hai singa yang angkuh, terimakasih atas surat yang sudah kamu tuliskan
untuk sang burung. sang burung kecil itu tidak menyangka seorang singa
sepertimu dapat menuliskan itu untuk sang burung kecil. burung kecil itu
sangat senang menerimanya. maafkan ia jika ia baru sempat membalasnya
sekarang. maafkan ia jika ia benar benar menghilang dari peredaranmu
kemarin kemarin. burung kecil itu hanya sedang membutuhkan waktu untuk
menenangkan hatinya sendiri. kamu tau kan bahwa ini tidak mudah bagi
sang burung, bahwa ia tidak sekuat dirimu. maka dari itu, kemarin ia
hanya sedang membutuhkan waktu saja. ia hanya sedang menguatkan hatinya
saja.
kamu tidak usah terlalu hawatir akan sang burung. aku memantau semua
kegiatan yang ia lakukan kemarin kemarin. dan kamu tau apa? ia masih
tetap menjadi burung kecilmu. burung kecil yang kamu kenal. sebenarnya
ada beberapa hal yang berubah dalam dirinya. tapi tenang saja perubahan
itu adalah perubahan yang baik. jika kamu tau, burung itu sekarang sudah
beberapa tingkat lebih tinggi
dari dirinya saat sebelum bertemu denganmu. burung kecil itu sudah
berubah menjadi burung yang lebih kuat sekarang. burung kecil itu sudah
belajar banyak dari dirimu. terutama untuk belajar kuat seperti dirimu.
ia berusaha keras untuk menguatkan hati nya belakangan ini. apakah kamu
tau singa, dulu ia adalah burung kecil yang rapuh. ia mudah sekali
meneteskan air mata.
sekecil apapun masalah yang ia hadapi, ia sangat mudah sekali meneteskan
air matanya. mungkin memang air matanya yang berlebih, aku tidak tau.
tapi apakah kamu tau kapan terakhir kali ia meneteskan air matanya? itu
terjadi saat kalian terakhir kali bertemu. saat kamu memutuskan ikatan
itu. hari itu, beberapa detik setelah kamu pergi, ia menangis sangat
parah. itu adalah tangisan terparahnya beberapa taun terakhir ini. ia
benar benar terlihat rapuh. sebenarnya saat itu yang ia butuhkan
hanyalah pelukanmu untuk menenangkannya. tapi ia tau itu tidak mungkin
terjadi. hingga ia hanya dapat menangis hingga ia lelah.
tapi apakah kamu tau? itu terakhir kali ia menangis. beberapa hari
setelahnya, ia sudah tidak menangis lagi. mungkin lebih tepatnya ia
tidak dapat menangis. ia mengakui bahwa ia sangat sedih dan ia sangat
ingin menangis, tapi ia tidak bisa. mungkin saja air matanya sudah habis
sehingga ia tidak dapat menangis lagi. sang burung kecil itu mengatakan
padaku bahwa ia sangat bangga akan dirinya sendiri. ia tidak pernah
sekuat itu sebelumnya. orang orang yang berada disekitarnya pun
mengatakan hal yang sama. mereka sangat bangga pada sang burung. burung
itu sudah tidak serapuh sebelumnya. sudahkah kamu dapat menyebutnya
bahwa ia sudah kuat sekarang? apakah ia sudah sekuat dirimu?
tapi hingga akhir nya ia membaca suratmu.. air mata itu mengalir lagi..
tenang saja singa, kamu tidak usah merasa bersalah. air mata itu
mengalir untukmu. ia sangat terharu membaca suratmu. ia tidak menyangka
kamu dapat melakukan itu untuknya. mungkin hal itu adalah hal yang
sangat jecil, tapi baginya itu berarti sangat besar. sang singa yang ia
kenal adalah singa yang cuek dan sangat angkuh, tapi surat itu
menunjukkan kamu yang sebenarnya. menunjukkan singa yang sebenarnya.
sang burung kecil itu menyuruhku membaca surat yang kamu tuliskan
untukknya. setelah aku selesai membacanya, ia menanyakan beberapa
pertanyaan padaku. ia bertanya, 'apakah kamu lihat apa yang ia
lakukan? aku sangat senang karena ia sudah tidak memakai topeng itu lagi
di depanku. ia sudah mau menunjukkan apa yang ia rasakan. ia sudah mau
menunjukkan ia yang sebenarnya. tapi aku juga bersedih. apakah kamu
dapat melihat betapa sedih nya ia? apakah kamu dapat melihat bahwa
sepertinya sekarang rodanya sedang berada di bawah? sepertinya banyak
sekali tekanan yang ia hadapi. dapatkah kamu melihat bahwa ia tidak
sekuat yang kelihatannya? ia juga rapuh, tapi ia tidak ingin
menunjukkannya bukan? apakah kamu dapat melihat itu semua? atau itu
semua hanya perasaanku saja? tapi aku yakin dengan apa yang aku rasakan.
aku cukup mengenalnya. mungkin dia memang rapuh, mungkin dia memang
tidak sekuat keliahatannya. tapi aku tau pasti, ia lebih kuat dariku. ia
yang mengajarkanku untuk kuat, maka dari itu aku tau bahwa dia sangat
kuat dan sangat jauh lebih kuat dariku. ia pasti dapat melewati semuanya
jauh lebih baik dariku. aku yakin itu.'
burung kecil itu terdiam beberapa saat. lalu ia mengatakan padaku bahwa
ia sangat menghawatirkanmu. ia tidak ingin melihatmu seperti ini. ia
ingin membantumu, menemanimu, memberi mu semangat untuk melewati semua
ini. burung kecil itu tau, keadaan ini bukanlah keadaan yang mudah bagi
kalian berdua. burung kecil itu tau, keadaan ini dapat membuat kalian
rapuh. kalian berdua sama sama sedang kehilangan keseimbangan kalian.
burung kecil itu mengatakan padaku, jika kamu memberinya ijin untuk sang
burung itu agar dapat membantumu melewati ini semua, menemanimu dan
memberimu semangat, ia akan dengan senang hati untuk melakukannya. ia
tau, mungkin ikatan kalian tidak bisa seperti sedia kala untuk sekarang,
tapi tidak ada salahnya jika keberadaannya untukmu sama seperti sedia
kala bukan? burung kecil itu hanya ingin ada untukmu. walaupun ikatan
itu tidak dapat kembali, tapi ia ingin selalu ada untukmu disaat kamu
sedang merasa seperti ini. walaupun nanti disaat kamu sudah dapat
melewati ini, burung kecil itu tidak masalah jika ia harus melepaskanmu
jika kamu memang sudah tidak membutuhkannya lagi. setidaknya, ia tidak
akan terlalu hawatir karena ia tau bahwa kamu sudah melewati masa
sulitmu. dapatkah kamu mengijinkannya melakukan itu? dapatkah ia masih
tetap ada untukmu? untuk membantu, menemani dan memberi semangat
untukmu? walaupun itu hanya sebagai seorang sahabat.. dapatkah ia
melakukannya? hai singa yang angkuh, dapatkah burung kecil itu
melakukannya untukmu? dapatkah kamu memberikannya ijin?
sebenarnya aku heran akan sang burung. ia pernah mengatakan padaku bahwa
ia tidak bisa bertingkah biasa saja di depan orang yang masih ia
sayang. lalu bagaimana jadinya jika ia melakukan ini? apakah ia bisa?
lalu burung itu mengatakan padaku, "mungkin memang sulit bagiku untuk
melakukannya. tapi aku tau, keadaan ini, sama sama sulit untuk kami
berdua. keadaan ini tidak semudah keliahatannya. let me tell you
something, it's not going to be easy, but it's going to be worth it. ia
telah mengejarkanku banyak hal dan merubahku menjadi lebih baik. mungkin
aku memang tidak bisa melakukan hal yang sama. yang dapat aku lakukan
hanyalah menemaninya dan memberinya semangat untuk melewati masa
sulitnya. dia telah mengajarkanku untuk tetap kuat hingga aku sekuat
sekarang. dan sekarang mungkin ia dapat mengajarkanku menuju tahap yang
selanjutnya. aku tidak memiliki maksud apa apa dalam melakukan hal ini.
ya aku tau, harapan agar ikatan itu kembali memang masih ada dalam
diriku. tapi aku melakukan ini tidak dengan tujuan itu. aku melakukan
ini hanya untuk membantunya melewati ini semua. kita, atau mungkin lebih
tepatnya aku dan dia akan sama sama bisa melewati ini. mungkin dengan
bersama sama akan menjadi lebih mudah. aku tidak ingin melihatnya
seperti ini terus. aku tidak bisa melihatnya sedih. aku ingin ada
untuknya dan menemaninya untuk melaluinya. aku ingin sinar dimatanya itu
kembali terang seperti sedia kala. walaupun mungkin aku hanya dapat
menjadi sahabatnya, itu tidak masalah bagiku. selama aku dapat
membantunya, akan aku lakukan. apakah sang singa itu dapat mengijinkanku
untuk melakukannya? aku berharap semoga ia mengijinkanku."
sang burung kecil itu hanya ingin membantumu, singa. dapatkah kamu
memberikannya ijin untuk melakukan hal itu? hal itu mungkin memang sulit
baginya. tapi ia mau mencoba nya. apakah kamu mau mencoba nya juga? aku
tau, keangkuhan adalah sifat dasarmu, tapi dapatkah kamu mengurangi
keangkuhanmu itu pada sang burung? sang burung tidak pernah memakai
topeng itu di depanmu. dapatkah kamu melakukannya untuknya? mungkin hal
itu bukan hanya untuk sang burung saja, tapi hal itu juga untuk dirimu
sendiri. kamu dapat mencoba untuk tidak selalu memakai topeng itu.
kurangilah sedikit keangkuhanmu. aku tau itu tidak mudah, tapi kamu
pasti dapat melakukannya secara perlahan. sang burung kecil dan kamu
sama sama dapat belajar. ijinkanlah ia untuk melakukannya. ia sangat
peduli padamu. tunjukan apa yang kamu rasakan kepadanya. ceritakan semua
masalahmu yang dapat kamu ceritakan padanya. setidaknya tekanan dan
beban itu akan sedikit berkurang. ia akan menjadi pendengar yang baik
untukmu. tenang saja, ia tidak akan memaksamu untuk menceritakan
masalahmu, ia hanya akan menunggumu untuk berbagi cerita itu dengannya.
dan selama ia menunggu, ia akan selalu ada untukmu, ia akan menemanimu
dan memberikanmu semangat. mungkin kamu tidak biasa melakukan hal ini,
tapi tidak ada salahnya untuk mencoba bukan? burung kecil itu mau
mencoba melakukannya untukmu, lalu kenapa kamu tidak mau?
NB: cobalah untuk mendengarkan lagu 'nothing like us - justin
bieber'. lagi itulah yang mengiringi setiap kata kata yang tertulis pada
kanvas ini. lagu itu aku alunkan berkali kali hingga kanvas ini selesai
terwarnai. semoga kamu menyukai lagunya sama sepertiku.
Balasan Untuk Surat Kecilmu, Tuan
Surat Kecil Dari Sang Singa
Yang Satu Tinggal Disaat Yang Lain Pergi
hai tuan berkacamata, kali ini aku akan mengatakan yang sebenarnya.
aku adalah sang burung itu. sang burung yang mewarnai kanvas ini dengan
semua yang aku rasakan. sang burung yang jatuh cinta pada sang singa. kamu tau tuan siapakah sang singa itu? ya.. dia adalah kamu.
kamu tau tuan apa yang aku pikirkan akhir akhir ini? aku berpikir bahwa
kamu memang sudah tidak menyayangiku lagi. aku berpikir bahwa rasa sayang
itu sudah tidak ada. tidak ada lagi tuan berkacamata yang peduli
padaku. tidak ada lagi tuan berkacamata yang selalu menemaniku disetiap
masaku. tidak ada lagi tuan berkacamata yang menyayangiku. tidak ada
lagi tuan berkacamata yang membuatku hidup..
dan sekarang, apa yang aku pikirkan itu ternyata menjadi kenyataan. ya
kamu pergi sekarang. sudah tidak ada lagi tuan berkacamata yang
menggenggam masaku. sudah tidak ada lagi tuan berkacamata yang mau
mendengarkan omelan sesaatku. sudah tidak ada lagi tuan berkcamata yang
selalu mengontrol setiap tingkah lakuku. sudah tidak ada lagi tuan
berkacamata yang peduli padaku. sudah tidak ada lagi kamu..
aku tidak pernah menyukai saat saat seperti ini. saat saat dimana yang bisa aku lakukan hanyalah menunggu orang orang yang aku sayang
pergi meninggalkanku. saat saat dimana yang harus aku lakukan adalah
melepaskan. aku tidak pernah berpikir akan kehilanganmu secepat ini. aku
tidak pernah punya pikiran bahwa kamu akan meninggalkanku seperti ini.
ya aku mengerti
dengan alasanmu yang membuatmu harus pergi dariku. aku tidak bisa
berbuat apa apa akan hal itu. itu sudah diluar jangkauanku. tapi apakah
kamu tau apa yang aku rasakan? aku kecewa padamu tuan. maafkan aku
karena telah kecewa padamu. aku kira kamu menyayangiku seperti aku
menyayangimu. tapi mungkin aku lah satu satu nya orang yang selalu lebih
menyayangi. maafkan aku kecewa padamu, karena ku kira kamu tidak akan
menyerah semudah itu. aku kira kamu akan mau memperjuangkan apa yang
disebut dengan "kita".
hai tuan, kamu percaya kasih sayang yang tulus? kamu tau, ketika
seseorang benar benar tulus menyayangi pasangannya, sesulit apapun jalan
yang mereka hadapi, mereka akan menemukan jalan keluarnya. mereka akan
bersama sama melewatinya. mereka akan meyakinkan satu sama lain bahwa
mereka dapat melewati kekacauan itu. mereka akan terus berusaha hingga
mereka sudah tidak dapat berusaha lagi. mungkin kamu akan berpikir bahwa
apa yang aku katakan hanyalah omong kosong belaka. mungkin kamu
berpikir bahwa aku tidak mungkin menyayangimu setulus itu. aku tidak
akan menyalahkanmu akan hal itu. biarlah nanti kamu yang akan rasakan
sendiri bagaimana rasanya menyayangi seseorang dengan tulus. aku yakin
akan tiba saat nya nanti dimana kamu memang benar benar akan menyayangi
seorang wanita dengan tulus. mungkin wanita itu memang bukan aku, tapi
kamu pasti akan merasakannya suatu saat nanti. dan satu hal yang aku
yakini sekarang bahwa kamu tidak menyayangi ku setulus itu, benar bukan?
aku tau, aku memang tidak sebaik itu. tidak sebaik apa yang kau inginkan
ataupun orang terdekatmu inginkan. mungkin aku memang berbeda. dan
mungkin memang saat itu, saat aku memasuki masamu, aku belum menjadi
seorang yang benar benar dapat dikatakan baik. saat itu aku datang
dengan semua masalahku, dengan semua kekacauanku, dengan semua ketidak
sempurnaanku. saat itu adalah saat saat aku merasa kehilangan
keseimbanganku sendiri. aku sedang merasa benar benar kacau. lalu kamu
datang tuan, kamu mengubah segalanya. kamu yang mengembalikan
keseimbanganku lagi. aku kira kamu akan terus menjaga keseimbanganku.
tapi ternyata, dengan semua masalah, kekacauan dan ketidak sempurnaanku
yang aku bawa kepadamu, itu membawa dampak yang tidak baik juga bagimu
ataupun bagi orang orang terdekatmu.
aku tidak akan pernah menyesali akan pertemuan kita. tapi yang aku
sesali adalah mengapa aku sudah berani memasuki masamu disaat aku belum
menjadi lebih baik. mengapa aku membawa semua kekacauanku padamu.
mungkin cerita ini akan berbeda jika aku datang padamu dan memasuki
masamu disaat aku sudah menjadi seseorang yang lebih baik. atau mungkin
memang orang sepertiku tidak akan pernah pantas untuk menggemgam
masamu..
hai tuan, aku tidak tau apa yang akan terjadi padaku. sekarang aku
kehilangan keseimbanganku lagi. banyak masalah yang datang padaku dan
saling berebut untuk diselesaikan. sebenarnya aku sedang sangat
membutuhkanmu akhir akhir ini. tapi kamu tidak ada disini tuan. dan
kamulah yang mengambil porsi terbesar dalam semua pikiranku akhir akhir
ini. dan sekarang aku benar benar sendiri. tidak ada kamu lagi disini
yang dapat membantuku melewati semua masalah yang harus aku hadapi.
tapi tenang saja tuan. kamu tidak usah memikirkanku. masih banyak yang
lebih penting yang harus kamu pikirkan selain aku. aku akan baik baik
saja. aku akan melewati semuanya dengan caraku. mungkin kamu tidak akan
suka dengan caraku untuk melewatinya. mungkin kamu akan marah jika tau
bagaimana caraku melewatinya. tapi sudahlah tidak usah kamu ambil pusing
tentangku. aku sudah bukan prioritasmu lagi saat ini. aku sudah tidak
penting lagi dalam peredaranmu kan?
tuan, aku hanya ingin berpesan padamu, kamu baik baik disana. jaga pola
makanmu dan jangan terlalu banyak memikirkan hal hal yang tidak penting.
aku tidak ingin kamu sakit. karena mungkin sekarang sudah tidak ada
lagi aku yang akan mengingatkanmu makan atau menemanimu makan begitu
banyak hingga kita berdua kekenyangan. aku tidak akan melupakan saat
dimana kita menjadi pasangan 'rewog'.
mungkin sekarang kamu sedang berada di posisi teratasmu. aku hanya ingin
mengingatkan untuk jangan terlalu terlena dengan posisi tertinggi mu
sekarang. karena mungkin nanti roda mu akan berputar lagi. jika kamu
terlalu terlena dengan posisi atasmu, maka disaat nanti rodamu berada
dibawah, kamu akan benar benar merasa hilang keseimbangan. aku pernah
mengalami hal itu. dan aku tidak ingin kamu mengalaminya. maka dari itu,
tetaplah menjadi dirimu sendiri dan jangan terlena akan keadaanmu
sekarang.
belajar yang benar ya tuan. tingkatkan nilai nilaimu. buktikan pada
orang tuamu bahwa kamu serius belajar. kamu ingat malam itu tuan? malam
dimana kamu mengatakan padaku bahwa kamu ingin seperti anak anak lain
yang sudah memiliki penghasilan sendiri? lalu apa kamu masih ingat apa
yang aku katakan? aku mengatakan padamu bahwa jalan tiap orang berbeda
beda. mungkin jalanmu memang bukan seperti mereka. kamu punya jalanmu
sendiri untuk mencapai sukses itu. salah satu jalanmu untuk mencapai
kesuksesan adalah dengan belajar yang rajin. orangtua mu akan bahagia
bila melihat anak kesayangannya bahagia dan sukses melebihi mereka. ya
memang itu yang sering ayahku katakan padaku. tapi memang kenyataannya
seperti itu. maka dari itu aku mohon padamu, sesibuk apapun kamu dengan
urusanmu, jangan lupa untuk belajar. tingkatkan nilai nilai mu. buktikan
pada orangtuamu bahwa kamu akan mencapai kesuksesan itu.
jangan lupa juga akan solatmu. jangan lupa untuk sebutkan nama
orangtuamu di setiap doamu karena mereka tidak pernah absen dalam
menyebut namamu dalam doa mereka. kamu tenang saja tuan, aku disini
masih akan berdoa untukmu. namamu masih tetap akan aku sebutkan dalam
sujud terakhir ku entah sampai kapan itu. aku akan menyampaikan rinduku
pada setiap doaku untukmu.
mungkin aku tidak akan bisa berjanji apa apa padamu. aku hanya bisa
mencoba untuk mengubah rasa sayang ini menjadi pertemanan. aku tau ini
tidak mudah, tapi aku akan mencoba nya jika itu yang kamu inginkan.
sebenarnya ada yang ingin aku tanyakan, mungkinkah kamu akan kembali
menggenggam masaku? mungkinkah kamu mengijinkan ku kembali untuk masuk
ke dalam masamu? aku tau mungkin kemungkinan itu sangat kecil atau
bahkan mungkin kamu berpikir itu tidak akan pernah terjadi. tetapi
selama aku masih bisa berharap, tak ada salah nya aku berharap bukan?
terimakasih untuk semua yang telah kamu lakukan untukku. banyak sekali
yang kamu rubah dalam hidupku. kedatanganmu adalah perubahan terbaik
dalam hidupku. mungkin aku memang tidak membawa perubahan apapun padamu.
mungkin aku memang tidak dapat membuatmu menjadi lebih baik saat
bersamaku. mungkin aku memang tidak memberi efek apapun padamu, tidak
seperti kamu yang membawa banyak sekali efek untukku. maafkan aku tidak
bisa menjadi yang kamu mau, tidak bisa menjadi yang terbaik untukmu.
mungkin nanti kamu akan menemukan orang yang terbaik untukmu, mungkin
posisi itu memang tidak pernah diperuntukkan untukku, tapi siapapun itu,
ia akan sangat beruntung mendapatkanmu.
ah ya satu lagi, terimakasih untuk si kecil panda. dia akan selalu menemani tidurku setiap malamnya. dia yang akan menerangiku dan berbagi cahayanya. aku akan menjaga nya tuan, kamu tidak usah hawatir.
mungkin banyak sekali yang ingin aku katakan padamu. tapi terkadang kata
kata pun tidak mampu mengungkapkannya. dan ini permintaan terakhirku
untuk mu agar mau membaca semua tulisanku yang diperuntukkan untukmu.
tenang saja, aku tidak bermaksud apa apa. aku hanya ingin memberitaumu
apa yang selama ini aku rasakan. aku hanya ingin membagi ceritaku
denganmu. aku hanya ingin kamu tau bagaimana rasanya menggunakan
sepatuku.
terimakasih untuk pernah menjadi bagian terpenting dalam masaku.
terimakasih untuk pernah membuatku hidup lagi. terimakasih untuk pernah
selalu ada disaat aku membutuhkanmu. terimakasih untuk semuanya. dan
mungkin ini terakhir kali aku bisa mengucapkan ini padamu..
aku sayang kamu, tuan berkacamata.
Apa Jadinya Jika Kamu Pergi, Tuan?
malam itu kilat itu datang
hanya rasa takut yang timbul dalam diriku
aku tidak tau apa yang harus kuperbuat
yang ku ingat hanya kamu saat itu
lalu kamu menemaniku walau dengan isak tangisku
walau hanya melalui sebuah alat komunikasi
tapi aku merasa lebih tenang
pagi itu ketakutanku datang lagi
takut untuk menghadapi kenyataan yang ada
kenyataan yang hanya akan menyakitiku
lalu kamu datang menemaniku
kamu meyakiniku
bahwa semuanya akan baik baik saja
selama aku tetap bersamamu
siang itu rasa lelah sudah menghantuiku
aku sudah tidak bersemangat melakukan apapun
terik sang mentari membuatku semakin lelah
lalu kamu datang dengan segelas air
kamu memberi ku semangat
dan kamu menawarkan tanganmu untuk ku genggam
sore itu hujan turun membasahi hamparan bumi
aku kehujanan dan kedinginan
aku takut akan datang nya sebuah kilat
lalu kamu datang dengan sebuah payung
kamu memberikan pakaianmu agar aku tidak merasa dingin
kamu datang untuk membuatku tidak takut akan kilat
lalu kamu memelukku untuk lebih meyakiniku
bahwa kamu akan selalu ada dalam kondisi apa pun
bahwa kamu tidak akan pernah meninggalkan ku
kamu selalu ada dalam keseharianku
apapun yang aku lakukan selalu ada kamu yang menemani
semua masa ku ada dalam genggamanmu
kamu yang membuatku bangkit
kamu yang membuatku mau menjalani semuanya
kamu yang mengajakku agar aku tidak menyerah begitu saja
kamu yang membawa banyak perngaruh bagi hidupku
apakah aku juga memberi pengaruh bagi hidup mu?
hai tuan berkacamata,
apakah kamu tau apa yang aku pikirkan sekarang?
aku berpikir..
apakah jadi nya bila kamu pergi dari hidupku?
apa jadinya jika kamu tidak lagi menemaniku?
apa jadi nya jika kamu meninggalkanku?
apa yang akan aku lakukan?
bagaimana bila kilat itu datang lagi?
siapa yang harus aku hubungi?
siapa yang akan meredakan isak tangisku?
siapa yang akan membuatku merasa aman dan tidak takut lagi?
bagaimana jika takut itu datang lagi?
siapa yang akan meyakinkanku
bahwa semuanya akan baik baik saja?
siapa yang akan menemaniku?
siapa yang akan menawarkan tangannya untuk ku genggam?
bagaimana jika hujan itu datang lagi?
siapa yang akan melindungiku dari sang hujan?
siapa yang akan membuatku menjadi tidak kedinginan lagi?
siapa yang akan memberikan pakaiannya dan memeluku?
siapa yang akan meyakinkan ku bahwa tidak akan ada yang meninggalkanku?
aku tidak tau apa yang akan terjadi denganku
jika kamu memang harus pergi
lalu apa yang akan ku perbuat?
apakah aku akan bisa melewatinya?
sendirian?
tanpamu?
hai tuan berkacamata,
apakah aku bisa sekuat itu?
Masih Adakah Kata "Kita" Dalam Kamus Mereka Berdua?
akhir akhir ini
sang singa menunjukkan keangkuhannya lagi. sang singa memperkuat dinding
pertahannya lagi. ia benar benar tidak peduli lagi pada sang burung
saat ini. mungkin saat ini sang singa sudah tidak dapat menahan sakit
nya lagi. sang singa sudah tidak ingin menggemgam masa sang burung. sang
singa sudah menyerah..
sang burung mulai mengepakkan sayap nya lagi. ia mengepakkan sayap tanpa
arah. itu tidak baik untuk nya. ia menjadi tidak perduli dengan dirinya
sendiri. ia terlalu memikirkan sang singa. ia tidak merawat dirinya
sendiri. yang ia lakukan hanyalah menyakiti dirinya sendiri. belakangan
ini ia menjadi tidak bersemangat. senyum diwajahnya pun hanya kepura
puraan. ia sulit untuk tidur, yang ia lakukan hanyalah mengepakkan
sayapnya setiap malam dan beredar sendirian tanpa arah. hanya air
mata yang menemaninya. mungkin jika kalian perhatikan, lingkaran mata
itu sudah sangat parah. tubuhnya pun sudah semakin lemah sekarang. ia
tidak mau makan. sudah beberapa hari terakhir ia tidak makan. sekeras
apapun orang orang disekitarnya menyuruhnya untuk makan, ia tidak mau.
sekeras apapun orang orang menyuruh nya untuk tidak menyakiti diri nya
sendiri, ia hanya terdiam. ia hanya berkata, "cuma dia yang bisa
mengembalikanku seperti sedia kala. aku sangat merindukannya. hanya dia
yang dapat memaksaku untuk melakukan itu semua."
teman teman sang burung sangat menghawatirkan sang burung. sang burung
sangat kacau saat ini. sang burung tidak bisa seperti ini terus. tapi
sekeras apapun teman teman sang burung melakukannya, itu tidak akan
mengubah pendirian sang burung. itu tidak akan mengubah apa apa pada
diri sang burung. hanya sang singa lah yang dapat melakukannya..
akhir akhir ini sang burung selalu merasa iri dengan hubungan orang
lain. setiap kali ia melihat orang lain sedang bercanda berdua, sang
burung mengatakan pada dirinya sendiri, "dulu aku dengannya seperti itu.
tapi itu dulu.."
sang burung sangat merindukan masa masa itu, masa dimana ia dan sang
singa melewati setiap harinya bersama. masa masa dimana sang singa
selalu membuatnya tertawa. masa masa dimana sang burung dan sang singa
melakukan percakapan hingga menjelang dini hari. masa masa dimana sang
singa mengucapkan kata sayang
dan mengatakan i love you pada sang burung. masa masa dimana sang
burung dan sang singa membuat orang lain iri akan kebahagiaan mereka
berdua. masa masa dimana sang burung selalu meluangkan waktunya untuk
sang singa. masa masa dimana sang singa menatapnya dengan tatapan itu.
masa masa dimana sang singa memeluknya dengan erat seakan takut kehilang
sang burung. masa masa dimana sang singa yang selalu mencari sang
burung jika sang burung tidak terlihat diperedaran matanya. masa masa
dimana sang singa yang selalu memperhatikan hal hal kecil dibalik sikap
cuek dan angkuh nya. masa masa dimana mereka dapat mengambil figur
mereka berdua dan membingkainya. masa masa dimana sang burung dan sang
singa dapat melewati masa masa sulit mereka bersama sama. masa masa
dimana semua terasa indah bersama sang singa. masa dimana masih terdapat
kata "kita" dalam kamus mereka. masa sebelum sang burung melakukan
kesalahan itu.. lagi lagi sang burung menyalahkan dirinya sendiri. ia
selalui dihantui oleh kesalahannya itu. ia kehilangan keseimbangan dalam
dirinya..
tapi kali ini sang burung sadar, sang singa mungkin sudah tidak tahan
lagi. dinding pertahanan hati sang singa sudah lebih kuat dari
sebelumnya. sang burung sudah tidak akan mampu lagi menghancurkan
dinding itu. sebesar apapun usaha yang dilakukan, sudah tidak akan
menghasilkan apa apa. sepertinya sang singa sudah muak dengan sang
burung..
akhir akhir ini sang burung lebih banyak diam. dia selalu mencoba
menyibukkan diri nya sendiri agar tidak terlalu merasa sendiri karena
kehilangan sang singa dalam masanya. mungkin sebentar lagi masa sang
singa akan berakhir. sang burung tidak tau apa yang sebenarnya terjadi.
karena hingga saat ini, sang singa belum memberikan penjelasan apapun
pada sang burung.
sang burung lebih sering berdiam diri. sebisa mungkin ia menjauhkan alat
komunikasi yang ia pegang karena ia tau, setiap kali alat itu berbunyi,
ia selalu sakit bila melihat bahwa bukan sang singa lah yang
menghubunginya. sebenarnya banyak sekali yang harus ia pikirkan.
belakangan ini banyak sekali masalah yang menimpanya. mungkin memang ia
tidak menceritakan pada siapa siapa. karena sebenarnya ia hanya ingin
berbagi cerita dengan sang singa. tapi di saat seperti ini, sang singa
tidak menampakkan dirinya. sang singa menghilang dengan kesibukannya
sendiri. dan disaat seperti ini pula, sang singa lah yang dominan dalam
pikirannya disaat banyak hal lain yang lebih penting yang sebenarnya
harus ia selesaikan.
kalian tau, roda bumi itu berputar kan? roda kehidupan itu berputar. dan
sekarang, sang burung sedang berada di bawah. mungkin kemarin kemarin
ia sedang berada di atas bersama sang singa. tapi sekarang ia benar
benar sedang berada dibawah. ia benar benar membutuhkan sang singa saat
ini. ia hanya membutuhkan sang singa..
kali ini, ia sudah tidak dapat melakukan apa apa. semua keputusan ada di
tangan sang singa. ia menunggu sang singa yang memutuskan apa yang akan
terjadi setelah ini. ia sudah tidak akan memaksakan kehendaknya lagi
pada sang singa. semua yang sang singa putuskan, ia akan menerimanya.
sesulit apapun keputusan itu ia akan mecoba menerima nya.
sebenarnya sang burung masih berharap akan datangnya keajaiban.
keajaiban bagi sang singa dan dirinya. keajaiban untuk memulai semuanya
lagi dari awal, bukan memperbaikinya. sang burung sadar akan kesalahan
itu. ia tidak mungkin pernah bisa untuk memperbaiki sesuatu yang sudah
hancur. sekeras apapun ia mencoba, kehancuran itu akan membekas. tapi
berbeda dengan memulai baru semuanya. memulai lagi dari awal. hal itu
sama seperti kanvas yang masih bersih dan baru akan kita warnai dengan
tinta. tapi semuanya sudah terjadi. sudah tidak bisa untuk membalikan
waktu lagi. tidak akan pernah bisa.
sang burung sering merasa takut akhir akhir ini. ia tidak tau apa yang
sebenarnya sang singa pikirkan. tapi sang burung selalu mencoba untuk
berpikir postif. walau terkadang pemikiran negatif lah yang
menguasainya. tapi ia mencoba terus berharap. sekecil apapun harapan
itu, ia akan terus mencoba berusaha. usaha yang dapat ia lakukan akhir
akhir ini hanyalah berdoa. sang singa masih tetap menjadi satu satunya
nama yang ia sebutkan di dalam sujud terakhirnya. tidak jarang sang
burung menangis dalam solat dan doanya saat nama sang singa yang ia
sebutkan. mungkin sang singa tidak mengatahui akan hal ini. biarlah sang
burung yang mengetahuinya sendiri. entah sampai kapan pun itu, nama
sang singa akan selalu ada dalam sujud terakhir dan doa disetiap
solatnya.
Burung Itu Tidak Dapat Terbang Hanya Dengan Satu Sayap
ada yang aneh dengan saang burung akhir akhir ini. aku tidak pernah
melihatnya sekacau ini. terkadang ia terlihat sangat sedih. tapi kadang
ia terlihat senang. tapi sejauh pemantauan ku, sesenang apapun ia saat
itu, selalu ada kesedihan yang terpancar dari mata nya. aku tidak
mengerti apa yang terjadi dengan sang burung. burung itu tidak pernah
seceria sebelumnya. apa yang sebenarnya terjadi pada sang burung? aku
tidak berani menanyakan langsung pada nya. aku akan menunggu nya hingga
ia benar benar ingin menceritakannya padaku. aku tidak akan memaksanya
untuk bercerita.
hingga suatu hari, ia datang padaku dengan tatapan yang sangat kacau. ia
berkata padaku ia sudah tak tahan lagi. dan lagi lagi ia menyalahkan
dirinya sendiri..
ia mengatakan padaku bahwa ia sangat merasa bersalah. ia terlalu
memikirkan ego nya sendiri akhir akhir ini. ia telah menyakiti orang
yang sangat ia sayangi. ia telah memaksa sang singa yang harus mengikuti
ego dan kehendaknya saat itu.
mungkin awalnya memang sang burung lah yang selalu terus berusaha untuk
sang singa. tekadnya untuk memperbaiki semuanya sudah bulat. ia tidak
ingin kehilangan sang singa. ia sangat sayang pada sang singa. semua
usaha ia lakukan walau saat itu sang singa tidak mempedulikannya. semua
usaha yang bisa ia lakukan, ia terus lakukan untuk sang singa. setauku,
ia tidak pernah terlalu seperti ini pada seseorang. kalian tau? dulu dia
sangatlah pemarah. ia tidak memperdulikan apa yang orang lain rasakan.
ia hanya memperdulikan ego nya sendiri. dan orang orang yang berada di
peredarannya saat itu sangatlah sabar menghadapinya. mereka selalu
memaafkannya walaupun apa yang ia lakukan sangatlah menyakiti hati
mereka. burung itu dahulu sangat jauh berbeda dengan sekarang. ia benar
benar berbeda. mungkinkah ini yang dinamakan dengan kasih sayang yang
tulus?
sampai akhirnya setelah beberapa lama, sang singa akhir nya kembali
seperti biasa. sang singa menggap sang burung ada lagi sekarang. sang
burung sangat senang dengan hal itu. tapi ia juga bersedih. sang burung
dapat melihatnya bahwa sang singa hanya berpura pura. banyak yang
berubah pada sang singa. mata itu sudah tidak sama lagi. ada yang
berubah dari mata itu. ya.. cara sang singa menatap sang burung sudah
tidak lagi sama. sang burung sangat sedih dengan hal itu. tatapan mata
yang selalu ia rindukan itu sudah tidak ada lagi. tatapan mata yang
sangat ia sukai sudah hilang entah kemana. ia tau itu semua karena
ulahnya kemarin, dan hal itu membuatnya menyalahkan dirinya sendiri
lagi..
mungkin sang singa ingin terlihat biasa saja di depan sang burung
ataupun di depan kawanannya. tapi sang burung dapat melihat itu, ia
dapat melihat kepura puraan dari sang singa. setiap kali ia melihat
kepura puraan itu, setiap saat itu juga ia menyalahkan diri nya sendiri.
ia sempat berpikir untuk menyudahi semuanya. ia tidak bisa melihat sang
singa yang terus berpura pura. ia tidak bisa melihat sang singa yang
terus memaksakan diri. ia tidak bisa melihat sang singa yang terus
menerus merasa sakit hati karena ego nya. ia tidak bisa melihatnya terus
seperti ini. bukan kah jika kita menyayangi seseorang, kita akan selalu
mengutamakan kebahagiaan orang tersebut dibanding kebahagiaan diri kita
sendiri? kita akan melakukan apa saja agar orang itu bahagia bukan? ya
sang burung sangat mengetahui hal itu. tapi sang burung selalu
mengatakan pada dirinya sendiri bahwa ia akan bisa memperbaiki semuanya.
ia akan berusaha sampai ia benar benar sudah tidak dapat berusaha lagi.
sang burung tau, sekeras apapun hati dan pendirian sang singa pada saat
itu, suatu saat nanti pasti akan luluh. walaupun kemungkinannya sangat
kecil, tapi kemungkinan itu masih tetap ada bukan? harapan itu masih
tetap ada..
sebenarnya ia sudah tidak tahan terus menerus menyakiti hati sang singa.
ia sudah tidak dapat melihat sang singa terus berpura pura. ia sudah
sangat merindukan tatapan itu. tatapan sang singa pada sang burung saat
mereka masih saling menyayangi seperti sebelumnya. tatapan sebelum sang
burung melakukan kesalahan itu..
dan sang burung punmenyalahkan diri nya sendiri lagi..
ia mengatakan padaku, bahwa bagian awal dari sebuah hubungan adalah
mengenali sifat dari pasangannya satu sama lain. dan yang ia tau, hingga
saat ini, ia masih dalam tahap itu. tahap dimana ia masih ingin
mengenali sifat sang singa dan kepribadian sang singa lebih dalam. tapi
apakah sang singa melakukan hal itu juga pada sang burung? atau hanya
sang burung yang melakukannya sendiri? hanya sang singa yang tau akan
hal itu..
kalian tau apa itu singa? ya.. singa adalah raja hutan. dan saat itu, ia
sudah naik tahta. ia sudah menjadi pemimpin di peradabannya. ia menjadi
orang yang sangat penting saat itu. lalu apakah kalian tau apa yang
dirasakan sang burung saat itu? sang burung pasti lah sangat bangga pada
sang singa. tapi ada pancaran kesedihan akan hal itu. ia sempat
berpikir bahwa sang singa sudah tidak membutuhkan sang burung lagi
sekarang. ia masih ingat pada saat pertama kali sang singa akan membagi
singgasana nya dengan sang burung, sang singa itu menawarkan pada sang
burung apakah sang burung mau menemaninya dari titik nol sang singa
hingga nanti. dan sang burung sadar, bahwa sekarang sang singa sudah
tidak berada di titik nol nya. sekarang sang singa sudah berada di titik
puncak dalam hidupnya. sang singa sudah berada di titik tertinggi yang
bisa ia raih saat itu. karena hal itulah sang burung berpikir bahwa sang
singa sudah tidak membutuhkannya lagi. tugas sang burung sudah selesai.
tugas sang burung untuk menemani sang singa dari titik nol nya hingga
titik tertinggi yang bisa ia raih, sudah selesai.. sang singa sudah
tidak membutuhkannya lagi..
dan jika kalian tau, sebenarnya sang burung lebih menyukai sang singa
yang sebelumnya. ia lebih menyukai sang singa yang belum menjadi siapa
siapa. sang singa yang masih berada di titik nol nya dan dapat sang
burung temani untuk mencapai titik tertinggi yang bisa ia raih. sang
burung merindukan sang singa yang belum menjadi siapa siapa. karena
sekarang, disaat sang singa mencapai titik tertingginya, sang singa
berbeda. ia berubah..
tapi yang aku heran dari sang burung adalah walau ia berpikir demikian,
ia tetap terus berusaha untuk sang singa. sesering apapun sang singa
membuatnya kesal, maka sesering itu pula sang burung mencoba untuk
bersabar. sesering apapun sang singa menyulut kemarahannya dengan etika
sang singa sendiri, maka sesering itu pula sang burung mematikan api
yang dapat menyebabkan pertengkaran itu. sesering apapun sang singa
menyuruh sang burung untuk pergi, sesering itu pula sang burung mencoba
untuk tetap tinggal. sesering apapun sang singa bertingkah laku seperti
sudah tidak membutuhkan sang burung lagi, sesering itu pula sang burung
mencoba untuk tetap ada untuk sang singa dalam keadaan sesulit apapun
itu.
burung burung lain yang melihat keadaan sang burung saat itu mengatakan
untuk melepaskan sang singa dan membiarkan sang singa untuk bebas
melakukan apa yang sang singa inginkan tanpa sang burung. burung burung
lain mengatakan bahwa sang singa sudah kelewat batas. ia sudah tidak
memperdulikan sang burung lagi. tingkah laku dan etika sang singa sudah
tidak untuk di maafkan lagi. sang singa egois dan terlalu memikirkan ego
nya sendiri tanpa melihat usaha yang telah sang burung lakukan. tapi
sang burung tetap pada pendiriannya. ia tetap tinggal untuk sang singa..
sorot mata sang burung saat itu, tidak pernah aku melihatnya sebelumnya.
sorot mata itu benar benar memancarkan sakit yang ia rasakan. disaat
aku bertanya mengapa ia terlihat begitu sakit saat itu, lalu ia
menjawab, "setiap kali aku melihatnya sakit, aku akan merasakan sakit
yang lebih dalam. jika memang sakit itu timbul karena akulah
penyebabnya, maka sakit yang aku rasakan akan lebih berkali lipat dari
yang ia rasakan. mungkin ia tidak mengetahui hal itu, tapi itulah yang
benar benar aku rasakan. aku tidak bisa menunjukan sakit yang aku
rasakan di depan dia. aku tidak ingin ia tau sakit yang aku rasakan
melebihi apa yang ia rasakan. cukup aku saja yang merasakannya. aku
sangat menyayangi nya. aku benar benar tidak ingin kehilangannya. aku
tidak siap untuk kehilangannya. tapi aku tidak bisa melihatnya seperti
ini terus menerus. aku tidak bisa.."
saat itu, aku pun bertanya pada nya mengapa ia tetap mempertahankannya
jika memang sudah tidak mungkin untuk dipertahankan. bukankah dalam
sebuah hubungan tidak bisa hanya seorang yang berusaha sedangkan yang
lainnya merasa tidak ingin diperjuangkan? bukankah dalam sebuah hubungan
melibatkan dua orang bukan hanya satu orang yang terus berjuang? itu
sama saja seperti burung yang terbang hanya dengan satu sayap bukan?
sekeras apapun burung itu mencoba untuk terbang, sesering apapun usaha
yang ia lakukan untuk mengepakan sayapnya, ia tidak akan pernah mencapai
posisi tertinggi, atau bahkan ia memang tidak akan dapat terbang. semua
usaha yang burung itu lakukan untuk terbang tetap tidak akan
menghasilkan apa apa. burung itu hanya akan menyakiti dirinya sendiri.
hubungan yang seperti itu bukanlah hubungan yang baik.
saat aku bertanya pada sang burung akan hal itu, ia lalu melihat padaku
dan menatapku tepat pada mataku, dengan sangat yakin ia berkata padaku:
"aku akan terus berusaha hingga aku benar benar sudah tidak dapat berusaha lagi untuknya. mungkin dapar diibaratkan dengan sebuah batu karang, sekeras apapun batu karang, lama lama ia akan luruh juga oleh air ombak. aku yakin, sekeras apapun dinding pertahanan yang ia bangun, lama lama akan runtuh dengan perlahan. walaupun sangat sedikit harapan yang aku punya akan hal itu, tapi harapan itu masih tetap ada bukan? mungkin sekarang aku dan dia harus melewati sakit ini, tapi aku yakin, setelah kita berdua dapat melaui sakit ini, kita akan benar benar merasa hidup kembali. kamu tau? sesuatu yang memang benar benar worth it, tidak akan mudah untuk didapatkan. pasti akan ada banyak cobaan yang kami alami. dan aku yakin, bahwa ia worth it untukku perjuangkan. bahwa kami memang worth it. ini hanyalah masalah waktu.."