RSS

Balasan Untuk Surat Kecilmu, Tuan

hai singa yang angkuh, terimakasih atas surat yang sudah kamu tuliskan untuk sang burung. sang burung kecil itu tidak menyangka seorang singa sepertimu dapat menuliskan itu untuk sang burung kecil. burung kecil itu sangat senang menerimanya. maafkan ia jika ia baru sempat membalasnya sekarang. maafkan ia jika ia benar benar menghilang dari peredaranmu kemarin kemarin. burung kecil itu hanya sedang membutuhkan waktu untuk menenangkan hatinya sendiri. kamu tau kan bahwa ini tidak mudah bagi sang burung, bahwa ia tidak sekuat dirimu. maka dari itu, kemarin ia hanya sedang membutuhkan waktu saja. ia hanya sedang menguatkan hatinya saja.

kamu tidak usah terlalu hawatir akan sang burung. aku memantau semua kegiatan yang ia lakukan kemarin kemarin. dan kamu tau apa? ia masih tetap menjadi burung kecilmu. burung kecil yang kamu kenal. sebenarnya ada beberapa hal yang berubah dalam dirinya. tapi tenang saja perubahan itu adalah perubahan yang baik. jika kamu tau, burung itu sekarang sudah beberapa tingkat lebih tinggi dari dirinya saat sebelum bertemu denganmu. burung kecil itu sudah berubah menjadi burung yang lebih kuat sekarang. burung kecil itu sudah belajar banyak dari dirimu. terutama untuk belajar kuat seperti dirimu.

ia berusaha keras untuk menguatkan hati nya belakangan ini. apakah kamu tau singa, dulu ia adalah burung kecil yang rapuh. ia mudah sekali meneteskan air mata. sekecil apapun masalah yang ia hadapi, ia sangat mudah sekali meneteskan air matanya. mungkin memang air matanya yang berlebih, aku tidak tau. tapi apakah kamu tau kapan terakhir kali ia meneteskan air matanya? itu terjadi saat kalian terakhir kali bertemu. saat kamu memutuskan ikatan itu. hari itu, beberapa detik setelah kamu pergi, ia menangis sangat parah. itu adalah tangisan terparahnya beberapa taun terakhir ini. ia benar benar terlihat rapuh. sebenarnya saat itu yang ia butuhkan hanyalah pelukanmu untuk menenangkannya. tapi ia tau itu tidak mungkin terjadi. hingga ia hanya dapat menangis hingga ia lelah.

tapi apakah kamu tau? itu terakhir kali ia menangis. beberapa hari setelahnya, ia sudah tidak menangis lagi. mungkin lebih tepatnya ia tidak dapat menangis. ia mengakui bahwa ia sangat sedih dan ia sangat ingin menangis, tapi ia tidak bisa. mungkin saja air matanya sudah habis sehingga ia tidak dapat menangis lagi. sang burung kecil itu mengatakan padaku bahwa ia sangat bangga akan dirinya sendiri. ia tidak pernah sekuat itu sebelumnya. orang orang yang berada disekitarnya pun mengatakan hal yang sama. mereka sangat bangga pada sang burung. burung itu sudah tidak serapuh sebelumnya. sudahkah kamu dapat menyebutnya bahwa ia sudah kuat sekarang? apakah ia sudah sekuat dirimu?

tapi hingga akhir nya ia membaca suratmu.. air mata itu mengalir lagi..

tenang saja singa, kamu tidak usah merasa bersalah. air mata itu mengalir untukmu. ia sangat terharu membaca suratmu. ia tidak menyangka kamu dapat melakukan itu untuknya. mungkin hal itu adalah hal yang sangat jecil, tapi baginya itu berarti sangat besar. sang singa yang ia kenal adalah singa yang cuek dan sangat angkuh, tapi surat itu menunjukkan kamu yang sebenarnya. menunjukkan singa yang sebenarnya.

sang burung kecil itu menyuruhku membaca surat yang kamu tuliskan untukknya. setelah aku selesai membacanya, ia menanyakan beberapa pertanyaan padaku. ia bertanya, 'apakah kamu lihat apa yang ia lakukan? aku sangat senang karena ia sudah tidak memakai topeng itu lagi di depanku. ia sudah mau menunjukkan apa yang ia rasakan. ia sudah mau menunjukkan ia yang sebenarnya. tapi aku juga bersedih. apakah kamu dapat melihat betapa sedih nya ia? apakah kamu dapat melihat bahwa sepertinya sekarang rodanya sedang berada di bawah? sepertinya banyak sekali tekanan yang ia hadapi. dapatkah kamu melihat bahwa ia tidak sekuat yang kelihatannya? ia juga rapuh, tapi ia tidak ingin menunjukkannya bukan? apakah kamu dapat melihat itu semua? atau itu semua hanya perasaanku saja? tapi aku yakin dengan apa yang aku rasakan. aku cukup mengenalnya. mungkin dia memang rapuh, mungkin dia memang tidak sekuat keliahatannya. tapi aku tau pasti, ia lebih kuat dariku. ia yang mengajarkanku untuk kuat, maka dari itu aku tau bahwa dia sangat kuat dan sangat jauh lebih kuat dariku. ia pasti dapat melewati semuanya jauh lebih baik dariku. aku yakin itu.'

burung kecil itu terdiam beberapa saat. lalu ia mengatakan padaku bahwa ia sangat menghawatirkanmu. ia tidak ingin melihatmu seperti ini. ia ingin membantumu, menemanimu, memberi mu semangat untuk melewati semua ini. burung kecil itu tau, keadaan ini bukanlah keadaan yang mudah bagi kalian berdua. burung kecil itu tau, keadaan ini dapat membuat kalian rapuh. kalian berdua sama sama sedang kehilangan keseimbangan kalian.

burung kecil itu mengatakan padaku, jika kamu memberinya ijin untuk sang burung itu agar dapat membantumu melewati ini semua, menemanimu dan memberimu semangat, ia akan dengan senang hati untuk melakukannya. ia tau, mungkin ikatan kalian tidak bisa seperti sedia kala untuk sekarang, tapi tidak ada salahnya jika keberadaannya untukmu sama seperti sedia kala bukan? burung kecil itu hanya ingin ada untukmu. walaupun ikatan itu tidak dapat kembali, tapi ia ingin selalu ada untukmu disaat kamu sedang merasa seperti ini. walaupun nanti disaat kamu sudah dapat melewati ini, burung kecil itu tidak masalah jika ia harus melepaskanmu jika kamu memang sudah tidak membutuhkannya lagi. setidaknya, ia tidak akan terlalu hawatir karena ia tau bahwa kamu sudah melewati masa sulitmu. dapatkah kamu mengijinkannya melakukan itu? dapatkah ia masih tetap ada untukmu? untuk membantu, menemani dan memberi semangat untukmu? walaupun itu hanya sebagai seorang sahabat.. dapatkah ia melakukannya? hai singa yang angkuh, dapatkah burung kecil itu melakukannya untukmu? dapatkah kamu memberikannya ijin?

sebenarnya aku heran akan sang burung. ia pernah mengatakan padaku bahwa ia tidak bisa bertingkah biasa saja di depan orang yang masih ia sayang. lalu bagaimana jadinya jika ia melakukan ini? apakah ia bisa?

lalu burung itu mengatakan padaku, "mungkin memang sulit bagiku untuk melakukannya. tapi aku tau, keadaan ini, sama sama sulit untuk kami berdua. keadaan ini tidak semudah keliahatannya. let me tell you something, it's not going to be easy, but it's going to be worth it. ia telah mengejarkanku banyak hal dan merubahku menjadi lebih baik. mungkin aku memang tidak bisa melakukan hal yang sama. yang dapat aku lakukan hanyalah menemaninya dan memberinya semangat untuk melewati masa sulitnya. dia telah mengajarkanku untuk tetap kuat hingga aku sekuat sekarang. dan sekarang mungkin ia dapat mengajarkanku menuju tahap yang selanjutnya. aku tidak memiliki maksud apa apa dalam melakukan hal ini. ya aku tau, harapan agar ikatan itu kembali memang masih ada dalam diriku. tapi aku melakukan ini tidak dengan tujuan itu. aku melakukan ini hanya untuk membantunya melewati ini semua. kita, atau mungkin lebih tepatnya aku dan dia akan sama sama bisa melewati ini. mungkin dengan bersama sama akan menjadi lebih mudah. aku tidak ingin melihatnya seperti ini terus. aku tidak bisa melihatnya sedih. aku ingin ada untuknya dan menemaninya untuk melaluinya. aku ingin sinar dimatanya itu kembali terang seperti sedia kala. walaupun mungkin aku hanya dapat menjadi sahabatnya, itu tidak masalah bagiku. selama aku dapat membantunya, akan aku lakukan. apakah sang singa itu dapat mengijinkanku untuk melakukannya? aku berharap semoga ia mengijinkanku."

sang burung kecil itu hanya ingin membantumu, singa. dapatkah kamu memberikannya ijin untuk melakukan hal itu? hal itu mungkin memang sulit baginya. tapi ia mau mencoba nya. apakah kamu mau mencoba nya juga? aku tau, keangkuhan adalah sifat dasarmu, tapi dapatkah kamu mengurangi keangkuhanmu itu pada sang burung? sang burung tidak pernah memakai topeng itu di depanmu. dapatkah kamu melakukannya untuknya? mungkin hal itu bukan hanya untuk sang burung saja, tapi hal itu juga untuk dirimu sendiri. kamu dapat mencoba untuk tidak selalu memakai topeng itu. kurangilah sedikit keangkuhanmu. aku tau itu tidak mudah, tapi kamu pasti dapat melakukannya secara perlahan. sang burung kecil dan kamu sama sama dapat belajar. ijinkanlah ia untuk melakukannya. ia sangat peduli padamu. tunjukan apa yang kamu rasakan kepadanya. ceritakan semua masalahmu yang dapat kamu ceritakan padanya. setidaknya tekanan dan beban itu akan sedikit berkurang. ia akan menjadi pendengar yang baik untukmu. tenang saja, ia tidak akan memaksamu untuk menceritakan masalahmu, ia hanya akan menunggumu untuk berbagi cerita itu dengannya. dan selama ia menunggu, ia akan selalu ada untukmu, ia akan menemanimu dan memberikanmu semangat. mungkin kamu tidak biasa melakukan hal ini, tapi tidak ada salahnya untuk mencoba bukan? burung kecil itu mau mencoba melakukannya untukmu, lalu kenapa kamu tidak mau?


NB: cobalah untuk mendengarkan lagu 'nothing like us - justin bieber'. lagi itulah yang mengiringi setiap kata kata yang tertulis pada kanvas ini. lagu itu aku alunkan berkali kali hingga kanvas ini selesai terwarnai. semoga kamu menyukai lagunya sama sepertiku.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Surat Kecil Dari Sang Singa

25 April 2014
 
sebenarnya burung kecil itu tidak salah. dia sudah berjuang begitu banyaknya untuk sang singa. dan perjuangan, semua usaha yang burung kecil itu lakukan tidak sia sia belaka. hanya saja pikiran, emosi, masalah dan tekanan yang begitu besar yang dihadapi sang singa, sudah merasuki seluruh tubuhnya, hingga sang singa tidak tau apa yang harus dilakukannya dan memilih jalan untuk menyudahi ikatannya bersama burung kecil itu. mungkin sang burung merasa sedih, tapi dibalik kesedihan itu ada seorang singa yang lebih dan lebih sedih dari yang burung itu rasakan. akhir akhir ini sang singa terus merenung, mencoba membiasakan melakukan hal apapun tanpa adanya sosok burung kecil yang selalu menemaninya. akan tetapi andaikan burung tau, kalau sebenarnya sang singa sangat kehilangan sosok itu. sosok yang selalu menemani yang selalu menjaga, mengingatkan dan mensuport apa yang dilakukan sang singa. apabila di tanya apa yang engkau mau singa? singa itu pasti menjawab, pertemukan aku kembali dengan burung kecil itu, dan aku akan mencoba merubah apa yang orang orang itu katakan, 'merubahnya, menyelesaikannya berasama'. namun itu hanyalah renungan yang mungkin bisa terulang ataupun sebaliknya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Yang Satu Tinggal Disaat Yang Lain Pergi

hai tuan berkacamata, kali ini aku akan mengatakan yang sebenarnya. aku adalah sang burung itu. sang burung yang mewarnai kanvas ini dengan semua yang aku rasakan. sang burung yang jatuh cinta pada sang singa. kamu tau tuan siapakah sang singa itu? ya.. dia adalah kamu.

kamu tau tuan apa yang aku pikirkan akhir akhir ini? aku berpikir bahwa kamu memang sudah tidak menyayangiku lagi. aku berpikir bahwa rasa sayang itu sudah tidak ada. tidak ada lagi tuan berkacamata yang peduli padaku. tidak ada lagi tuan berkacamata yang selalu menemaniku disetiap masaku. tidak ada lagi tuan berkacamata yang menyayangiku. tidak ada lagi tuan berkacamata yang membuatku hidup..

dan sekarang, apa yang aku pikirkan itu ternyata menjadi kenyataan. ya kamu pergi sekarang. sudah tidak ada lagi tuan berkacamata yang menggenggam masaku. sudah tidak ada lagi tuan berkacamata yang mau mendengarkan omelan sesaatku. sudah tidak ada lagi tuan berkcamata yang selalu mengontrol setiap tingkah lakuku. sudah tidak ada lagi tuan berkacamata yang peduli padaku. sudah tidak ada lagi kamu..

aku tidak pernah menyukai saat saat seperti ini. saat saat dimana yang bisa aku lakukan hanyalah menunggu orang orang yang aku sayang pergi meninggalkanku. saat saat dimana yang harus aku lakukan adalah melepaskan. aku tidak pernah berpikir akan kehilanganmu secepat ini. aku tidak pernah punya pikiran bahwa kamu akan meninggalkanku seperti ini.

ya aku mengerti dengan alasanmu yang membuatmu harus pergi dariku. aku tidak bisa berbuat apa apa akan hal itu. itu sudah diluar jangkauanku. tapi apakah kamu tau apa yang aku rasakan? aku kecewa padamu tuan. maafkan aku karena telah kecewa padamu. aku kira kamu menyayangiku seperti aku menyayangimu. tapi mungkin aku lah satu satu nya orang yang selalu lebih menyayangi. maafkan aku kecewa padamu, karena ku kira kamu tidak akan menyerah semudah itu. aku kira kamu akan mau memperjuangkan apa yang disebut dengan "kita".

hai tuan, kamu percaya kasih sayang yang tulus? kamu tau, ketika seseorang benar benar tulus menyayangi pasangannya, sesulit apapun jalan yang mereka hadapi, mereka akan menemukan jalan keluarnya. mereka akan bersama sama melewatinya. mereka akan meyakinkan satu sama lain bahwa mereka dapat melewati kekacauan itu. mereka akan terus berusaha hingga mereka sudah tidak dapat berusaha lagi. mungkin kamu akan berpikir bahwa apa yang aku katakan hanyalah omong kosong belaka. mungkin kamu berpikir bahwa aku tidak mungkin menyayangimu setulus itu. aku tidak akan menyalahkanmu akan hal itu. biarlah nanti kamu yang akan rasakan sendiri bagaimana rasanya menyayangi seseorang dengan tulus. aku yakin akan tiba saat nya nanti dimana kamu memang benar benar akan menyayangi seorang wanita dengan tulus. mungkin wanita itu memang bukan aku, tapi kamu pasti akan merasakannya suatu saat nanti. dan satu hal yang aku yakini sekarang bahwa kamu tidak menyayangi ku setulus itu, benar bukan?

aku tau, aku memang tidak sebaik itu. tidak sebaik apa yang kau inginkan ataupun orang terdekatmu inginkan. mungkin aku memang berbeda. dan mungkin memang saat itu, saat aku memasuki masamu, aku belum menjadi seorang yang benar benar dapat dikatakan baik. saat itu aku datang dengan semua masalahku, dengan semua kekacauanku, dengan semua ketidak sempurnaanku. saat itu adalah saat saat aku merasa kehilangan keseimbanganku sendiri. aku sedang merasa benar benar kacau. lalu kamu datang tuan, kamu mengubah segalanya. kamu yang mengembalikan keseimbanganku lagi. aku kira kamu akan terus menjaga keseimbanganku. tapi ternyata, dengan semua masalah, kekacauan dan ketidak sempurnaanku yang aku bawa kepadamu, itu membawa dampak yang tidak baik juga bagimu ataupun bagi orang orang terdekatmu.

aku tidak akan pernah menyesali akan pertemuan kita. tapi yang aku sesali adalah mengapa aku sudah berani memasuki masamu disaat aku belum menjadi lebih baik. mengapa aku membawa semua kekacauanku padamu. mungkin cerita ini akan berbeda jika aku datang padamu dan memasuki masamu disaat aku sudah menjadi seseorang yang lebih baik. atau mungkin memang orang sepertiku tidak akan pernah pantas untuk menggemgam masamu..

hai tuan, aku tidak tau apa yang akan terjadi padaku. sekarang aku kehilangan keseimbanganku lagi. banyak masalah yang datang padaku dan saling berebut untuk diselesaikan. sebenarnya aku sedang sangat membutuhkanmu akhir akhir ini. tapi kamu tidak ada disini tuan. dan kamulah yang mengambil porsi terbesar dalam semua pikiranku akhir akhir ini. dan sekarang aku benar benar sendiri. tidak ada kamu lagi disini yang dapat membantuku melewati semua masalah yang harus aku hadapi.

tapi tenang saja tuan. kamu tidak usah memikirkanku. masih banyak yang lebih penting yang harus kamu pikirkan selain aku. aku akan baik baik saja. aku akan melewati semuanya dengan caraku. mungkin kamu tidak akan suka dengan caraku untuk melewatinya. mungkin kamu akan marah jika tau bagaimana caraku melewatinya. tapi sudahlah tidak usah kamu ambil pusing tentangku. aku sudah bukan prioritasmu lagi saat ini. aku sudah tidak penting lagi dalam peredaranmu kan?

tuan, aku hanya ingin berpesan padamu, kamu baik baik disana. jaga pola makanmu dan jangan terlalu banyak memikirkan hal hal yang tidak penting. aku tidak ingin kamu sakit. karena mungkin sekarang sudah tidak ada lagi aku yang akan mengingatkanmu makan atau menemanimu makan begitu banyak hingga kita berdua kekenyangan. aku tidak akan melupakan saat dimana kita menjadi pasangan 'rewog'.

mungkin sekarang kamu sedang berada di posisi teratasmu. aku hanya ingin mengingatkan untuk jangan terlalu terlena dengan posisi tertinggi mu sekarang. karena mungkin nanti roda mu akan berputar lagi. jika kamu terlalu terlena dengan posisi atasmu, maka disaat nanti rodamu berada dibawah, kamu akan benar benar merasa hilang keseimbangan. aku pernah mengalami hal itu. dan aku tidak ingin kamu mengalaminya. maka dari itu, tetaplah menjadi dirimu sendiri dan jangan terlena akan keadaanmu sekarang.

belajar yang benar ya tuan. tingkatkan nilai nilaimu. buktikan pada orang tuamu bahwa kamu serius belajar. kamu ingat malam itu tuan? malam dimana kamu mengatakan padaku bahwa kamu ingin seperti anak anak lain yang sudah memiliki penghasilan sendiri? lalu apa kamu masih ingat apa yang aku katakan? aku mengatakan padamu bahwa jalan tiap orang berbeda beda. mungkin jalanmu memang bukan seperti mereka. kamu punya jalanmu sendiri untuk mencapai sukses itu. salah satu jalanmu untuk mencapai kesuksesan adalah dengan belajar yang rajin. orangtua mu akan bahagia bila melihat anak kesayangannya bahagia dan sukses melebihi mereka. ya memang itu yang sering ayahku katakan padaku. tapi memang kenyataannya seperti itu. maka dari itu aku mohon padamu, sesibuk apapun kamu dengan urusanmu, jangan lupa untuk belajar. tingkatkan nilai nilai mu. buktikan pada orangtuamu bahwa kamu akan mencapai kesuksesan itu.

jangan lupa juga akan solatmu. jangan lupa untuk sebutkan nama orangtuamu di setiap doamu karena mereka tidak pernah absen dalam menyebut namamu dalam doa mereka. kamu tenang saja tuan, aku disini masih akan berdoa untukmu. namamu masih tetap akan aku sebutkan dalam sujud terakhir ku entah sampai kapan itu. aku akan menyampaikan rinduku pada setiap doaku untukmu.

mungkin aku tidak akan bisa berjanji apa apa padamu. aku hanya bisa mencoba untuk mengubah rasa sayang ini menjadi pertemanan. aku tau ini tidak mudah, tapi aku akan mencoba nya jika itu yang kamu inginkan. sebenarnya ada yang ingin aku tanyakan, mungkinkah kamu akan kembali menggenggam masaku? mungkinkah kamu mengijinkan ku kembali untuk masuk ke dalam masamu? aku tau mungkin kemungkinan itu sangat kecil atau bahkan mungkin kamu berpikir itu tidak akan pernah terjadi. tetapi selama aku masih bisa berharap, tak ada salah nya aku berharap bukan?

terimakasih untuk semua yang telah kamu lakukan untukku. banyak sekali yang kamu rubah dalam hidupku. kedatanganmu adalah perubahan terbaik dalam hidupku. mungkin aku memang tidak membawa perubahan apapun padamu. mungkin aku memang tidak dapat membuatmu menjadi lebih baik saat bersamaku. mungkin aku memang tidak memberi efek apapun padamu, tidak seperti kamu yang membawa banyak sekali efek untukku. maafkan aku tidak bisa menjadi yang kamu mau, tidak bisa menjadi yang terbaik untukmu. mungkin nanti kamu akan menemukan orang yang terbaik untukmu, mungkin posisi itu memang tidak pernah diperuntukkan untukku, tapi siapapun itu, ia akan sangat beruntung mendapatkanmu.

ah ya satu lagi, terimakasih untuk si kecil panda. dia akan selalu menemani tidurku setiap malamnya. dia yang akan menerangiku dan berbagi cahayanya. aku akan menjaga nya tuan, kamu tidak usah hawatir.

mungkin banyak sekali yang ingin aku katakan padamu. tapi terkadang kata kata pun tidak mampu mengungkapkannya. dan ini permintaan terakhirku untuk mu agar mau membaca semua tulisanku yang diperuntukkan untukmu. tenang saja, aku tidak bermaksud apa apa. aku hanya ingin memberitaumu apa yang selama ini aku rasakan. aku hanya ingin membagi ceritaku denganmu. aku hanya ingin kamu tau bagaimana rasanya menggunakan sepatuku.

terimakasih untuk pernah menjadi bagian terpenting dalam masaku. terimakasih untuk pernah membuatku hidup lagi. terimakasih untuk pernah selalu ada disaat aku membutuhkanmu. terimakasih untuk semuanya. dan mungkin ini terakhir kali aku bisa mengucapkan ini padamu..

aku sayang kamu, tuan berkacamata.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Apa Jadinya Jika Kamu Pergi, Tuan?

malam itu kilat itu datang
hanya rasa takut yang timbul dalam diriku
aku tidak tau apa yang harus kuperbuat
yang ku ingat hanya kamu saat itu
lalu kamu menemaniku walau dengan isak tangisku
walau hanya melalui sebuah alat komunikasi
tapi aku merasa lebih tenang

pagi itu ketakutanku datang lagi
takut untuk menghadapi kenyataan yang ada
kenyataan yang hanya akan menyakitiku
lalu kamu datang menemaniku
kamu meyakiniku
bahwa semuanya akan baik baik saja
selama aku tetap bersamamu

siang itu rasa lelah sudah menghantuiku
aku sudah tidak bersemangat melakukan apapun
terik sang mentari membuatku semakin lelah
lalu kamu datang dengan segelas air
kamu memberi ku semangat
dan kamu menawarkan tanganmu untuk ku genggam

sore itu hujan turun membasahi hamparan bumi
aku kehujanan dan kedinginan
aku takut akan datang nya sebuah kilat
lalu kamu datang dengan sebuah payung
kamu memberikan pakaianmu agar aku tidak merasa dingin
kamu datang untuk membuatku tidak takut akan kilat
lalu kamu memelukku untuk lebih meyakiniku
bahwa kamu akan selalu ada dalam kondisi apa pun
bahwa kamu tidak akan pernah meninggalkan ku

kamu selalu ada dalam keseharianku
apapun yang aku lakukan selalu ada kamu yang menemani
semua masa ku ada dalam genggamanmu
kamu yang membuatku bangkit
kamu yang membuatku mau menjalani semuanya
kamu yang mengajakku agar aku tidak menyerah begitu saja
kamu yang membawa banyak perngaruh bagi hidupku
apakah aku juga memberi pengaruh bagi hidup mu?

hai tuan berkacamata,
apakah kamu tau apa yang aku pikirkan sekarang?
aku berpikir..
apakah jadi nya bila kamu pergi dari hidupku?
apa jadinya jika kamu tidak lagi menemaniku?
apa jadi nya jika kamu meninggalkanku?
apa yang akan aku lakukan?

bagaimana bila kilat itu datang lagi?
siapa yang harus aku hubungi?
siapa yang akan meredakan isak tangisku?
siapa yang akan membuatku merasa aman dan tidak takut lagi?

bagaimana jika takut itu datang lagi?
siapa yang akan meyakinkanku
bahwa semuanya akan baik baik saja?
siapa yang akan menemaniku?
siapa yang akan menawarkan tangannya untuk ku genggam?

bagaimana jika hujan itu datang lagi?
siapa yang akan melindungiku dari sang hujan?
siapa yang akan membuatku menjadi tidak kedinginan lagi?
siapa yang akan memberikan pakaiannya dan memeluku?
siapa yang akan meyakinkan ku bahwa tidak akan ada yang meninggalkanku?

aku tidak tau apa yang akan terjadi denganku
jika kamu memang harus pergi
lalu apa yang akan ku perbuat?
apakah aku akan bisa melewatinya?
sendirian?
tanpamu?

hai tuan berkacamata,
apakah aku bisa sekuat itu?

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Masih Adakah Kata "Kita" Dalam Kamus Mereka Berdua?

akhir akhir ini sang singa menunjukkan keangkuhannya lagi. sang singa memperkuat dinding pertahannya lagi. ia benar benar tidak peduli lagi pada sang burung saat ini. mungkin saat ini sang singa sudah tidak dapat menahan sakit nya lagi. sang singa sudah tidak ingin menggemgam masa sang burung. sang singa sudah menyerah..

sang burung mulai mengepakkan sayap nya lagi. ia mengepakkan sayap tanpa arah. itu tidak baik untuk nya. ia menjadi tidak perduli dengan dirinya sendiri. ia terlalu memikirkan sang singa. ia tidak merawat dirinya sendiri. yang ia lakukan hanyalah menyakiti dirinya sendiri. belakangan ini ia menjadi tidak bersemangat. senyum diwajahnya pun hanya kepura puraan. ia sulit untuk tidur, yang ia lakukan hanyalah mengepakkan sayapnya setiap malam dan beredar sendirian tanpa arah. hanya air mata yang menemaninya. mungkin jika kalian perhatikan, lingkaran mata itu sudah sangat parah. tubuhnya pun sudah semakin lemah sekarang. ia tidak mau makan. sudah beberapa hari terakhir ia tidak makan. sekeras apapun orang orang disekitarnya menyuruhnya untuk makan, ia tidak mau. sekeras apapun orang orang menyuruh nya untuk tidak menyakiti diri nya sendiri, ia hanya terdiam. ia hanya berkata, "cuma dia yang bisa mengembalikanku seperti sedia kala. aku sangat merindukannya. hanya dia yang dapat memaksaku untuk melakukan itu semua."

teman teman sang burung sangat menghawatirkan sang burung. sang burung sangat kacau saat ini. sang burung tidak bisa seperti ini terus. tapi sekeras apapun teman teman sang burung melakukannya, itu tidak akan mengubah pendirian sang burung. itu tidak akan mengubah apa apa pada diri sang burung. hanya sang singa lah yang dapat melakukannya..

akhir akhir ini sang burung selalu merasa iri dengan hubungan orang lain. setiap kali ia melihat orang lain sedang bercanda berdua, sang burung mengatakan pada dirinya sendiri, "dulu aku dengannya seperti itu. tapi itu dulu.."

sang burung sangat merindukan masa masa itu, masa dimana ia dan sang singa melewati setiap harinya bersama. masa masa dimana sang singa selalu membuatnya tertawa. masa masa dimana sang burung dan sang singa melakukan percakapan hingga menjelang dini hari. masa masa dimana sang singa mengucapkan kata sayang dan mengatakan i love you pada sang burung. masa masa dimana sang burung dan sang singa membuat orang lain iri akan kebahagiaan mereka berdua. masa masa dimana sang burung selalu meluangkan waktunya untuk sang singa. masa masa dimana sang singa menatapnya dengan tatapan itu. masa masa dimana sang singa memeluknya dengan erat seakan takut kehilang sang burung. masa masa dimana sang singa yang selalu mencari sang burung jika sang burung tidak terlihat diperedaran matanya. masa masa dimana sang singa yang selalu memperhatikan hal hal kecil dibalik sikap cuek dan angkuh nya. masa masa dimana mereka dapat mengambil figur mereka berdua dan membingkainya. masa masa dimana sang burung dan sang singa dapat melewati masa masa sulit mereka bersama sama. masa masa dimana semua terasa indah bersama sang singa. masa dimana masih terdapat kata "kita" dalam kamus mereka. masa sebelum sang burung melakukan kesalahan itu.. lagi lagi sang burung menyalahkan dirinya sendiri. ia selalui dihantui oleh kesalahannya itu. ia kehilangan keseimbangan dalam dirinya..

tapi kali ini sang burung sadar, sang singa mungkin sudah tidak tahan lagi. dinding pertahanan hati sang singa sudah lebih kuat dari sebelumnya. sang burung sudah tidak akan mampu lagi menghancurkan dinding itu. sebesar apapun usaha yang dilakukan, sudah tidak akan menghasilkan apa apa. sepertinya sang singa sudah muak dengan sang burung..

akhir akhir ini sang burung lebih banyak diam. dia selalu mencoba menyibukkan diri nya sendiri agar tidak terlalu merasa sendiri karena kehilangan sang singa dalam masanya. mungkin sebentar lagi masa sang singa akan berakhir. sang burung tidak tau apa yang sebenarnya terjadi. karena hingga saat ini, sang singa belum memberikan penjelasan apapun pada sang burung.

sang burung lebih sering berdiam diri. sebisa mungkin ia menjauhkan alat komunikasi yang ia pegang karena ia tau, setiap kali alat itu berbunyi, ia selalu sakit bila melihat bahwa bukan sang singa lah yang menghubunginya. sebenarnya banyak sekali yang harus ia pikirkan. belakangan ini banyak sekali masalah yang menimpanya. mungkin memang ia tidak menceritakan pada siapa siapa. karena sebenarnya ia hanya ingin berbagi cerita dengan sang singa. tapi di saat seperti ini, sang singa tidak menampakkan dirinya. sang singa menghilang dengan kesibukannya sendiri. dan disaat seperti ini pula, sang singa lah yang dominan dalam pikirannya disaat banyak hal lain yang lebih penting yang sebenarnya harus ia selesaikan.

kalian tau, roda bumi itu berputar kan? roda kehidupan itu berputar. dan sekarang, sang burung sedang berada di bawah. mungkin kemarin kemarin ia sedang berada di atas bersama sang singa. tapi sekarang ia benar benar sedang berada dibawah. ia benar benar membutuhkan sang singa saat ini. ia hanya membutuhkan sang singa..

kali ini, ia sudah tidak dapat melakukan apa apa. semua keputusan ada di tangan sang singa. ia menunggu sang singa yang memutuskan apa yang akan terjadi setelah ini. ia sudah tidak akan memaksakan kehendaknya lagi pada sang singa. semua yang sang singa putuskan, ia akan menerimanya. sesulit apapun keputusan itu ia akan mecoba menerima nya.

sebenarnya sang burung masih berharap akan datangnya keajaiban. keajaiban bagi sang singa dan dirinya. keajaiban untuk memulai semuanya lagi dari awal, bukan memperbaikinya. sang burung sadar akan kesalahan itu. ia tidak mungkin pernah bisa untuk memperbaiki sesuatu yang sudah hancur. sekeras apapun ia mencoba, kehancuran itu akan membekas. tapi berbeda dengan memulai baru semuanya. memulai lagi dari awal. hal itu sama seperti kanvas yang masih bersih dan baru akan kita warnai dengan tinta. tapi semuanya sudah terjadi. sudah tidak bisa untuk membalikan waktu lagi. tidak akan pernah bisa.

sang burung sering merasa takut akhir akhir ini. ia tidak tau apa yang sebenarnya sang singa pikirkan. tapi sang burung selalu mencoba untuk berpikir postif. walau terkadang pemikiran negatif lah yang menguasainya. tapi ia mencoba terus berharap. sekecil apapun harapan itu, ia akan terus mencoba berusaha. usaha yang dapat ia lakukan akhir akhir ini hanyalah berdoa. sang singa masih tetap menjadi satu satunya nama yang ia sebutkan di dalam sujud terakhirnya. tidak jarang sang burung menangis dalam solat dan doanya saat nama sang singa yang ia sebutkan. mungkin sang singa tidak mengatahui akan hal ini. biarlah sang burung yang mengetahuinya sendiri. entah sampai kapan pun itu, nama sang singa akan selalu ada dalam sujud terakhir dan doa disetiap solatnya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Burung Itu Tidak Dapat Terbang Hanya Dengan Satu Sayap

ada yang aneh dengan saang burung akhir akhir ini. aku tidak pernah melihatnya sekacau ini. terkadang ia terlihat sangat sedih. tapi kadang ia terlihat senang. tapi sejauh pemantauan ku, sesenang apapun ia saat itu, selalu ada kesedihan yang terpancar dari mata nya. aku tidak mengerti apa yang terjadi dengan sang burung. burung itu tidak pernah seceria sebelumnya. apa yang sebenarnya terjadi pada sang burung? aku tidak berani menanyakan langsung pada nya. aku akan menunggu nya hingga ia benar benar ingin menceritakannya padaku. aku tidak akan memaksanya untuk bercerita.

hingga suatu hari, ia datang padaku dengan tatapan yang sangat kacau. ia berkata padaku ia sudah tak tahan lagi. dan lagi lagi ia menyalahkan dirinya sendiri..

ia mengatakan padaku bahwa ia sangat merasa bersalah. ia terlalu memikirkan ego nya sendiri akhir akhir ini. ia telah menyakiti orang yang sangat ia sayangi. ia telah memaksa sang singa yang harus mengikuti ego dan kehendaknya saat itu.

mungkin awalnya memang sang burung lah yang selalu terus berusaha untuk sang singa. tekadnya untuk memperbaiki semuanya sudah bulat. ia tidak ingin kehilangan sang singa. ia sangat sayang pada sang singa. semua usaha ia lakukan walau saat itu sang singa tidak mempedulikannya. semua usaha yang bisa ia lakukan, ia terus lakukan untuk sang singa. setauku, ia tidak pernah terlalu seperti ini pada seseorang. kalian tau? dulu dia sangatlah pemarah. ia tidak memperdulikan apa yang orang lain rasakan. ia hanya memperdulikan ego nya sendiri. dan orang orang yang berada di peredarannya saat itu sangatlah sabar menghadapinya. mereka selalu memaafkannya walaupun apa yang ia lakukan sangatlah menyakiti hati mereka. burung itu dahulu sangat jauh berbeda dengan sekarang. ia benar benar berbeda. mungkinkah ini yang dinamakan dengan kasih sayang yang tulus?

sampai akhirnya setelah beberapa lama, sang singa akhir nya kembali seperti biasa. sang singa menggap sang burung ada lagi sekarang. sang burung sangat senang dengan hal itu. tapi ia juga bersedih. sang burung dapat melihatnya bahwa sang singa hanya berpura pura. banyak yang berubah pada sang singa. mata itu sudah tidak sama  lagi. ada yang berubah dari mata itu. ya.. cara sang singa menatap sang burung sudah tidak lagi sama. sang burung sangat sedih dengan hal itu. tatapan mata yang selalu ia rindukan itu sudah tidak ada lagi. tatapan mata yang sangat ia sukai sudah hilang entah kemana. ia tau itu semua karena ulahnya kemarin, dan hal itu membuatnya menyalahkan dirinya sendiri lagi..

mungkin sang singa ingin terlihat biasa saja di depan sang burung ataupun di depan kawanannya. tapi sang burung dapat melihat itu, ia dapat melihat kepura puraan dari sang singa. setiap kali ia melihat kepura puraan itu, setiap saat itu juga ia menyalahkan diri nya sendiri.

ia sempat berpikir untuk menyudahi semuanya. ia tidak bisa melihat sang singa yang terus berpura pura. ia tidak bisa melihat sang singa yang terus memaksakan diri. ia tidak bisa melihat sang singa yang terus menerus merasa sakit hati karena ego nya. ia tidak bisa melihatnya terus seperti ini. bukan kah jika kita menyayangi seseorang, kita akan selalu mengutamakan kebahagiaan orang tersebut dibanding kebahagiaan diri kita sendiri? kita akan melakukan apa saja agar orang itu bahagia bukan? ya sang burung sangat mengetahui hal itu. tapi sang burung selalu mengatakan pada dirinya sendiri bahwa ia akan bisa memperbaiki semuanya. ia akan berusaha sampai ia benar benar sudah tidak dapat berusaha lagi. sang burung tau, sekeras apapun hati dan pendirian sang singa pada saat itu, suatu saat nanti pasti akan luluh. walaupun kemungkinannya sangat kecil, tapi kemungkinan itu masih tetap ada bukan? harapan itu masih tetap ada..

sebenarnya ia sudah tidak tahan terus menerus menyakiti hati sang singa. ia sudah tidak dapat melihat sang singa terus berpura pura. ia sudah sangat merindukan tatapan itu. tatapan sang singa pada sang burung saat mereka masih saling menyayangi seperti sebelumnya. tatapan sebelum sang burung melakukan kesalahan itu..
dan sang burung punmenyalahkan diri nya sendiri lagi..

ia mengatakan padaku, bahwa bagian awal dari sebuah hubungan adalah mengenali sifat dari pasangannya satu sama lain. dan yang ia tau, hingga saat ini, ia masih dalam tahap itu. tahap dimana ia masih ingin mengenali sifat sang singa dan kepribadian sang singa lebih dalam. tapi apakah sang singa melakukan hal itu juga pada sang burung? atau hanya sang burung yang melakukannya sendiri? hanya sang singa yang tau akan hal itu..

kalian tau apa itu singa? ya.. singa adalah raja hutan. dan saat itu, ia sudah naik tahta. ia sudah menjadi pemimpin di peradabannya. ia menjadi orang yang sangat penting saat itu. lalu apakah kalian tau apa yang dirasakan sang burung saat itu? sang burung pasti lah sangat bangga pada sang singa. tapi ada pancaran kesedihan akan hal itu. ia sempat berpikir bahwa sang singa sudah tidak membutuhkan sang burung lagi sekarang. ia masih ingat pada saat pertama kali sang singa akan membagi singgasana nya dengan sang burung, sang singa itu menawarkan pada sang burung apakah sang burung mau menemaninya dari titik nol sang singa hingga nanti. dan sang burung sadar, bahwa sekarang sang singa sudah tidak berada di titik nol nya. sekarang sang singa sudah berada di titik puncak dalam hidupnya. sang singa sudah berada di titik tertinggi yang bisa ia raih saat itu. karena hal itulah sang burung berpikir bahwa sang singa sudah tidak membutuhkannya lagi. tugas sang burung sudah selesai. tugas sang burung untuk menemani sang singa dari titik nol nya hingga titik tertinggi yang bisa ia raih, sudah selesai.. sang singa sudah tidak membutuhkannya lagi..

dan jika kalian tau, sebenarnya sang burung lebih menyukai sang singa yang sebelumnya. ia lebih menyukai sang singa yang belum menjadi siapa siapa. sang singa yang masih berada di titik nol nya dan dapat sang burung temani untuk mencapai titik tertinggi yang bisa ia raih. sang burung merindukan sang singa yang belum menjadi siapa siapa. karena sekarang, disaat sang singa mencapai titik tertingginya, sang singa berbeda. ia berubah..


tapi yang aku heran dari sang burung adalah walau ia berpikir demikian, ia tetap terus berusaha untuk sang singa. sesering apapun sang singa membuatnya kesal, maka sesering itu pula sang burung mencoba untuk bersabar. sesering apapun sang singa menyulut kemarahannya dengan etika sang singa sendiri, maka sesering itu pula sang burung mematikan api yang dapat menyebabkan pertengkaran itu. sesering apapun sang singa menyuruh sang burung untuk pergi, sesering itu pula sang burung mencoba untuk tetap tinggal. sesering apapun sang singa bertingkah laku seperti sudah tidak membutuhkan sang burung lagi, sesering itu pula sang burung mencoba untuk tetap ada untuk sang singa dalam keadaan sesulit apapun itu.

burung burung lain yang melihat keadaan sang burung saat itu mengatakan untuk melepaskan sang singa dan membiarkan sang singa untuk bebas melakukan apa yang sang singa inginkan tanpa sang burung. burung burung lain mengatakan bahwa sang singa sudah kelewat batas. ia sudah tidak memperdulikan sang burung lagi. tingkah laku dan etika sang singa sudah tidak untuk di maafkan lagi. sang singa egois dan terlalu memikirkan ego nya sendiri tanpa melihat usaha yang telah sang burung lakukan. tapi sang burung tetap pada pendiriannya. ia tetap tinggal untuk sang singa..

sorot mata sang burung saat itu, tidak pernah aku melihatnya sebelumnya. sorot mata itu benar benar memancarkan sakit yang ia rasakan. disaat aku bertanya mengapa ia terlihat begitu sakit saat itu, lalu ia menjawab, "setiap kali aku melihatnya sakit, aku akan merasakan sakit yang lebih dalam. jika memang sakit itu timbul karena akulah penyebabnya, maka sakit yang aku rasakan akan lebih berkali lipat dari yang ia rasakan. mungkin ia tidak mengetahui hal itu, tapi itulah yang benar benar aku rasakan. aku tidak bisa menunjukan sakit yang aku rasakan di depan dia. aku tidak ingin ia tau sakit yang aku rasakan melebihi apa yang ia rasakan. cukup aku saja yang merasakannya. aku sangat menyayangi nya. aku benar benar tidak ingin kehilangannya. aku tidak siap untuk kehilangannya. tapi aku tidak bisa melihatnya seperti ini terus menerus. aku tidak bisa.."

saat itu, aku pun bertanya pada nya mengapa ia tetap mempertahankannya jika memang sudah tidak mungkin untuk dipertahankan. bukankah dalam sebuah hubungan tidak bisa hanya seorang yang berusaha sedangkan yang lainnya merasa tidak ingin diperjuangkan? bukankah dalam sebuah hubungan melibatkan dua orang bukan hanya satu orang yang terus berjuang? itu sama saja seperti burung yang terbang hanya dengan satu sayap bukan? sekeras apapun burung itu mencoba untuk terbang, sesering apapun usaha yang ia lakukan untuk mengepakan sayapnya, ia tidak akan pernah mencapai posisi tertinggi, atau bahkan ia memang tidak akan dapat terbang. semua usaha  yang burung itu lakukan untuk terbang tetap tidak akan menghasilkan apa apa. burung itu hanya akan menyakiti dirinya sendiri. hubungan yang seperti itu bukanlah hubungan yang baik.

saat aku bertanya pada sang burung akan hal itu, ia lalu melihat padaku dan menatapku tepat pada mataku, dengan sangat yakin ia berkata padaku:

"aku akan terus berusaha hingga aku benar benar sudah tidak dapat berusaha lagi untuknya. mungkin dapar diibaratkan dengan sebuah batu karang, sekeras apapun batu karang, lama lama ia akan luruh juga oleh air ombak. aku yakin, sekeras apapun dinding pertahanan yang ia bangun, lama lama akan runtuh dengan perlahan. walaupun sangat sedikit harapan yang aku punya akan hal itu, tapi harapan itu masih tetap ada bukan? mungkin sekarang aku dan dia harus melewati sakit ini, tapi aku yakin, setelah kita berdua dapat melaui sakit ini, kita akan benar benar merasa hidup kembali. kamu tau? sesuatu yang memang benar benar worth it, tidak akan mudah untuk didapatkan. pasti akan ada banyak cobaan yang kami alami. dan aku yakin, bahwa ia worth it untukku perjuangkan. bahwa kami  memang worth it. ini hanyalah masalah waktu.."

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS