akhir akhir ini
sang singa menunjukkan keangkuhannya lagi. sang singa memperkuat dinding
pertahannya lagi. ia benar benar tidak peduli lagi pada sang burung
saat ini. mungkin saat ini sang singa sudah tidak dapat menahan sakit
nya lagi. sang singa sudah tidak ingin menggemgam masa sang burung. sang
singa sudah menyerah..
sang burung mulai mengepakkan sayap nya lagi. ia mengepakkan sayap tanpa
arah. itu tidak baik untuk nya. ia menjadi tidak perduli dengan dirinya
sendiri. ia terlalu memikirkan sang singa. ia tidak merawat dirinya
sendiri. yang ia lakukan hanyalah menyakiti dirinya sendiri. belakangan
ini ia menjadi tidak bersemangat. senyum diwajahnya pun hanya kepura
puraan. ia sulit untuk tidur, yang ia lakukan hanyalah mengepakkan
sayapnya setiap malam dan beredar sendirian tanpa arah. hanya air
mata yang menemaninya. mungkin jika kalian perhatikan, lingkaran mata
itu sudah sangat parah. tubuhnya pun sudah semakin lemah sekarang. ia
tidak mau makan. sudah beberapa hari terakhir ia tidak makan. sekeras
apapun orang orang disekitarnya menyuruhnya untuk makan, ia tidak mau.
sekeras apapun orang orang menyuruh nya untuk tidak menyakiti diri nya
sendiri, ia hanya terdiam. ia hanya berkata, "cuma dia yang bisa
mengembalikanku seperti sedia kala. aku sangat merindukannya. hanya dia
yang dapat memaksaku untuk melakukan itu semua."
teman teman sang burung sangat menghawatirkan sang burung. sang burung
sangat kacau saat ini. sang burung tidak bisa seperti ini terus. tapi
sekeras apapun teman teman sang burung melakukannya, itu tidak akan
mengubah pendirian sang burung. itu tidak akan mengubah apa apa pada
diri sang burung. hanya sang singa lah yang dapat melakukannya..
akhir akhir ini sang burung selalu merasa iri dengan hubungan orang
lain. setiap kali ia melihat orang lain sedang bercanda berdua, sang
burung mengatakan pada dirinya sendiri, "dulu aku dengannya seperti itu.
tapi itu dulu.."
sang burung sangat merindukan masa masa itu, masa dimana ia dan sang
singa melewati setiap harinya bersama. masa masa dimana sang singa
selalu membuatnya tertawa. masa masa dimana sang burung dan sang singa
melakukan percakapan hingga menjelang dini hari. masa masa dimana sang
singa mengucapkan kata sayang
dan mengatakan i love you pada sang burung. masa masa dimana sang
burung dan sang singa membuat orang lain iri akan kebahagiaan mereka
berdua. masa masa dimana sang burung selalu meluangkan waktunya untuk
sang singa. masa masa dimana sang singa menatapnya dengan tatapan itu.
masa masa dimana sang singa memeluknya dengan erat seakan takut kehilang
sang burung. masa masa dimana sang singa yang selalu mencari sang
burung jika sang burung tidak terlihat diperedaran matanya. masa masa
dimana sang singa yang selalu memperhatikan hal hal kecil dibalik sikap
cuek dan angkuh nya. masa masa dimana mereka dapat mengambil figur
mereka berdua dan membingkainya. masa masa dimana sang burung dan sang
singa dapat melewati masa masa sulit mereka bersama sama. masa masa
dimana semua terasa indah bersama sang singa. masa dimana masih terdapat
kata "kita" dalam kamus mereka. masa sebelum sang burung melakukan
kesalahan itu.. lagi lagi sang burung menyalahkan dirinya sendiri. ia
selalui dihantui oleh kesalahannya itu. ia kehilangan keseimbangan dalam
dirinya..
tapi kali ini sang burung sadar, sang singa mungkin sudah tidak tahan
lagi. dinding pertahanan hati sang singa sudah lebih kuat dari
sebelumnya. sang burung sudah tidak akan mampu lagi menghancurkan
dinding itu. sebesar apapun usaha yang dilakukan, sudah tidak akan
menghasilkan apa apa. sepertinya sang singa sudah muak dengan sang
burung..
akhir akhir ini sang burung lebih banyak diam. dia selalu mencoba
menyibukkan diri nya sendiri agar tidak terlalu merasa sendiri karena
kehilangan sang singa dalam masanya. mungkin sebentar lagi masa sang
singa akan berakhir. sang burung tidak tau apa yang sebenarnya terjadi.
karena hingga saat ini, sang singa belum memberikan penjelasan apapun
pada sang burung.
sang burung lebih sering berdiam diri. sebisa mungkin ia menjauhkan alat
komunikasi yang ia pegang karena ia tau, setiap kali alat itu berbunyi,
ia selalu sakit bila melihat bahwa bukan sang singa lah yang
menghubunginya. sebenarnya banyak sekali yang harus ia pikirkan.
belakangan ini banyak sekali masalah yang menimpanya. mungkin memang ia
tidak menceritakan pada siapa siapa. karena sebenarnya ia hanya ingin
berbagi cerita dengan sang singa. tapi di saat seperti ini, sang singa
tidak menampakkan dirinya. sang singa menghilang dengan kesibukannya
sendiri. dan disaat seperti ini pula, sang singa lah yang dominan dalam
pikirannya disaat banyak hal lain yang lebih penting yang sebenarnya
harus ia selesaikan.
kalian tau, roda bumi itu berputar kan? roda kehidupan itu berputar. dan
sekarang, sang burung sedang berada di bawah. mungkin kemarin kemarin
ia sedang berada di atas bersama sang singa. tapi sekarang ia benar
benar sedang berada dibawah. ia benar benar membutuhkan sang singa saat
ini. ia hanya membutuhkan sang singa..
kali ini, ia sudah tidak dapat melakukan apa apa. semua keputusan ada di
tangan sang singa. ia menunggu sang singa yang memutuskan apa yang akan
terjadi setelah ini. ia sudah tidak akan memaksakan kehendaknya lagi
pada sang singa. semua yang sang singa putuskan, ia akan menerimanya.
sesulit apapun keputusan itu ia akan mecoba menerima nya.
sebenarnya sang burung masih berharap akan datangnya keajaiban.
keajaiban bagi sang singa dan dirinya. keajaiban untuk memulai semuanya
lagi dari awal, bukan memperbaikinya. sang burung sadar akan kesalahan
itu. ia tidak mungkin pernah bisa untuk memperbaiki sesuatu yang sudah
hancur. sekeras apapun ia mencoba, kehancuran itu akan membekas. tapi
berbeda dengan memulai baru semuanya. memulai lagi dari awal. hal itu
sama seperti kanvas yang masih bersih dan baru akan kita warnai dengan
tinta. tapi semuanya sudah terjadi. sudah tidak bisa untuk membalikan
waktu lagi. tidak akan pernah bisa.
sang burung sering merasa takut akhir akhir ini. ia tidak tau apa yang
sebenarnya sang singa pikirkan. tapi sang burung selalu mencoba untuk
berpikir postif. walau terkadang pemikiran negatif lah yang
menguasainya. tapi ia mencoba terus berharap. sekecil apapun harapan
itu, ia akan terus mencoba berusaha. usaha yang dapat ia lakukan akhir
akhir ini hanyalah berdoa. sang singa masih tetap menjadi satu satunya
nama yang ia sebutkan di dalam sujud terakhirnya. tidak jarang sang
burung menangis dalam solat dan doanya saat nama sang singa yang ia
sebutkan. mungkin sang singa tidak mengatahui akan hal ini. biarlah sang
burung yang mengetahuinya sendiri. entah sampai kapan pun itu, nama
sang singa akan selalu ada dalam sujud terakhir dan doa disetiap
solatnya.
Masih Adakah Kata "Kita" Dalam Kamus Mereka Berdua?
1:25 AM |
Labels:
singgasana sang singa
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment