RSS

Kamu Tidak Sama, Tuan


Hai tuan, maafkan kanvas ini berwarna lagi. Aku hanya ingin berbagi cerita saja sekarang. Tuan, apakah kamu ingat apa yang pernah aku katakan tentang apa yang aku suka darimu? Lalu aku mengatakan padamu bahwa kamu mirip dengan sosok yang sangat aku sayangi dan kagumi, ya dia adalah ayahku. Tapi sekarang aku tau, tuan, kamu tidak semirip itu dengan nya..

Tadi aku menceritakan tentang aku dan kamu kepada ibuku. Lalu ibuku bercerita banyak. Ia menceritakan kisahnya dengan ayahku dulu. Dan kamu tau apa tuan? Itu tidak berbeda jauh dengan kita.

Dulu, orang tua ayahku tidak suka dan tidak menyetujui hubungan mereka. Nenek dari ayahku mengatakan bahwa ayahku harus menikah dengan sesama suku. Tidak boleh dengan beda suku. Bahkan hingga ayahku sampai akan di jodoh kan. Tapi ayahku tidak mau. Lalu kakek ku juga tidak menyetujui. Itu karena alasan ekonomi. Ya karena ekonomi ibuku lebih tinggi di banding ayahku pada saat itu. Kakek ku berpendapat bahwa orang yang memiliki ekonomi yang tinggi akan dengan mudah menginjak injak yang memiliki ekonomi rendah. Ya.. Saat itu semua orang membicarakan hubungan mereka. Banyak yang tidak setuju dengan hubungan mereka. Hingga orang lain, tetangga, bahkan saudara pun banyak yang membicarakan dan meremehkan hubungan mereka. Hingga saat mereka menikah pun dan memiliki aku sebagai anak mereka, nenekku masih tidak menyetujui nya. Di hari pernikahan pun nenekku tidak datang. Dan orang tua dari ibuku pun tidak setuju dengan hubungan mereka. Nenek dari ibuku selalu menangis setiap mengunjungi rumah kami dulu.

Tapi kamu tau tuan apa yang orang tuaku lakukan? Mereka yakin satu sama lain. Mereka tidak peduli apa kata orang, karena yang menjalani hubungan ini mereka, bukan orang lain. Mereka mau berusaha untuk hubungan mereka. Mereka mau membuktikan pada semua orang bahwa tidak ada yang salah dengan hubungan mereka. Mereka ingin membuktikan bahwa apa yang orang lain katakan tentang mereka itu tidak benar. Mereka mau sama sama berusaha melalui semua nya. Hingga lihat apa yang terjadi sekarang? Mereka bisa hidup bahagia. Mereka mampu membuktikan bahwa tidak ada yang salah dengan hubungan mereka. Mereka mampu membuka mata orang orang bahwa mereka memang worth it untuk bersama. Mereka dapat menunjukkan pada semua orang, bahwa sekarang mereka bisa sukses dan bahagia bersama. Dan semua omongan jelek tentang mereka pun akhir nya bisa hilang. Itu karena mereka mau berusaha bersama dan yakin satu sama lain.

Ya mungkin cerita mereka memang tidak berbeda jauh dengan kita. Yang membedakan nya adalah bahwa pada kita, hanya satu orang yang yakin akan hubungan ini, hanya aku yang yakin. Sedangkan kamu tidak. Ibuku mengatakan bahwa jika kita melihat laki-laki, lihatlah dari kemauannya. Dan pada dirimu tuan, kemauan itu tidak ada. Ibuku mengatakan mungkin memang lebih baik seperti ini. Karena jika laki laki itu tidak tegas dan tidak memiliki kemauan maka jika nanti ada masalah yang sangat amat besar pun, ia belum tentu dapat menyelesaikannya. Ia mungkin akan dengan mudah nya menyerah. Menyerah sama seperti sekarang. Menyerah untuk berusaha.

Ya itulah yang ibuku sampaikan. Dan dari situ aku tau apa yang membedakan antara kamu dan ayahku. Ayahku adalah orang yang memiliki kemauan, memiliki keyakinan yang tinggi, tegas, tidak mudah menyerah dan mau berusaha hingga ia sudah tidak dapat berusaha lagi. Dan laki laki yang aku cari, adalah laki laki yang seperti itu.

Kamu ingat tuan, aku pernah mengatakan jika dua orang saling menyayangi dengan tulus, maka sesulit apapun keadaan yang mereka hadapi maka mereka akan tetap berusaha dan tidak mudah menyerah. Sesakit apapun itu, mereka mau melaluinya bersama. Karena mereka yakin satu sama lain. Mereka mau melalui nya dengan ketulusan. Dan itu terbukti dengan apa yang terjadi pada ayah dan ibuku.

Ketulusan itu akan berujung bahagia nantinya jika mau berusaha. 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Permainanmu Telah Berakhir


melepaskan adalah suatu hal yang sangat sulit di lakukan. menerima kenyataan bahwa kita harus melepasnya juga sulit dilakukan. membiasakan diri tanpa kehadirannya di setiap masa yang kita miliki juga bukan hal yang mudah. dan mengikhlaskannya untuk benar benar pergi merupakan hal yang sangat sulit dibanding itu semua. tapi apakah kalian tau hal yang lebih sulit dari itu semua? hal itu adalah melihat ia melakukan semua hal itu dengan sangat mudah dan tanpa beban, sedangkan di sisi lain semua terasa sulit dan hanya membuatnya semakin rapuh.

itu yang terjadi pada sang burung. ia masih merasa sulit untuk melepaskannya, melepaskan seseorang yang masih ia sayang hingga saat ini. setiap hari ia masih selalu mengingatnya. ia masih saja menghawatirkannya. ia selalu tiba tiba teringat akan masa masa dimana ia dan sang singa masih bersama. semua hal sekecil apapun yang pernah mereka lakukan, masih saja ia mengingatkannya dengan jelas. di depan teman temannya pun, ia sering tiba tiba terdiam karena teringat akan sang singa. ia masih saja suka bercerita pada teman temannya tentang kebiasaan sang burung dan  sang singa jika sedang bersama. sang burung itu masih sangat membutuhkan kehadiran sang singa di masa nya.

tapi apakah kalian tau apa yang paling membuatnya sakit? sang singa dapat melakukan semua itu dengan mudahnya. ia terlihat biasa saja. ia tidak terlihat sedih. malahan ia terlihat bahagia dan seperti merasa bebas melakukan hal apapun yang ia inginkan. tidak ada yang melarang sang singa lagi untuk melakukan hal apapun. apalagi ditambah dengan mudahnya ia jalan dengan orang lain hanya berdua saja setelah beberapa hari ia melepaskan ikatan itu. sebenarnya itu bukan orang lain, tapi orang yang pernah menempati hatinya dulu tapi ia putuskan untuk tidak melanjutkannya. kalian tau sakit yang sang burung rasakan? semudah itukah bagi sang singa untuk melakukannya?  semudah itukah ia mencari pengganti sang burung? sedangkan disisi lain, sang burung masih mengharapkan masa sang singa..

mungkin sang singa menganggap bahwa sang burung tidak akan mengetahui hal itu. tapi apakah sang singa lupa? bahwa sang burung bisa terbang kemana saja, ia dapat melihat dan mendengar apa yang sang singa lakukan. ia dapat memanatau sang singa walaupun sang singa tidak mengetahuinya. atau mungkin memang sang singa memiliki alasannya sendiri untuk melakukan hal itu. ya sang burung tau itu dan tetap mencoba untuk berpikir positif akan hal itu. tapi sakit yang sang burung rasakan, akankah ia bisa mengingkarinya? ya ia sadar ia bukan siapa siapa lagi sekarang. ia sadar bahwa ia sudah tidak memiliki hak akan hal itu. tapi apakah sang singa memikirkan bagaimana rasanya bila ada di posisi sang burung? apakah sang singa berpikir apa yang orang lain pikirkan akan hal itu?

sang burung hanya berpikir apa yang sang singa lakuan itu dapat dikatakan tidak memiliki etika. saat awal sang burung pergi, sang singa yang menariknya kembali. sang singa melepaskan topeng itu dan membuat sang burung merasa masih dibutuhkan, hingga sang burung memilih untuk mengingkari sakitnya dan mencoba untuk tetap ada bagi sang singa. disaat sang burung sudah melakukan hal itu, sang singa bertingkah sebaliknya. ia bertingkah seakan akan seeperti tidak membutuhkan sang burung lagi. ia bertingkah seakan akan sang burung tidak pernah berarti dalam masa nya. jika memang sang singa berniat untuk menyakiti sang burung, mengapa tidak dari awal saja ia melakukan hal itu? sang burung sudah lelah dengan tingkah laku dan etika sang singa. sang burung sudah lelah untuk menangis. sang burung sudah lelah untuk kehilangan arahnya..

mungkin dari awal sang burung memang tidak pernah mengerti sang singa yang sebenarnya. sang singa selalu memakai topeng itu sehingga ia menyembunyikan dirinya sendiri dibalik topeng itu. siapapun yang berhadapan dengannya, tidak akan pernah mengetahui ia sebenarnya. siapapun itu, tidak akan ada yang pernah mengerti dirinya. topeng itu yang selalu ia banggakan. topeng itu yang selalu ia tunjukkan. topeng itu yang selalu membuatnya melakukan semua sandiwara. ya memang hidup adalah panggung sandiwara. tapi apakah di depan orang yang kita sayang pun kita harus bersandiwara? apakah semua yang ia lakukan selama ini pada sang burung hanyalah sandiwara semata? jika memang iya, berarti dari awal ia memang tidak pernah menyayangi burung itu. ia hanya menjadikan burung itu pemeran sampingan dalam panggung sandiwaranya. burung itu tidak pernah ia jadikan peran utama dalam hidupnya..

ya sekarang burung itu mengerti apa yang harus ia lakukan. mungkin memang sudah saatnya kanvas ini tidak berwarna lagi. sudah saatnya ia melepaskan sang singa seutuhnya. sang singa sudah benar benar tidak membutuhkannya lagi. mungkin memang sang singa sudah memiliki pengganti perannya. atau mungkin sang singa lebih memilih topeng itu dan mempertahankannya. sang burung tidak bisa terus menerus berada di panggung milik sang singa. sang burung sudah lelah dengan permainan topeng nya. maafkan sang burung memilih jalan ini. sulit memang, tapi inilah yang harus ia lakukan. inilah yang sang singa perintahkan kepada sang burung. mungkin tidak secara langsung sang singa mengatakannya, tapi dari tingkah lakunya pada sang burung, ia menunjukkan hal itu.

sekarang, sang burung tidak akan bersandiwara lagi di depan sang singa. ia akan menunjukkan ia yang sebenarnya. walaupun sang singa tidak menyukainya, walaupun orang tedekat sang singa tidak menyukainya, ia tidak akan menjanjikan apa apa pada mereka, ia hanya akan membuktikan pada mereka, bahwa suatu saat nanti, ia akan mencapai kesuksesannya dengan caranya sendiri. pembuktian itulah yang akan menjadi perubahan terbaik yang sang burung pernah capai. mungkin sekarang sang singa dan orang orang di sekitarnya memandang sang burung sebelah mata saja, tapi sang burung yakin dengan jalannya dan caranya, suatu saat nanti, ia akan membuktikan pada mereka bahwa ia akan mencapai kesuksesan itu dengan cara dan jalannya sendiri hingga orang orang disektarnya dapat mengerti siapa sang burung sebenarnya.

untuk sang singa,
apakah kamu pernah mendengar bahwa seseroang dalam hidupmu tidak akan pernah benar benar pergi, orang itu hanya berganti perannya saja dalam hidupmu? dan itulah yang sedang sang burung coba. ia akan mengganti peranmu dalam masanya. mungkin kamu pernah menjadi pemeran utama dalam masanya, tapi nanti, entah kapan itu, kamu akan sama seperti yang lain. peranmu nanti sudah tidak sama lagi. aku hanya ingin berpesan, tetaplah menjadi dirimu sendiri. cobalah untuk tidak selalu memakai topeng itu. janganlah terus menerus bersandiwara. jika kamu terus bersandiwara, kamu tidak akan pernah bisa menikmati setiap proses yang kamu alami. siapapun perempuan yang akan menjadi pemeran utama dalam  masamu, jadikanlah ia benar benar peran utama, jangan jadikan ia peran sampingan. apa yang kamu katakan pada orang lain, lakukan itu pada dirimu sendiri. mungkin kamu memang dilahirkan sebagai jiwa pemimpin, maka dari itu cobalah untuk memimpin dirimu sendiri. pimpin dirimu untuk mengontrol semua tingkah lakumu. ingat ya singa untuk yakinkan pada dirimu sendiri bahwa hidumu pasti bahagia. kamu ingat malam itu saat kamu mengatakan bahwa hidupmu menyedihkan, aku harap kamu jangan pernah berpikir seperti itu lagi. hidupmu pasti bahagia. kamu dapat membuat hidupmu bahagia dengan caramu sendiri. hanya kamu yang dapat mengerti dirimu sendiri. kamu yang tau apa yang dapat membuatmu bahagia, maka tetaplah genggam apapun yang membuatmu bahagia itu, jangan biarkan hal itu pergi. kamu yang bisa membuat bahagiamu sendiri. hidupmu nanti akan sukses dan bahagia, tergantung pilihanmu sekarang.

untuk sang burung,
sebenarnya kamu lebih kuat dari yang kamu kira. kamu bisa melewati ini dengan caramu. kamu tidak perlu berubah demi orang lain yang tidak benar benat peduli padamu. jika kamu memang ingin berubah, lakukan itu untuk dirimu sendiri, bukan untuk orang lain. mungkin sebentar lagi sang singa akan dengan mudahnya mendapatkan peran penggantimu, ya kamu tau sendiri bagaimana sang singa bukan? biarkan saja sang singa terus bersandiwara di panggung sandiwaranya. kamu sudah tidak perlu mengambil bagian dalam semua sandiwaranya. hidupmu tidak usah dikuasai oleh sandiwara karena suksesmu nanti bukanlah hanya sandiwara semata, melainkan kenyataan yang harus kamu raih. biarkan sang singa itu melakukan semua yang ingin ia lakukan. kamu pernah bahagia tanpa dirinya bukan? kamu bisa melakukan hal itu lagi sekarang. sulit memang tapi tidak ada salahnya mencoba. tapi jangan semudah itu melupakannya. ingat bahwa ia pernah menjadi bagian penting dalam hidupmu. ingat bahwa ia pernah merubahmu menjadi lebih baik. ingat bahwa ia menjadikanmu sekuat sekarang. tetaplah ada untuknya jika ia membutuhkanmu. ia pernah mengatakan padamu secara tidak langsung bahwa ia ingin bercerita tentang masalahnya padamu bukan?  bahwa ia ingin melepas topeng itu di depanmu? mungkin memang bukan sekarang waktunya. atau mungkin memang itu tidak akan pernah terjadi. tapi disaat hal itu terjadi suatu saat nanti, tetaplah ada untuknya. walaupun nanti peran dia sudah terganti, tidak ada salahnya untuk tetap ada bagi seseorang yang membutuhkanmu bukan? lepaskanlah dia. kebahagiaan sang singa adalah prioritasmu belakangan ini, dan dengan melepaskannya maka kamu telah membuatnya bahagia. aku tau burung, kamu masih sangat menyayanginya dan menginginkan dia kembali, tapi satu satunya jalan untuk sekarang adalah merelakannya dan mengikhlaskannya. suatu saat nanti, kamu pasti akan menemukan seseorang yang akan menjadikanmu pemeran utama dalam  masanya, bukan hanya pemeran sampingan. siapapun yang menggantikan peranmu dalam hidupnya, secepat apapun ia mendapatkan penggantimu, tetaplah doakan yang terbaik untuknya. mungkin memang pemeran penggantimu nanti lebih baik darimu dan dapat membuatnya belajar untuk melepaskan topeng itu di depan orang yang ia sayang. jangan terlarut dalam kesedihan ya burung. yakinkan pada dirimu sendiri bahwa kamu dapat mencapai posisi tertinggimu dengan caramu sendiri.

NB: hai singa, aku sangat merindukanmu. kita sering berada dalam satu ruangan, tapi tidak ada satu katapun yang kita ucapkan. senyum pun tidak. mungkin memang aku yang menghindar untuk melihat ke arahmu. maafkan aku melakukan hal itu. aku sudah tidak bisa lagi melihat sosokmu, melihatmu tepat dimatamu yang menatapku; tatapan yang masih sangat aku ingat dan aku rindukan, tersenyum ke arahmu dan melihatmu membalas senyumku; senyuman yang pernah menjadi milikku dan membuatku tersenyum juga. aah semua hal kecil itu tidak akan pernah aku lupakan. aku bertanya tanya, apakah kamu masih suka mengingatku dalam semua kegiatanmu? apakah aku pernah terlintas dalam pikiranmu? tapi yasudahlah, untuk sekarang, aku sedang mencoba membangun kembali dinding pertahanan yang dulu pernah aku hancurkan sendiri agar kamu dapat memasuki masa dan hatiku. membangun kembali dinding itu tidak semudah mengatakannya, apalagi di tambah bayanganmu yang selalu mengikutiku. ya sekarang kamu hanya serupa bayangan. kamu selalu ada dimanapun dalam peredaranku, tapi kamu sudah tidak nyata lagi. aku sudah tidak dapat menggenggammu lagi disetiap keadaanku, bahkan disaat ketakutanku sekalipun kamu sudah tidak bisa aku genggam. kehadiranmu selalu terlihat dalam peredaranku, tapi arti mu sudah tidak ada lagi. serupa seperti bayangan, wujudmu tetap ada tapi kamu sudah tidak nyata lagi.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Permainan Ini Akan Segera Berakhir


Hai singa, burung itu telah mencoba. Mungkin memang baru beberapa hari. Tapi setidak nya ia telah mencoba. Mungkin kamu tidak melihat usahanya dalam mencoba. Atau mungkin kamu memang tidak peduli. Aku tau, kamu lihat apa yang kamu lakukan padanya akhir akhir ini. Aku tau, kamu sadar bahwa kamu melakukan hal itu. Tapi apakah kamu tau bagaimana rasa nya jadi burung itu?

Burung itu mencoba dan kamu tidak menghargai usahanya. Dan ini bukan pertama kali nya, ini kesekian kali nya kamu tidak menghargai burung itu. Terimakasih untuk hal itu. Burung itu hanya ingin mengatakan bahwa mungkin sebentar lagi permainanmu ini akan segera berakhir. Bahwa mungkin sebentar lagi burung itu tidak akan ikut serta dalam permainanmu. Ini bukan menyerah, tapi ia hanya mundur. Kedua hal itu berbeda.

Sebenarnya, burung itu tidak ingin mundur. Ia belum mau mundur. Tapi kamu yang membuatnya melakukan hal itu. Apa yang kamu lakukan padanya, itulah yang memberinya alasan untuk mundur. Burung itu tidak tau apa akan adakah lagi kanvas untukmu, karena sepertinya permainan ini akan segera berakhir. Burung itu sudah cukup menerima semua nya, semua etika dan tingkah lakumu, semua perlakuanmu padanya. Mungkin memang burung itu tidak pernah mengerti kamu karena kamu selalu memakai topeng itu. Burung itu juga memiliki titik lelahnya. Dan mungkin sekarang ia sudah lelah dengan semua permainan topeng mu. Karena sepertinya topeng itu tidak akan pernah lepas darimu, jadi lebih baik bagi burung itu untuk mundur. Terimakasih sudah pernah melibatkan burung kecil itu  dalam permainan topeng mu.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Balasan Untuk Surat Kecilmu, Tuan

hai singa yang angkuh, terimakasih atas surat yang sudah kamu tuliskan untuk sang burung. sang burung kecil itu tidak menyangka seorang singa sepertimu dapat menuliskan itu untuk sang burung kecil. burung kecil itu sangat senang menerimanya. maafkan ia jika ia baru sempat membalasnya sekarang. maafkan ia jika ia benar benar menghilang dari peredaranmu kemarin kemarin. burung kecil itu hanya sedang membutuhkan waktu untuk menenangkan hatinya sendiri. kamu tau kan bahwa ini tidak mudah bagi sang burung, bahwa ia tidak sekuat dirimu. maka dari itu, kemarin ia hanya sedang membutuhkan waktu saja. ia hanya sedang menguatkan hatinya saja.

kamu tidak usah terlalu hawatir akan sang burung. aku memantau semua kegiatan yang ia lakukan kemarin kemarin. dan kamu tau apa? ia masih tetap menjadi burung kecilmu. burung kecil yang kamu kenal. sebenarnya ada beberapa hal yang berubah dalam dirinya. tapi tenang saja perubahan itu adalah perubahan yang baik. jika kamu tau, burung itu sekarang sudah beberapa tingkat lebih tinggi dari dirinya saat sebelum bertemu denganmu. burung kecil itu sudah berubah menjadi burung yang lebih kuat sekarang. burung kecil itu sudah belajar banyak dari dirimu. terutama untuk belajar kuat seperti dirimu.

ia berusaha keras untuk menguatkan hati nya belakangan ini. apakah kamu tau singa, dulu ia adalah burung kecil yang rapuh. ia mudah sekali meneteskan air mata. sekecil apapun masalah yang ia hadapi, ia sangat mudah sekali meneteskan air matanya. mungkin memang air matanya yang berlebih, aku tidak tau. tapi apakah kamu tau kapan terakhir kali ia meneteskan air matanya? itu terjadi saat kalian terakhir kali bertemu. saat kamu memutuskan ikatan itu. hari itu, beberapa detik setelah kamu pergi, ia menangis sangat parah. itu adalah tangisan terparahnya beberapa taun terakhir ini. ia benar benar terlihat rapuh. sebenarnya saat itu yang ia butuhkan hanyalah pelukanmu untuk menenangkannya. tapi ia tau itu tidak mungkin terjadi. hingga ia hanya dapat menangis hingga ia lelah.

tapi apakah kamu tau? itu terakhir kali ia menangis. beberapa hari setelahnya, ia sudah tidak menangis lagi. mungkin lebih tepatnya ia tidak dapat menangis. ia mengakui bahwa ia sangat sedih dan ia sangat ingin menangis, tapi ia tidak bisa. mungkin saja air matanya sudah habis sehingga ia tidak dapat menangis lagi. sang burung kecil itu mengatakan padaku bahwa ia sangat bangga akan dirinya sendiri. ia tidak pernah sekuat itu sebelumnya. orang orang yang berada disekitarnya pun mengatakan hal yang sama. mereka sangat bangga pada sang burung. burung itu sudah tidak serapuh sebelumnya. sudahkah kamu dapat menyebutnya bahwa ia sudah kuat sekarang? apakah ia sudah sekuat dirimu?

tapi hingga akhir nya ia membaca suratmu.. air mata itu mengalir lagi..

tenang saja singa, kamu tidak usah merasa bersalah. air mata itu mengalir untukmu. ia sangat terharu membaca suratmu. ia tidak menyangka kamu dapat melakukan itu untuknya. mungkin hal itu adalah hal yang sangat jecil, tapi baginya itu berarti sangat besar. sang singa yang ia kenal adalah singa yang cuek dan sangat angkuh, tapi surat itu menunjukkan kamu yang sebenarnya. menunjukkan singa yang sebenarnya.

sang burung kecil itu menyuruhku membaca surat yang kamu tuliskan untukknya. setelah aku selesai membacanya, ia menanyakan beberapa pertanyaan padaku. ia bertanya, 'apakah kamu lihat apa yang ia lakukan? aku sangat senang karena ia sudah tidak memakai topeng itu lagi di depanku. ia sudah mau menunjukkan apa yang ia rasakan. ia sudah mau menunjukkan ia yang sebenarnya. tapi aku juga bersedih. apakah kamu dapat melihat betapa sedih nya ia? apakah kamu dapat melihat bahwa sepertinya sekarang rodanya sedang berada di bawah? sepertinya banyak sekali tekanan yang ia hadapi. dapatkah kamu melihat bahwa ia tidak sekuat yang kelihatannya? ia juga rapuh, tapi ia tidak ingin menunjukkannya bukan? apakah kamu dapat melihat itu semua? atau itu semua hanya perasaanku saja? tapi aku yakin dengan apa yang aku rasakan. aku cukup mengenalnya. mungkin dia memang rapuh, mungkin dia memang tidak sekuat keliahatannya. tapi aku tau pasti, ia lebih kuat dariku. ia yang mengajarkanku untuk kuat, maka dari itu aku tau bahwa dia sangat kuat dan sangat jauh lebih kuat dariku. ia pasti dapat melewati semuanya jauh lebih baik dariku. aku yakin itu.'

burung kecil itu terdiam beberapa saat. lalu ia mengatakan padaku bahwa ia sangat menghawatirkanmu. ia tidak ingin melihatmu seperti ini. ia ingin membantumu, menemanimu, memberi mu semangat untuk melewati semua ini. burung kecil itu tau, keadaan ini bukanlah keadaan yang mudah bagi kalian berdua. burung kecil itu tau, keadaan ini dapat membuat kalian rapuh. kalian berdua sama sama sedang kehilangan keseimbangan kalian.

burung kecil itu mengatakan padaku, jika kamu memberinya ijin untuk sang burung itu agar dapat membantumu melewati ini semua, menemanimu dan memberimu semangat, ia akan dengan senang hati untuk melakukannya. ia tau, mungkin ikatan kalian tidak bisa seperti sedia kala untuk sekarang, tapi tidak ada salahnya jika keberadaannya untukmu sama seperti sedia kala bukan? burung kecil itu hanya ingin ada untukmu. walaupun ikatan itu tidak dapat kembali, tapi ia ingin selalu ada untukmu disaat kamu sedang merasa seperti ini. walaupun nanti disaat kamu sudah dapat melewati ini, burung kecil itu tidak masalah jika ia harus melepaskanmu jika kamu memang sudah tidak membutuhkannya lagi. setidaknya, ia tidak akan terlalu hawatir karena ia tau bahwa kamu sudah melewati masa sulitmu. dapatkah kamu mengijinkannya melakukan itu? dapatkah ia masih tetap ada untukmu? untuk membantu, menemani dan memberi semangat untukmu? walaupun itu hanya sebagai seorang sahabat.. dapatkah ia melakukannya? hai singa yang angkuh, dapatkah burung kecil itu melakukannya untukmu? dapatkah kamu memberikannya ijin?

sebenarnya aku heran akan sang burung. ia pernah mengatakan padaku bahwa ia tidak bisa bertingkah biasa saja di depan orang yang masih ia sayang. lalu bagaimana jadinya jika ia melakukan ini? apakah ia bisa?

lalu burung itu mengatakan padaku, "mungkin memang sulit bagiku untuk melakukannya. tapi aku tau, keadaan ini, sama sama sulit untuk kami berdua. keadaan ini tidak semudah keliahatannya. let me tell you something, it's not going to be easy, but it's going to be worth it. ia telah mengejarkanku banyak hal dan merubahku menjadi lebih baik. mungkin aku memang tidak bisa melakukan hal yang sama. yang dapat aku lakukan hanyalah menemaninya dan memberinya semangat untuk melewati masa sulitnya. dia telah mengajarkanku untuk tetap kuat hingga aku sekuat sekarang. dan sekarang mungkin ia dapat mengajarkanku menuju tahap yang selanjutnya. aku tidak memiliki maksud apa apa dalam melakukan hal ini. ya aku tau, harapan agar ikatan itu kembali memang masih ada dalam diriku. tapi aku melakukan ini tidak dengan tujuan itu. aku melakukan ini hanya untuk membantunya melewati ini semua. kita, atau mungkin lebih tepatnya aku dan dia akan sama sama bisa melewati ini. mungkin dengan bersama sama akan menjadi lebih mudah. aku tidak ingin melihatnya seperti ini terus. aku tidak bisa melihatnya sedih. aku ingin ada untuknya dan menemaninya untuk melaluinya. aku ingin sinar dimatanya itu kembali terang seperti sedia kala. walaupun mungkin aku hanya dapat menjadi sahabatnya, itu tidak masalah bagiku. selama aku dapat membantunya, akan aku lakukan. apakah sang singa itu dapat mengijinkanku untuk melakukannya? aku berharap semoga ia mengijinkanku."

sang burung kecil itu hanya ingin membantumu, singa. dapatkah kamu memberikannya ijin untuk melakukan hal itu? hal itu mungkin memang sulit baginya. tapi ia mau mencoba nya. apakah kamu mau mencoba nya juga? aku tau, keangkuhan adalah sifat dasarmu, tapi dapatkah kamu mengurangi keangkuhanmu itu pada sang burung? sang burung tidak pernah memakai topeng itu di depanmu. dapatkah kamu melakukannya untuknya? mungkin hal itu bukan hanya untuk sang burung saja, tapi hal itu juga untuk dirimu sendiri. kamu dapat mencoba untuk tidak selalu memakai topeng itu. kurangilah sedikit keangkuhanmu. aku tau itu tidak mudah, tapi kamu pasti dapat melakukannya secara perlahan. sang burung kecil dan kamu sama sama dapat belajar. ijinkanlah ia untuk melakukannya. ia sangat peduli padamu. tunjukan apa yang kamu rasakan kepadanya. ceritakan semua masalahmu yang dapat kamu ceritakan padanya. setidaknya tekanan dan beban itu akan sedikit berkurang. ia akan menjadi pendengar yang baik untukmu. tenang saja, ia tidak akan memaksamu untuk menceritakan masalahmu, ia hanya akan menunggumu untuk berbagi cerita itu dengannya. dan selama ia menunggu, ia akan selalu ada untukmu, ia akan menemanimu dan memberikanmu semangat. mungkin kamu tidak biasa melakukan hal ini, tapi tidak ada salahnya untuk mencoba bukan? burung kecil itu mau mencoba melakukannya untukmu, lalu kenapa kamu tidak mau?


NB: cobalah untuk mendengarkan lagu 'nothing like us - justin bieber'. lagi itulah yang mengiringi setiap kata kata yang tertulis pada kanvas ini. lagu itu aku alunkan berkali kali hingga kanvas ini selesai terwarnai. semoga kamu menyukai lagunya sama sepertiku.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Surat Kecil Dari Sang Singa

25 April 2014
 
sebenarnya burung kecil itu tidak salah. dia sudah berjuang begitu banyaknya untuk sang singa. dan perjuangan, semua usaha yang burung kecil itu lakukan tidak sia sia belaka. hanya saja pikiran, emosi, masalah dan tekanan yang begitu besar yang dihadapi sang singa, sudah merasuki seluruh tubuhnya, hingga sang singa tidak tau apa yang harus dilakukannya dan memilih jalan untuk menyudahi ikatannya bersama burung kecil itu. mungkin sang burung merasa sedih, tapi dibalik kesedihan itu ada seorang singa yang lebih dan lebih sedih dari yang burung itu rasakan. akhir akhir ini sang singa terus merenung, mencoba membiasakan melakukan hal apapun tanpa adanya sosok burung kecil yang selalu menemaninya. akan tetapi andaikan burung tau, kalau sebenarnya sang singa sangat kehilangan sosok itu. sosok yang selalu menemani yang selalu menjaga, mengingatkan dan mensuport apa yang dilakukan sang singa. apabila di tanya apa yang engkau mau singa? singa itu pasti menjawab, pertemukan aku kembali dengan burung kecil itu, dan aku akan mencoba merubah apa yang orang orang itu katakan, 'merubahnya, menyelesaikannya berasama'. namun itu hanyalah renungan yang mungkin bisa terulang ataupun sebaliknya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Yang Satu Tinggal Disaat Yang Lain Pergi

hai tuan berkacamata, kali ini aku akan mengatakan yang sebenarnya. aku adalah sang burung itu. sang burung yang mewarnai kanvas ini dengan semua yang aku rasakan. sang burung yang jatuh cinta pada sang singa. kamu tau tuan siapakah sang singa itu? ya.. dia adalah kamu.

kamu tau tuan apa yang aku pikirkan akhir akhir ini? aku berpikir bahwa kamu memang sudah tidak menyayangiku lagi. aku berpikir bahwa rasa sayang itu sudah tidak ada. tidak ada lagi tuan berkacamata yang peduli padaku. tidak ada lagi tuan berkacamata yang selalu menemaniku disetiap masaku. tidak ada lagi tuan berkacamata yang menyayangiku. tidak ada lagi tuan berkacamata yang membuatku hidup..

dan sekarang, apa yang aku pikirkan itu ternyata menjadi kenyataan. ya kamu pergi sekarang. sudah tidak ada lagi tuan berkacamata yang menggenggam masaku. sudah tidak ada lagi tuan berkacamata yang mau mendengarkan omelan sesaatku. sudah tidak ada lagi tuan berkcamata yang selalu mengontrol setiap tingkah lakuku. sudah tidak ada lagi tuan berkacamata yang peduli padaku. sudah tidak ada lagi kamu..

aku tidak pernah menyukai saat saat seperti ini. saat saat dimana yang bisa aku lakukan hanyalah menunggu orang orang yang aku sayang pergi meninggalkanku. saat saat dimana yang harus aku lakukan adalah melepaskan. aku tidak pernah berpikir akan kehilanganmu secepat ini. aku tidak pernah punya pikiran bahwa kamu akan meninggalkanku seperti ini.

ya aku mengerti dengan alasanmu yang membuatmu harus pergi dariku. aku tidak bisa berbuat apa apa akan hal itu. itu sudah diluar jangkauanku. tapi apakah kamu tau apa yang aku rasakan? aku kecewa padamu tuan. maafkan aku karena telah kecewa padamu. aku kira kamu menyayangiku seperti aku menyayangimu. tapi mungkin aku lah satu satu nya orang yang selalu lebih menyayangi. maafkan aku kecewa padamu, karena ku kira kamu tidak akan menyerah semudah itu. aku kira kamu akan mau memperjuangkan apa yang disebut dengan "kita".

hai tuan, kamu percaya kasih sayang yang tulus? kamu tau, ketika seseorang benar benar tulus menyayangi pasangannya, sesulit apapun jalan yang mereka hadapi, mereka akan menemukan jalan keluarnya. mereka akan bersama sama melewatinya. mereka akan meyakinkan satu sama lain bahwa mereka dapat melewati kekacauan itu. mereka akan terus berusaha hingga mereka sudah tidak dapat berusaha lagi. mungkin kamu akan berpikir bahwa apa yang aku katakan hanyalah omong kosong belaka. mungkin kamu berpikir bahwa aku tidak mungkin menyayangimu setulus itu. aku tidak akan menyalahkanmu akan hal itu. biarlah nanti kamu yang akan rasakan sendiri bagaimana rasanya menyayangi seseorang dengan tulus. aku yakin akan tiba saat nya nanti dimana kamu memang benar benar akan menyayangi seorang wanita dengan tulus. mungkin wanita itu memang bukan aku, tapi kamu pasti akan merasakannya suatu saat nanti. dan satu hal yang aku yakini sekarang bahwa kamu tidak menyayangi ku setulus itu, benar bukan?

aku tau, aku memang tidak sebaik itu. tidak sebaik apa yang kau inginkan ataupun orang terdekatmu inginkan. mungkin aku memang berbeda. dan mungkin memang saat itu, saat aku memasuki masamu, aku belum menjadi seorang yang benar benar dapat dikatakan baik. saat itu aku datang dengan semua masalahku, dengan semua kekacauanku, dengan semua ketidak sempurnaanku. saat itu adalah saat saat aku merasa kehilangan keseimbanganku sendiri. aku sedang merasa benar benar kacau. lalu kamu datang tuan, kamu mengubah segalanya. kamu yang mengembalikan keseimbanganku lagi. aku kira kamu akan terus menjaga keseimbanganku. tapi ternyata, dengan semua masalah, kekacauan dan ketidak sempurnaanku yang aku bawa kepadamu, itu membawa dampak yang tidak baik juga bagimu ataupun bagi orang orang terdekatmu.

aku tidak akan pernah menyesali akan pertemuan kita. tapi yang aku sesali adalah mengapa aku sudah berani memasuki masamu disaat aku belum menjadi lebih baik. mengapa aku membawa semua kekacauanku padamu. mungkin cerita ini akan berbeda jika aku datang padamu dan memasuki masamu disaat aku sudah menjadi seseorang yang lebih baik. atau mungkin memang orang sepertiku tidak akan pernah pantas untuk menggemgam masamu..

hai tuan, aku tidak tau apa yang akan terjadi padaku. sekarang aku kehilangan keseimbanganku lagi. banyak masalah yang datang padaku dan saling berebut untuk diselesaikan. sebenarnya aku sedang sangat membutuhkanmu akhir akhir ini. tapi kamu tidak ada disini tuan. dan kamulah yang mengambil porsi terbesar dalam semua pikiranku akhir akhir ini. dan sekarang aku benar benar sendiri. tidak ada kamu lagi disini yang dapat membantuku melewati semua masalah yang harus aku hadapi.

tapi tenang saja tuan. kamu tidak usah memikirkanku. masih banyak yang lebih penting yang harus kamu pikirkan selain aku. aku akan baik baik saja. aku akan melewati semuanya dengan caraku. mungkin kamu tidak akan suka dengan caraku untuk melewatinya. mungkin kamu akan marah jika tau bagaimana caraku melewatinya. tapi sudahlah tidak usah kamu ambil pusing tentangku. aku sudah bukan prioritasmu lagi saat ini. aku sudah tidak penting lagi dalam peredaranmu kan?

tuan, aku hanya ingin berpesan padamu, kamu baik baik disana. jaga pola makanmu dan jangan terlalu banyak memikirkan hal hal yang tidak penting. aku tidak ingin kamu sakit. karena mungkin sekarang sudah tidak ada lagi aku yang akan mengingatkanmu makan atau menemanimu makan begitu banyak hingga kita berdua kekenyangan. aku tidak akan melupakan saat dimana kita menjadi pasangan 'rewog'.

mungkin sekarang kamu sedang berada di posisi teratasmu. aku hanya ingin mengingatkan untuk jangan terlalu terlena dengan posisi tertinggi mu sekarang. karena mungkin nanti roda mu akan berputar lagi. jika kamu terlalu terlena dengan posisi atasmu, maka disaat nanti rodamu berada dibawah, kamu akan benar benar merasa hilang keseimbangan. aku pernah mengalami hal itu. dan aku tidak ingin kamu mengalaminya. maka dari itu, tetaplah menjadi dirimu sendiri dan jangan terlena akan keadaanmu sekarang.

belajar yang benar ya tuan. tingkatkan nilai nilaimu. buktikan pada orang tuamu bahwa kamu serius belajar. kamu ingat malam itu tuan? malam dimana kamu mengatakan padaku bahwa kamu ingin seperti anak anak lain yang sudah memiliki penghasilan sendiri? lalu apa kamu masih ingat apa yang aku katakan? aku mengatakan padamu bahwa jalan tiap orang berbeda beda. mungkin jalanmu memang bukan seperti mereka. kamu punya jalanmu sendiri untuk mencapai sukses itu. salah satu jalanmu untuk mencapai kesuksesan adalah dengan belajar yang rajin. orangtua mu akan bahagia bila melihat anak kesayangannya bahagia dan sukses melebihi mereka. ya memang itu yang sering ayahku katakan padaku. tapi memang kenyataannya seperti itu. maka dari itu aku mohon padamu, sesibuk apapun kamu dengan urusanmu, jangan lupa untuk belajar. tingkatkan nilai nilai mu. buktikan pada orangtuamu bahwa kamu akan mencapai kesuksesan itu.

jangan lupa juga akan solatmu. jangan lupa untuk sebutkan nama orangtuamu di setiap doamu karena mereka tidak pernah absen dalam menyebut namamu dalam doa mereka. kamu tenang saja tuan, aku disini masih akan berdoa untukmu. namamu masih tetap akan aku sebutkan dalam sujud terakhir ku entah sampai kapan itu. aku akan menyampaikan rinduku pada setiap doaku untukmu.

mungkin aku tidak akan bisa berjanji apa apa padamu. aku hanya bisa mencoba untuk mengubah rasa sayang ini menjadi pertemanan. aku tau ini tidak mudah, tapi aku akan mencoba nya jika itu yang kamu inginkan. sebenarnya ada yang ingin aku tanyakan, mungkinkah kamu akan kembali menggenggam masaku? mungkinkah kamu mengijinkan ku kembali untuk masuk ke dalam masamu? aku tau mungkin kemungkinan itu sangat kecil atau bahkan mungkin kamu berpikir itu tidak akan pernah terjadi. tetapi selama aku masih bisa berharap, tak ada salah nya aku berharap bukan?

terimakasih untuk semua yang telah kamu lakukan untukku. banyak sekali yang kamu rubah dalam hidupku. kedatanganmu adalah perubahan terbaik dalam hidupku. mungkin aku memang tidak membawa perubahan apapun padamu. mungkin aku memang tidak dapat membuatmu menjadi lebih baik saat bersamaku. mungkin aku memang tidak memberi efek apapun padamu, tidak seperti kamu yang membawa banyak sekali efek untukku. maafkan aku tidak bisa menjadi yang kamu mau, tidak bisa menjadi yang terbaik untukmu. mungkin nanti kamu akan menemukan orang yang terbaik untukmu, mungkin posisi itu memang tidak pernah diperuntukkan untukku, tapi siapapun itu, ia akan sangat beruntung mendapatkanmu.

ah ya satu lagi, terimakasih untuk si kecil panda. dia akan selalu menemani tidurku setiap malamnya. dia yang akan menerangiku dan berbagi cahayanya. aku akan menjaga nya tuan, kamu tidak usah hawatir.

mungkin banyak sekali yang ingin aku katakan padamu. tapi terkadang kata kata pun tidak mampu mengungkapkannya. dan ini permintaan terakhirku untuk mu agar mau membaca semua tulisanku yang diperuntukkan untukmu. tenang saja, aku tidak bermaksud apa apa. aku hanya ingin memberitaumu apa yang selama ini aku rasakan. aku hanya ingin membagi ceritaku denganmu. aku hanya ingin kamu tau bagaimana rasanya menggunakan sepatuku.

terimakasih untuk pernah menjadi bagian terpenting dalam masaku. terimakasih untuk pernah membuatku hidup lagi. terimakasih untuk pernah selalu ada disaat aku membutuhkanmu. terimakasih untuk semuanya. dan mungkin ini terakhir kali aku bisa mengucapkan ini padamu..

aku sayang kamu, tuan berkacamata.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Apa Jadinya Jika Kamu Pergi, Tuan?

malam itu kilat itu datang
hanya rasa takut yang timbul dalam diriku
aku tidak tau apa yang harus kuperbuat
yang ku ingat hanya kamu saat itu
lalu kamu menemaniku walau dengan isak tangisku
walau hanya melalui sebuah alat komunikasi
tapi aku merasa lebih tenang

pagi itu ketakutanku datang lagi
takut untuk menghadapi kenyataan yang ada
kenyataan yang hanya akan menyakitiku
lalu kamu datang menemaniku
kamu meyakiniku
bahwa semuanya akan baik baik saja
selama aku tetap bersamamu

siang itu rasa lelah sudah menghantuiku
aku sudah tidak bersemangat melakukan apapun
terik sang mentari membuatku semakin lelah
lalu kamu datang dengan segelas air
kamu memberi ku semangat
dan kamu menawarkan tanganmu untuk ku genggam

sore itu hujan turun membasahi hamparan bumi
aku kehujanan dan kedinginan
aku takut akan datang nya sebuah kilat
lalu kamu datang dengan sebuah payung
kamu memberikan pakaianmu agar aku tidak merasa dingin
kamu datang untuk membuatku tidak takut akan kilat
lalu kamu memelukku untuk lebih meyakiniku
bahwa kamu akan selalu ada dalam kondisi apa pun
bahwa kamu tidak akan pernah meninggalkan ku

kamu selalu ada dalam keseharianku
apapun yang aku lakukan selalu ada kamu yang menemani
semua masa ku ada dalam genggamanmu
kamu yang membuatku bangkit
kamu yang membuatku mau menjalani semuanya
kamu yang mengajakku agar aku tidak menyerah begitu saja
kamu yang membawa banyak perngaruh bagi hidupku
apakah aku juga memberi pengaruh bagi hidup mu?

hai tuan berkacamata,
apakah kamu tau apa yang aku pikirkan sekarang?
aku berpikir..
apakah jadi nya bila kamu pergi dari hidupku?
apa jadinya jika kamu tidak lagi menemaniku?
apa jadi nya jika kamu meninggalkanku?
apa yang akan aku lakukan?

bagaimana bila kilat itu datang lagi?
siapa yang harus aku hubungi?
siapa yang akan meredakan isak tangisku?
siapa yang akan membuatku merasa aman dan tidak takut lagi?

bagaimana jika takut itu datang lagi?
siapa yang akan meyakinkanku
bahwa semuanya akan baik baik saja?
siapa yang akan menemaniku?
siapa yang akan menawarkan tangannya untuk ku genggam?

bagaimana jika hujan itu datang lagi?
siapa yang akan melindungiku dari sang hujan?
siapa yang akan membuatku menjadi tidak kedinginan lagi?
siapa yang akan memberikan pakaiannya dan memeluku?
siapa yang akan meyakinkan ku bahwa tidak akan ada yang meninggalkanku?

aku tidak tau apa yang akan terjadi denganku
jika kamu memang harus pergi
lalu apa yang akan ku perbuat?
apakah aku akan bisa melewatinya?
sendirian?
tanpamu?

hai tuan berkacamata,
apakah aku bisa sekuat itu?

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Masih Adakah Kata "Kita" Dalam Kamus Mereka Berdua?

akhir akhir ini sang singa menunjukkan keangkuhannya lagi. sang singa memperkuat dinding pertahannya lagi. ia benar benar tidak peduli lagi pada sang burung saat ini. mungkin saat ini sang singa sudah tidak dapat menahan sakit nya lagi. sang singa sudah tidak ingin menggemgam masa sang burung. sang singa sudah menyerah..

sang burung mulai mengepakkan sayap nya lagi. ia mengepakkan sayap tanpa arah. itu tidak baik untuk nya. ia menjadi tidak perduli dengan dirinya sendiri. ia terlalu memikirkan sang singa. ia tidak merawat dirinya sendiri. yang ia lakukan hanyalah menyakiti dirinya sendiri. belakangan ini ia menjadi tidak bersemangat. senyum diwajahnya pun hanya kepura puraan. ia sulit untuk tidur, yang ia lakukan hanyalah mengepakkan sayapnya setiap malam dan beredar sendirian tanpa arah. hanya air mata yang menemaninya. mungkin jika kalian perhatikan, lingkaran mata itu sudah sangat parah. tubuhnya pun sudah semakin lemah sekarang. ia tidak mau makan. sudah beberapa hari terakhir ia tidak makan. sekeras apapun orang orang disekitarnya menyuruhnya untuk makan, ia tidak mau. sekeras apapun orang orang menyuruh nya untuk tidak menyakiti diri nya sendiri, ia hanya terdiam. ia hanya berkata, "cuma dia yang bisa mengembalikanku seperti sedia kala. aku sangat merindukannya. hanya dia yang dapat memaksaku untuk melakukan itu semua."

teman teman sang burung sangat menghawatirkan sang burung. sang burung sangat kacau saat ini. sang burung tidak bisa seperti ini terus. tapi sekeras apapun teman teman sang burung melakukannya, itu tidak akan mengubah pendirian sang burung. itu tidak akan mengubah apa apa pada diri sang burung. hanya sang singa lah yang dapat melakukannya..

akhir akhir ini sang burung selalu merasa iri dengan hubungan orang lain. setiap kali ia melihat orang lain sedang bercanda berdua, sang burung mengatakan pada dirinya sendiri, "dulu aku dengannya seperti itu. tapi itu dulu.."

sang burung sangat merindukan masa masa itu, masa dimana ia dan sang singa melewati setiap harinya bersama. masa masa dimana sang singa selalu membuatnya tertawa. masa masa dimana sang burung dan sang singa melakukan percakapan hingga menjelang dini hari. masa masa dimana sang singa mengucapkan kata sayang dan mengatakan i love you pada sang burung. masa masa dimana sang burung dan sang singa membuat orang lain iri akan kebahagiaan mereka berdua. masa masa dimana sang burung selalu meluangkan waktunya untuk sang singa. masa masa dimana sang singa menatapnya dengan tatapan itu. masa masa dimana sang singa memeluknya dengan erat seakan takut kehilang sang burung. masa masa dimana sang singa yang selalu mencari sang burung jika sang burung tidak terlihat diperedaran matanya. masa masa dimana sang singa yang selalu memperhatikan hal hal kecil dibalik sikap cuek dan angkuh nya. masa masa dimana mereka dapat mengambil figur mereka berdua dan membingkainya. masa masa dimana sang burung dan sang singa dapat melewati masa masa sulit mereka bersama sama. masa masa dimana semua terasa indah bersama sang singa. masa dimana masih terdapat kata "kita" dalam kamus mereka. masa sebelum sang burung melakukan kesalahan itu.. lagi lagi sang burung menyalahkan dirinya sendiri. ia selalui dihantui oleh kesalahannya itu. ia kehilangan keseimbangan dalam dirinya..

tapi kali ini sang burung sadar, sang singa mungkin sudah tidak tahan lagi. dinding pertahanan hati sang singa sudah lebih kuat dari sebelumnya. sang burung sudah tidak akan mampu lagi menghancurkan dinding itu. sebesar apapun usaha yang dilakukan, sudah tidak akan menghasilkan apa apa. sepertinya sang singa sudah muak dengan sang burung..

akhir akhir ini sang burung lebih banyak diam. dia selalu mencoba menyibukkan diri nya sendiri agar tidak terlalu merasa sendiri karena kehilangan sang singa dalam masanya. mungkin sebentar lagi masa sang singa akan berakhir. sang burung tidak tau apa yang sebenarnya terjadi. karena hingga saat ini, sang singa belum memberikan penjelasan apapun pada sang burung.

sang burung lebih sering berdiam diri. sebisa mungkin ia menjauhkan alat komunikasi yang ia pegang karena ia tau, setiap kali alat itu berbunyi, ia selalu sakit bila melihat bahwa bukan sang singa lah yang menghubunginya. sebenarnya banyak sekali yang harus ia pikirkan. belakangan ini banyak sekali masalah yang menimpanya. mungkin memang ia tidak menceritakan pada siapa siapa. karena sebenarnya ia hanya ingin berbagi cerita dengan sang singa. tapi di saat seperti ini, sang singa tidak menampakkan dirinya. sang singa menghilang dengan kesibukannya sendiri. dan disaat seperti ini pula, sang singa lah yang dominan dalam pikirannya disaat banyak hal lain yang lebih penting yang sebenarnya harus ia selesaikan.

kalian tau, roda bumi itu berputar kan? roda kehidupan itu berputar. dan sekarang, sang burung sedang berada di bawah. mungkin kemarin kemarin ia sedang berada di atas bersama sang singa. tapi sekarang ia benar benar sedang berada dibawah. ia benar benar membutuhkan sang singa saat ini. ia hanya membutuhkan sang singa..

kali ini, ia sudah tidak dapat melakukan apa apa. semua keputusan ada di tangan sang singa. ia menunggu sang singa yang memutuskan apa yang akan terjadi setelah ini. ia sudah tidak akan memaksakan kehendaknya lagi pada sang singa. semua yang sang singa putuskan, ia akan menerimanya. sesulit apapun keputusan itu ia akan mecoba menerima nya.

sebenarnya sang burung masih berharap akan datangnya keajaiban. keajaiban bagi sang singa dan dirinya. keajaiban untuk memulai semuanya lagi dari awal, bukan memperbaikinya. sang burung sadar akan kesalahan itu. ia tidak mungkin pernah bisa untuk memperbaiki sesuatu yang sudah hancur. sekeras apapun ia mencoba, kehancuran itu akan membekas. tapi berbeda dengan memulai baru semuanya. memulai lagi dari awal. hal itu sama seperti kanvas yang masih bersih dan baru akan kita warnai dengan tinta. tapi semuanya sudah terjadi. sudah tidak bisa untuk membalikan waktu lagi. tidak akan pernah bisa.

sang burung sering merasa takut akhir akhir ini. ia tidak tau apa yang sebenarnya sang singa pikirkan. tapi sang burung selalu mencoba untuk berpikir postif. walau terkadang pemikiran negatif lah yang menguasainya. tapi ia mencoba terus berharap. sekecil apapun harapan itu, ia akan terus mencoba berusaha. usaha yang dapat ia lakukan akhir akhir ini hanyalah berdoa. sang singa masih tetap menjadi satu satunya nama yang ia sebutkan di dalam sujud terakhirnya. tidak jarang sang burung menangis dalam solat dan doanya saat nama sang singa yang ia sebutkan. mungkin sang singa tidak mengatahui akan hal ini. biarlah sang burung yang mengetahuinya sendiri. entah sampai kapan pun itu, nama sang singa akan selalu ada dalam sujud terakhir dan doa disetiap solatnya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Burung Itu Tidak Dapat Terbang Hanya Dengan Satu Sayap

ada yang aneh dengan saang burung akhir akhir ini. aku tidak pernah melihatnya sekacau ini. terkadang ia terlihat sangat sedih. tapi kadang ia terlihat senang. tapi sejauh pemantauan ku, sesenang apapun ia saat itu, selalu ada kesedihan yang terpancar dari mata nya. aku tidak mengerti apa yang terjadi dengan sang burung. burung itu tidak pernah seceria sebelumnya. apa yang sebenarnya terjadi pada sang burung? aku tidak berani menanyakan langsung pada nya. aku akan menunggu nya hingga ia benar benar ingin menceritakannya padaku. aku tidak akan memaksanya untuk bercerita.

hingga suatu hari, ia datang padaku dengan tatapan yang sangat kacau. ia berkata padaku ia sudah tak tahan lagi. dan lagi lagi ia menyalahkan dirinya sendiri..

ia mengatakan padaku bahwa ia sangat merasa bersalah. ia terlalu memikirkan ego nya sendiri akhir akhir ini. ia telah menyakiti orang yang sangat ia sayangi. ia telah memaksa sang singa yang harus mengikuti ego dan kehendaknya saat itu.

mungkin awalnya memang sang burung lah yang selalu terus berusaha untuk sang singa. tekadnya untuk memperbaiki semuanya sudah bulat. ia tidak ingin kehilangan sang singa. ia sangat sayang pada sang singa. semua usaha ia lakukan walau saat itu sang singa tidak mempedulikannya. semua usaha yang bisa ia lakukan, ia terus lakukan untuk sang singa. setauku, ia tidak pernah terlalu seperti ini pada seseorang. kalian tau? dulu dia sangatlah pemarah. ia tidak memperdulikan apa yang orang lain rasakan. ia hanya memperdulikan ego nya sendiri. dan orang orang yang berada di peredarannya saat itu sangatlah sabar menghadapinya. mereka selalu memaafkannya walaupun apa yang ia lakukan sangatlah menyakiti hati mereka. burung itu dahulu sangat jauh berbeda dengan sekarang. ia benar benar berbeda. mungkinkah ini yang dinamakan dengan kasih sayang yang tulus?

sampai akhirnya setelah beberapa lama, sang singa akhir nya kembali seperti biasa. sang singa menggap sang burung ada lagi sekarang. sang burung sangat senang dengan hal itu. tapi ia juga bersedih. sang burung dapat melihatnya bahwa sang singa hanya berpura pura. banyak yang berubah pada sang singa. mata itu sudah tidak sama  lagi. ada yang berubah dari mata itu. ya.. cara sang singa menatap sang burung sudah tidak lagi sama. sang burung sangat sedih dengan hal itu. tatapan mata yang selalu ia rindukan itu sudah tidak ada lagi. tatapan mata yang sangat ia sukai sudah hilang entah kemana. ia tau itu semua karena ulahnya kemarin, dan hal itu membuatnya menyalahkan dirinya sendiri lagi..

mungkin sang singa ingin terlihat biasa saja di depan sang burung ataupun di depan kawanannya. tapi sang burung dapat melihat itu, ia dapat melihat kepura puraan dari sang singa. setiap kali ia melihat kepura puraan itu, setiap saat itu juga ia menyalahkan diri nya sendiri.

ia sempat berpikir untuk menyudahi semuanya. ia tidak bisa melihat sang singa yang terus berpura pura. ia tidak bisa melihat sang singa yang terus memaksakan diri. ia tidak bisa melihat sang singa yang terus menerus merasa sakit hati karena ego nya. ia tidak bisa melihatnya terus seperti ini. bukan kah jika kita menyayangi seseorang, kita akan selalu mengutamakan kebahagiaan orang tersebut dibanding kebahagiaan diri kita sendiri? kita akan melakukan apa saja agar orang itu bahagia bukan? ya sang burung sangat mengetahui hal itu. tapi sang burung selalu mengatakan pada dirinya sendiri bahwa ia akan bisa memperbaiki semuanya. ia akan berusaha sampai ia benar benar sudah tidak dapat berusaha lagi. sang burung tau, sekeras apapun hati dan pendirian sang singa pada saat itu, suatu saat nanti pasti akan luluh. walaupun kemungkinannya sangat kecil, tapi kemungkinan itu masih tetap ada bukan? harapan itu masih tetap ada..

sebenarnya ia sudah tidak tahan terus menerus menyakiti hati sang singa. ia sudah tidak dapat melihat sang singa terus berpura pura. ia sudah sangat merindukan tatapan itu. tatapan sang singa pada sang burung saat mereka masih saling menyayangi seperti sebelumnya. tatapan sebelum sang burung melakukan kesalahan itu..
dan sang burung punmenyalahkan diri nya sendiri lagi..

ia mengatakan padaku, bahwa bagian awal dari sebuah hubungan adalah mengenali sifat dari pasangannya satu sama lain. dan yang ia tau, hingga saat ini, ia masih dalam tahap itu. tahap dimana ia masih ingin mengenali sifat sang singa dan kepribadian sang singa lebih dalam. tapi apakah sang singa melakukan hal itu juga pada sang burung? atau hanya sang burung yang melakukannya sendiri? hanya sang singa yang tau akan hal itu..

kalian tau apa itu singa? ya.. singa adalah raja hutan. dan saat itu, ia sudah naik tahta. ia sudah menjadi pemimpin di peradabannya. ia menjadi orang yang sangat penting saat itu. lalu apakah kalian tau apa yang dirasakan sang burung saat itu? sang burung pasti lah sangat bangga pada sang singa. tapi ada pancaran kesedihan akan hal itu. ia sempat berpikir bahwa sang singa sudah tidak membutuhkan sang burung lagi sekarang. ia masih ingat pada saat pertama kali sang singa akan membagi singgasana nya dengan sang burung, sang singa itu menawarkan pada sang burung apakah sang burung mau menemaninya dari titik nol sang singa hingga nanti. dan sang burung sadar, bahwa sekarang sang singa sudah tidak berada di titik nol nya. sekarang sang singa sudah berada di titik puncak dalam hidupnya. sang singa sudah berada di titik tertinggi yang bisa ia raih saat itu. karena hal itulah sang burung berpikir bahwa sang singa sudah tidak membutuhkannya lagi. tugas sang burung sudah selesai. tugas sang burung untuk menemani sang singa dari titik nol nya hingga titik tertinggi yang bisa ia raih, sudah selesai.. sang singa sudah tidak membutuhkannya lagi..

dan jika kalian tau, sebenarnya sang burung lebih menyukai sang singa yang sebelumnya. ia lebih menyukai sang singa yang belum menjadi siapa siapa. sang singa yang masih berada di titik nol nya dan dapat sang burung temani untuk mencapai titik tertinggi yang bisa ia raih. sang burung merindukan sang singa yang belum menjadi siapa siapa. karena sekarang, disaat sang singa mencapai titik tertingginya, sang singa berbeda. ia berubah..


tapi yang aku heran dari sang burung adalah walau ia berpikir demikian, ia tetap terus berusaha untuk sang singa. sesering apapun sang singa membuatnya kesal, maka sesering itu pula sang burung mencoba untuk bersabar. sesering apapun sang singa menyulut kemarahannya dengan etika sang singa sendiri, maka sesering itu pula sang burung mematikan api yang dapat menyebabkan pertengkaran itu. sesering apapun sang singa menyuruh sang burung untuk pergi, sesering itu pula sang burung mencoba untuk tetap tinggal. sesering apapun sang singa bertingkah laku seperti sudah tidak membutuhkan sang burung lagi, sesering itu pula sang burung mencoba untuk tetap ada untuk sang singa dalam keadaan sesulit apapun itu.

burung burung lain yang melihat keadaan sang burung saat itu mengatakan untuk melepaskan sang singa dan membiarkan sang singa untuk bebas melakukan apa yang sang singa inginkan tanpa sang burung. burung burung lain mengatakan bahwa sang singa sudah kelewat batas. ia sudah tidak memperdulikan sang burung lagi. tingkah laku dan etika sang singa sudah tidak untuk di maafkan lagi. sang singa egois dan terlalu memikirkan ego nya sendiri tanpa melihat usaha yang telah sang burung lakukan. tapi sang burung tetap pada pendiriannya. ia tetap tinggal untuk sang singa..

sorot mata sang burung saat itu, tidak pernah aku melihatnya sebelumnya. sorot mata itu benar benar memancarkan sakit yang ia rasakan. disaat aku bertanya mengapa ia terlihat begitu sakit saat itu, lalu ia menjawab, "setiap kali aku melihatnya sakit, aku akan merasakan sakit yang lebih dalam. jika memang sakit itu timbul karena akulah penyebabnya, maka sakit yang aku rasakan akan lebih berkali lipat dari yang ia rasakan. mungkin ia tidak mengetahui hal itu, tapi itulah yang benar benar aku rasakan. aku tidak bisa menunjukan sakit yang aku rasakan di depan dia. aku tidak ingin ia tau sakit yang aku rasakan melebihi apa yang ia rasakan. cukup aku saja yang merasakannya. aku sangat menyayangi nya. aku benar benar tidak ingin kehilangannya. aku tidak siap untuk kehilangannya. tapi aku tidak bisa melihatnya seperti ini terus menerus. aku tidak bisa.."

saat itu, aku pun bertanya pada nya mengapa ia tetap mempertahankannya jika memang sudah tidak mungkin untuk dipertahankan. bukankah dalam sebuah hubungan tidak bisa hanya seorang yang berusaha sedangkan yang lainnya merasa tidak ingin diperjuangkan? bukankah dalam sebuah hubungan melibatkan dua orang bukan hanya satu orang yang terus berjuang? itu sama saja seperti burung yang terbang hanya dengan satu sayap bukan? sekeras apapun burung itu mencoba untuk terbang, sesering apapun usaha yang ia lakukan untuk mengepakan sayapnya, ia tidak akan pernah mencapai posisi tertinggi, atau bahkan ia memang tidak akan dapat terbang. semua usaha  yang burung itu lakukan untuk terbang tetap tidak akan menghasilkan apa apa. burung itu hanya akan menyakiti dirinya sendiri. hubungan yang seperti itu bukanlah hubungan yang baik.

saat aku bertanya pada sang burung akan hal itu, ia lalu melihat padaku dan menatapku tepat pada mataku, dengan sangat yakin ia berkata padaku:

"aku akan terus berusaha hingga aku benar benar sudah tidak dapat berusaha lagi untuknya. mungkin dapar diibaratkan dengan sebuah batu karang, sekeras apapun batu karang, lama lama ia akan luruh juga oleh air ombak. aku yakin, sekeras apapun dinding pertahanan yang ia bangun, lama lama akan runtuh dengan perlahan. walaupun sangat sedikit harapan yang aku punya akan hal itu, tapi harapan itu masih tetap ada bukan? mungkin sekarang aku dan dia harus melewati sakit ini, tapi aku yakin, setelah kita berdua dapat melaui sakit ini, kita akan benar benar merasa hidup kembali. kamu tau? sesuatu yang memang benar benar worth it, tidak akan mudah untuk didapatkan. pasti akan ada banyak cobaan yang kami alami. dan aku yakin, bahwa ia worth it untukku perjuangkan. bahwa kami  memang worth it. ini hanyalah masalah waktu.."

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Masalah pun Menampakkan Dirinya

setiap hubungan pasti memiliki masalah. terlepas dari masalah apa itu dan siapa yang membuatnya, selalu saja ada perselisihan, perbedaan pendapat bahkan perbeddaan pola pikir yang terjadi. walaupun awalnya memiliki tujuan yang sama, tetapi perbedaan itu selalu ada. dan hari ini, semua itu terjadi..

ya.. sang burung melakukan sebuah kesalahan. kesalahan yang sangat amat fatal. mungkin dapat dikatakan itu hanyalah kejadian kecil, tetapi seperti yang sudah dikatakan bahwa perbedaan itu akan selalu ada. perbedaan pola pikir mereka lah yang menjadi dinding pemisah antar persepsi mereka.

hari itu, sang burung terlihat sangat muram. ia sangat bersedih. matanya terlihat sayu dan tidak bersemangat. bahkan jika diperhatikan, terdapat lingkaran hitam dengan mata yang membengkak. aku tidak tau apa yang terjadi pada sang burung. mungkin bisa saja dia menangis terus menerus, atau dia tidak dapat tidur. hanya burung itu yang tau..

terakhir kali aku bertemu dengannya, ia sangat bersemangat dan dengan mata yang berbinar binar ia mengalunkan kata kata dengan iringan melodi yang indah. tapi sekarang, semuanya berbeda. perbedaan itu sangatlah mencolok. kali ini, ia datang padaku ttidak dengan melodi yang indah seperti sebelumnya. binar dimata nya pun redup. bahkan mungkin hilang. kalimat pertama yang ia katakan padaku adalah: "aku telah sangat mengecewakan orang yang sangat aku sayang"

awalnya aku tidak mengerti apa yang ia katakan. hingga akhirnya ia menceritakan semuanya padaku. dan selesai ia menceritakannya, aku dapat melihat dari sorot matanya saat itu bahwa ia sangat bersedih. ia tidak tau apa yang harus ia lakukan. ia hanya dapat menangis. kasihan sang burung.. ia terlihat rapuh saat itu..

ia bercerita padaku bahwa ia sangat menyesal. ia berandai-andai jika ia bisa memutar balikan waktu, ia tidak akan melakukan hal itu. ia masih ingat bagaimana sorot mata sang singa padanya. bagaimana amarah itu terlihat pada sang singa. bagaimana berubahnya sang singa yang jinak menjadi buas. ia sangat takut jika sang singa sudah mengeluarkan amarah nya. ia sendiri tidak mengerti mengapa ia sangat takut akan amarah sang singa. terkadang, tidak semua hal memiliki alasan yang jelas bukan?

sang burung itu sempat merasa marah dan kesal pada sang singa. ia berpendapat bahwa selama ini, ia telah melakukan banyak hal pada sang singa. ia selalu menahan amarah nya untuk sang singa. ia mencoba untuk sabar pada sang singa karena ia tidak ingin menyakiti hati sang singa. mungkin sudah berkali-kali sang singa mmebuat amarah nya meluap, tapi ia menahan nya. ia selalu menahannya. ia tidak ingin hubungan mereka berdua rusak hanya karna amarah sesaat sang burung. tapi saat itu, apa yang diperbuat sang singa, sangat membuatnya terpukul. mungkin memang benar kesalahan yang ia lakukan merupakan kesalahan yang amat sangat fatal, tapi lalu ia bertanya padaku, "bukankah jika kita menyayangi seseorang, kita menerima semua sifat nya dengan tulus? bukankah jika kita menyayangi seseorang, akan ada kata maaf bagi sebuah kesalahan? bukankah jika kita menyayangi seseorang, kesalahan itu bukan dijadikan sebagai alasan untuk menyudahi semuanya melainkan untuk belajar lebih mengenal satu sama lain?". aku terdiam mendengar pertanyaan itu. karena setau ku jawaban dari semua pertanyaan itu adalah benar. lalu setelah diam beberapa saat, ia bertanya lagi padaku, "apakah dia benar benar menyayangi ku dengan tulus?". pertanyaan itu aku biarkan menggantung dan menunggu nya untuk menemukan jawabannya sendiri. hingga aku pun bertanya pada diriku sendiri, "sebegitu menyesalkah sang burung telah melakukan kesalahan itu sehingga ia meragukan kasih sayang sang singa?". hingga aku mewarnai kanvas ini dengan tinta pun, aku tidak dapat menemukan jawabannya.

aku melihatnya sangat kacau hari ini. dia terlihat sangat menyesal. sudah tidak ada lagi senyumannya hari itu. ia lebih banyak diam dan menyalahkan dirinya sendiri. ya.. dia selalu menyalahkan dirinya sendiri. aku tidak dapat berbuat apa apa, karena saat ini sang burung sedang ditutupi oleh awan ego nya sendiri. sampai akhirnya ia berkata: "aku akan berusaha memperbaikinya. sesulit apapun itu akan aku usahakan. aku tidak ingin kehilangannya."

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Lebih Dari Sekedar Mengagumi

burung itu sudah jarang terlihat sayapnya sekarang. ia tidak sesering biasanya dalam beredar. banyak yang berubah darinya. dan sejauh yang aku lihat, perubahan yang dialami sang burung termasuk ke dalam perubahan yang baik. apakah kalian tau apa yang terjadi pada sang burung? ya, aku mengetahuinya dengan jelas apa yang sedang terjadi. semua nya terjadi semenjak sang burung itu mengenal sang singa. semua nya terjadi semenjak sang singa itu mau membagi singgasana nya dengan sang burung.

jika saja kalian dapat melihat perubahan yang dialami sang burung tersebut. ia menjadi lebih sering tersenyum lebar sekarang. ia terlihat sangat bahagia. ia lebih sering menyanyi dan menjadi bersemangat dalam melakukan semua kegiatannya. ia lebih memiliki irama saat berjalan, melompat, terbang bahkan menari. semua nya terlihat indah. jika kalian melihat itu, kalian akan setuju denganku bahwa burung itu sangat bahagia berada di sisi sang singa.

pagi itu, sang burung membangunkanku. terlihat dari sorot matanya bahwa ia sangat bahagia. ia tidak sabar ingin membagi ceritanya padaku. ia berkata bahwa ia ingin semua orang tau bahwa dia sangat bahagia sekarang. bahwa ia telah menemukan seseorang yang dapat membuatnya merasa hidup sekarang. aku percaya pada ucapannya. kalian tau kenapa? semua terlihat dari sorot matanya. pagi itu, matanya sangat berbinar saat ia bercerita. mungkin kalian akan melihat keajaiban dari mata nya itu..

ia bercerita padaku bahwa seseorang yang sangat ia sayangi ini berbeda dengan orang orang yang pernah ia temui sebelumnya. seseorang yang sangat ia sayang ini dapat merubah banyak hal dalam dirinya ke arah yang lebih positif walaupun orang tersebut tidak menyadarinya bahwa ia telah merubah sang burung, orang yang sangat menyayangi nya. hal sekecil apapun yang dilakukan oleh sang singa, selalu ia perhatikan. ia sangat senang memperhatikan sang singa. yaa memang sekarang sang singa lah yang menjadi pusat perhatiannya.

ia berkata padaku bahwa ia sangat senang melihat senyum itu di wajah sang singa. senyuman itu selalu membuatnya bahagia. senyuman itu terlihat indah baginya. dan senyuman itu secara tidak langsung membentuk sebuah senyuman pada sang burung.

sang burung itu selalu memperhatikan hal hal kecil yang dilakukan oleh sang singa. cara sang singa berjalan, berbicara, tertawa, tersenyum, makan, melepas ataupun memakai kacamatanya, bermain dengan anak kecil di sekitarnya, cara dia memegang hp nya, cara dia berbicara di depan orang banyak, dan masih banyak lagi hal yang sangat ia hafal pada diri sang singa. tapi satu hal yang paling ia suka dan tidak akan pernah ia lupakan adalah sorot mata sang singa. bagaimana cara sang singa itu melihatnya itu seperti... tiba tiba saja burung itu terhenti sejenak dan lalu ia melanjutkan... aku tidak bisa berkata kata. kata kata apapun tidak akan bisa menggambarkannya. hanya bisa dirasakan. yang dapat ia katakan adalah tatapan mata itu selalu membuatnya merasa nyaman dan akan selalu ia rindukan hingga kapanpun itu.

burung itu pun bercerita tentang sang singa yang sedang bermain dengan anak kecil. ia sangat senang memperhatikannya. ia sangat senang bagaimana cara sang singa bermain dengan anak anak itu. bagaimana peduli nya ia pada anak anak. karena memang, sang burung sangat menyukai seorang laki laki yang menyayangi anak anak dan senang bermain dengan anak anak. selain itu juga, sang burung mengatakan bahwa sang singa sangat peduli terhadap keluarganya. keluarganya selalu ia jadikan prioritas nomor satu dalam hidup nya. mungkin itu dapat dikatakan hal kecil, tapi bagi sang burung, itu berarti sangat besar.

dan satu hal yang sangat penting yang ada dalam benak sang burung adalah bahwa sang singa sangat mirip dengan seorang laki laki yang sangat ia sayangi. laki laki yang sangat berarti dalam hidup nya. laki laki yang takkan pernah terganti oleh siapapun itu. dan laki laki itu adalah sosok ayahnya. sang singa itu sangat mirip dengan ayahnya.

tidak akan cukup kanvas ini bila kuceritakan apa yang sebenarnya burung itu rasakan. yang aku tau, ia sangat bahagia saat itu. dan di akhir pertemuan, burung itu selalu membuatku terkejut dengan kata kata terakhirnya. dan pagi itu, ia berkata:

"aku sangat mengaguminya. bahkan mungkin lebih dari itu."


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Kanvas yang Bertuan

kutemukan kanvas ini putih dan bersih
tidak ada noda sedikit pun di atasnya
lalu ada seseorang yang datang padaku
membantuku dalam memberi warna pada kanvas ini

sekarang kanvas ini sudah berwarna
kanvas ini terlihat lebih indah
kanvas ini sudah memiliki tuannya
begitu pula dengan sang penulis
ia sudah bertuan sekarang

sempatkah tuan berpikir,
bagaimana jadinya jika tuan tidak datang lagi?
bagaimana jadi nya jika tuan pergi?
siapa yang akan mewarnai kanvas ini?
siapa yang akan menjadi inspirasi bagi sang penulis?

apakah tuan pernah mendengar,
jika tuan sedang berjalan bersama seorang penulis
lalu sang penulis itu menjadikan tuan sebagai inspirasi nya
sang penulis itu membuat tulisan untuk tuan
berarti saat itu juga tuan telah berhasil
berhasil menghancurkan benteng pertahannya
ia sudah sepenuh nya menjadi milikmu, tuan

oleh karena itu tuan,
jika penulis itu sudah memberikan semua yang ada pada dirinya
jangan pernah tuan sia siakan
karena jika tuan memiliki kehendak untuk pergi
maka kanvas ini tidak akan pernah berwarna lagi
sang penulis tidak akan memiliki inspirasi nya lagi
kanvas ini akan kosong kembali
sama hal nya dengan sang penulis
karena kanvas ini adalah simbol hati sang penulis

hai tuan berkacamata,
janganlah pernah mencoba untuk pergi
aku tidak tau apa jadinya jika tuan pergi
tetaplah tinggal
apapun yang terjadi
sesulit apapun keadaannya
kita akan lewati itu bersama
tetaplah tinggal, tuan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Kehilangan

tanggal itu adalah tanggal dimana sang singa benar-benar merasa terpukul. ia kehilangan seseorang yang sangat berarti baginya. ia kehilangan seseorang yang sangat dengannya..

malam itu, sang burung datang padaku, ia menceritakan apa yang terjadi pada sang singa. burung itu bercerita bahwa ia tidak pernah melihat sang singa seperti itu sebelumnya. ia tidak pernah melihat cahaya dalam mata sang singa redup. biasanya cahaya itu selalu menyala dengan indah di kedua bola mata sang singa. tapi hari itu, cahaya itu redup. ia dapat melihat kesedihan yang terpancar dari mata nya. mungkin bila dilihat biasa, sang singa selalu tersenyum. ia selalu terlihat tegar. tapi sang burung tau, jauh di dalam hati nya, sang singa itu merasakan sedih yang mendalam, ia ingin menjerit, tapi ia tidak mau melakukannya depan orang lain. ia tidak ingin menunjukannya pada orang lain.

lalu aku bertanya pada sang burung mengapa ia bisa mengetahui itu semua? lalu burung itu menjawab..
"disaat kamu menyayangi seseorang dengan tulus, kamu dapat meilhat sekecil apa pun perubahan yang terjadi pada dirinya. disaat kamu benar benar menyayangi seseorang dengan tulus, maka kamu dapat melihat semua yang terjadi dalam diri orang tersebut dengan ketulusanmu, yang mungkin tidak dapat semua orang lihat dengan mudah"

setelah berkata demikian, burung itu pun bercerita bahwa ia juga pernah merasakan hal itu. bahwa ia juga pernah kehilangan seseorang yang sangat penting dalam hidup nya. seseorang yang sangat ia sayangi. seseorang yang selalu peduli padanya. orang itu adalah nenek nya. ya.. dia biasa menyebut nenek nya itu dengan sebutan "ami".

malam itu, ia bercerita bahwa ia merasa sangat kehilangan. dulu, ia selalu menghabiskan waktunya setiap hari bersama ami. orangtuanya selalu sibuk dengan pekerjaannya. sehingga ia lebih banyak menghabiskan waktu bersama ami. ia tidak pernah bisa melupakan semua moment yang mereka lalui bersama. dulu, ia adalah cucu kesayangan dari ami. sampai hari terakhir ami pergi meninggalkannya, ia hanya dapat melihatnya dari jauh. ia tidak berani melihat dari dekat. dan saat itu, ia hanya seorang anak kecil, anak kelas 3 SD, sehingga tidak ada yang dapat ia lakukan saat itu. ia hanya dapat menangis terisak..

awalnya aku berpikir, apa yang dirasakan anak SD akan berbeda dengan remaja sehingga mungkin apa yang burung itu rasakan akan berbeda dengan yang sang singa rasakan. tapi lalu burung itu berkata:
"tidak akan ada bedanya disaat kita benar-benar merasa kehilangan orang yang kita sayang. berapapun umur kita, rasa kehilangan itu akan tetap ada. mungkin hanya respon yang kita berikan yang berbeda. tapi rasa itu sama. rasa kehilang seseorang yang sangat amat kita sayang itu sama.."

burung itu membutuhkan waktu lama untuk kembali bangkit dari rasa kehilangannya. karena ia hanya seorang anak kecil, ia tidak mampu berkata kata dan bercerita pada orang orang disekitarnya, termasuk orang tuanya. ia memendam semua nya sendiri. dan hingga saat ini, burung itu selalu merindukan sosok ami dalam hidupnya. burung itu selalu mendoakan ami dan percaya bahwa ami berada di surga sana, berada disisi-Nya dan tersenyum ke arah sang burung karena melihat bahwa burung itu telah beranjak dewasa. ia sangat merindukan nya..

lalu ia kembali bercerita tentang sang singa, ia tidak bisa melihat sang singa seperti itu terus. ia tidak bisa melihat cahaya dalam mata sang singa redup. cahaya itu harus kembali bersinar. harus ada yang ia lakukan. tapi hingga saat ia mengakhiri ceritanya, ia masih belum mengetahui apa yang harus dilakukannya. yang bisa ia lakukan hanyalah berada di sebelahnya dan selalu ada disaat sang singa membutuhkannya.

malam pun makin menunjukan kekuasaannya. sang burung pun pamit pulang padaku, dan ia mengajakku melakukan satu hal sebelum ia pulang. ia mengajakku untuk berdoa bagi sang singa dan keluarganya. dan berdoa untuk orang orang yang telah pergi.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Sang Burung pun Memilih Untuk Tinggal

hari itu pun akhirnya tiba. hari yang selalu sang burung itu nantikan semenjak ia meyakinkan hatinya pada sang singa. hari dimana sang singa mau berbagi singgasana nya dengan sang burung. hari dimana terdapat kata "kita" di dalam kamus mereka berdua.

jika kalian dapat melihat betapa senang nya sang burung saat itu. jika kalian dapat melihatnya bahwa hari itu adalah hari dimana ia dapat terbang setinggi setingginya tanpa menggunakan sayapnya. jika kalian dapat melihat bahwa hari itu adalah hari dimana burung itu telah bertuan. masa yang burung itu miliki, kini telah menjadi milik sang singa sepenuh nya. burung itu benar benar memberikan semua yang ada pada dirinya. karena ia tau, bahwa singa itu berbeda..

saat itu juga, burung itu pun kembali datang padaku dan membisikan sebuah kalimat yang aku sendiri pun sangat terkejut mendengarnya. ia berkata:

"sepertinya ia yang akan memegang masaku selamanya dan menjadi yang terakhir dalam hidupku"


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS