RSS

Kehilangan

tanggal itu adalah tanggal dimana sang singa benar-benar merasa terpukul. ia kehilangan seseorang yang sangat berarti baginya. ia kehilangan seseorang yang sangat dengannya..

malam itu, sang burung datang padaku, ia menceritakan apa yang terjadi pada sang singa. burung itu bercerita bahwa ia tidak pernah melihat sang singa seperti itu sebelumnya. ia tidak pernah melihat cahaya dalam mata sang singa redup. biasanya cahaya itu selalu menyala dengan indah di kedua bola mata sang singa. tapi hari itu, cahaya itu redup. ia dapat melihat kesedihan yang terpancar dari mata nya. mungkin bila dilihat biasa, sang singa selalu tersenyum. ia selalu terlihat tegar. tapi sang burung tau, jauh di dalam hati nya, sang singa itu merasakan sedih yang mendalam, ia ingin menjerit, tapi ia tidak mau melakukannya depan orang lain. ia tidak ingin menunjukannya pada orang lain.

lalu aku bertanya pada sang burung mengapa ia bisa mengetahui itu semua? lalu burung itu menjawab..
"disaat kamu menyayangi seseorang dengan tulus, kamu dapat meilhat sekecil apa pun perubahan yang terjadi pada dirinya. disaat kamu benar benar menyayangi seseorang dengan tulus, maka kamu dapat melihat semua yang terjadi dalam diri orang tersebut dengan ketulusanmu, yang mungkin tidak dapat semua orang lihat dengan mudah"

setelah berkata demikian, burung itu pun bercerita bahwa ia juga pernah merasakan hal itu. bahwa ia juga pernah kehilangan seseorang yang sangat penting dalam hidup nya. seseorang yang sangat ia sayangi. seseorang yang selalu peduli padanya. orang itu adalah nenek nya. ya.. dia biasa menyebut nenek nya itu dengan sebutan "ami".

malam itu, ia bercerita bahwa ia merasa sangat kehilangan. dulu, ia selalu menghabiskan waktunya setiap hari bersama ami. orangtuanya selalu sibuk dengan pekerjaannya. sehingga ia lebih banyak menghabiskan waktu bersama ami. ia tidak pernah bisa melupakan semua moment yang mereka lalui bersama. dulu, ia adalah cucu kesayangan dari ami. sampai hari terakhir ami pergi meninggalkannya, ia hanya dapat melihatnya dari jauh. ia tidak berani melihat dari dekat. dan saat itu, ia hanya seorang anak kecil, anak kelas 3 SD, sehingga tidak ada yang dapat ia lakukan saat itu. ia hanya dapat menangis terisak..

awalnya aku berpikir, apa yang dirasakan anak SD akan berbeda dengan remaja sehingga mungkin apa yang burung itu rasakan akan berbeda dengan yang sang singa rasakan. tapi lalu burung itu berkata:
"tidak akan ada bedanya disaat kita benar-benar merasa kehilangan orang yang kita sayang. berapapun umur kita, rasa kehilangan itu akan tetap ada. mungkin hanya respon yang kita berikan yang berbeda. tapi rasa itu sama. rasa kehilang seseorang yang sangat amat kita sayang itu sama.."

burung itu membutuhkan waktu lama untuk kembali bangkit dari rasa kehilangannya. karena ia hanya seorang anak kecil, ia tidak mampu berkata kata dan bercerita pada orang orang disekitarnya, termasuk orang tuanya. ia memendam semua nya sendiri. dan hingga saat ini, burung itu selalu merindukan sosok ami dalam hidupnya. burung itu selalu mendoakan ami dan percaya bahwa ami berada di surga sana, berada disisi-Nya dan tersenyum ke arah sang burung karena melihat bahwa burung itu telah beranjak dewasa. ia sangat merindukan nya..

lalu ia kembali bercerita tentang sang singa, ia tidak bisa melihat sang singa seperti itu terus. ia tidak bisa melihat cahaya dalam mata sang singa redup. cahaya itu harus kembali bersinar. harus ada yang ia lakukan. tapi hingga saat ia mengakhiri ceritanya, ia masih belum mengetahui apa yang harus dilakukannya. yang bisa ia lakukan hanyalah berada di sebelahnya dan selalu ada disaat sang singa membutuhkannya.

malam pun makin menunjukan kekuasaannya. sang burung pun pamit pulang padaku, dan ia mengajakku melakukan satu hal sebelum ia pulang. ia mengajakku untuk berdoa bagi sang singa dan keluarganya. dan berdoa untuk orang orang yang telah pergi.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment