RSS

Seberkas Cahaya

setelah sekian lama waktu terlewati dengan mata terpejam dan hanya bisa meraba tanpa bisa menebak apa yang akan terjadi selanjutnya. hanya bisa merasakan tanpa tau akhirnya. hanya bisa menerima dan menjalani tanpa memperhatikan sekitar. hanya memperhatikan satu cahaya dalam gelap. mengikuti kemanapun cahaya itu pergi tanpa menghiraukan cahaya yang lain yang tertutupi oleh kilaunya. namun sekarang cahaya itu telah redup. bahkan mungkin padam. aku tidak tau pasti. yang ku tau adalah semuanya menjadi gelap. tak ada kilauan cahaya. bahkan untuk meraba pun aku tak bisa..


tapi akhirnya aku sadar. yang harus aku lakukan adalah membuka mata. tidak perlu meraba lagi. tidak perlu mencari cahaya dalam gelap. ternyata banyak cahaya yang dapat terlihat. banyak sekali cahaya yang lebih indah. cahaya itu ada dimana-mana. menari, berdansa, bernyanyi, mengikuti irama. memukau mata, telinga, bahkan hati. tapi terkadang, cahaya itu terlalu menyilaukan. sehingga dapat membutakan dan membuat semua irama itu hancur. cahaya itu tidak terlihat indah lagi. mungkin ada beberapa yang masih tetap kokoh dengan irama dan keindahannya, tapi ia tidak terlihat. ia tertutupi.

sampai akhirnya aku menemukan satu cahaya. mungkin bisa dikatakan bukan menemukan, tapi menyadari. kali ini cahayanya sangat indah. selalu berirama sesuai alunan nada, yang dengan mata terpejam pun dapat ku ketahui bahwa itu adalah irama miliknya. iramanya yang selalu konstan dan tidak pernah kehilangan keseimbangan nadanya.

selama ini aku terlalu sibuk mencari cahaya yang sangat indah. tapi ternyata itu tidak nyata. cahaya itu semu. saat aku menyadari cahaya itu semu, yang aku lakukan adalah mencari cahaya indah lainnya. yang ternyata mereka tidak ada bedanya. sama-sama semu. aku terlalu sibuk mencari sehingga tidak menyadari bahwa ada satu cahaya yang sangat indah yang selalu ada di dekatku. satu cahaya yang selalu dapat membuatku memancarkan cahayaku sendiri dalam kegelapan yang menyelimuti. satu cahaya yang iramanya dapat membuatku menari bersamanya. bukan melihatnya menari. satu cahaya yang baru kusadari bahwa ia cahaya yang selama ini aku cari. cahaya yang dapat kuiringi langkahnya. bukan ku ikuti. satu cahaya yang aku tau jika aku dapat memilikinya takan pernah sekalipun aku hancurkan iramanya. bahkan jika memang aku tidak dapat memilikinya pun, asalkan iramanya tetap untukku, cahayanya tidak akan menghancurkanku, iramanya akan tetap membuatku menari. cahaya itu tetap akan membuatku berterimakasih kepada sang pencipta, karena aku dapat merasakan indahnya irama cahaya itu. walaupun aku takkan bisa menjadi bagian dari alasan ia bersinar, aku akan tetap berterimakasih. karena untuk sekarang, cahaya itu yang membuatku kembali berirama. cahaya itu yang tidak hanya membuatku menyadari semuanya, tetapi ia juga membuka hatiku..

mungkin terdengar munafik bila kukatakan aku tidak apa-apa walaupun cahaya itu tidak dapat ku miliki seutuhnya. ya memang aku tidak ingin menjadi munafik. jadi kukatakan pada kalian yang sebenarnya, bahwa aku sangat ingin memilikinya. aku ingin iramanya tetap untukku. aku ingin aku dapat membuat dia merasa tercukupi dengan cahaya yang kumiliki, yang tidak seindah cahaya yang dimilikinya, dengan irama yang kumiliki yang tidak seindah iramanya. aku ingin cahaya itu melengkapiku dan membantuku melihat bahwa begitu banyak keindahan yang nyata. keindahan yang tidak semu. keindahan yang memiliki irama yang dapat membuat aku dan dia menari bersama.

jika kalian menyuruhku bercerita tentang cahaya itu, sepertinya aku bingung. aku tidak tau apa yang harus aku ceritakan tentangnya. dia sangat ajaib. terkadang dia dapat membuatku bercahaya seindah cahayanya. terkadang ia dapat mebuat iramaku sama seperti iramanya, bahkan lebih indah. ya memang cahayanya tidak seutuhnya sempurna. tapi dia dapat membuatku melihat kesempurnaan dari kekurangannya itu. dia dapat membuatku menari tanpa mengenal waktu. dia dapat membuatku melakukan segala hal yang ia minta untuk memancarkan cahayaku sendiri. ia dapat membuatku melakukan semua hal gila. ia dapat membuatku menjadi lebih baik. dan satu hal yang pasti, ia dapat membuatku memancarkan cahayaku kembali dan berirama seperti sedia kala. seperti sebelum aku terbutakan oleh cahaya yang semu..

aku sangat mengagumi cahaya satu ini. mungkin lebih dari sekedar mengagumi. tapi terkadang aku diselimuti rasa takut. aku dan dia terlalu dekat, cahayaku dan cahayanya semakin melekat. mungkin kalian akan berpikir itu bagus. kalian akan berpikir cahayaku dan cahayanya akan menjadi satu. tapi aku tidak berpikir demikian. karena terlalu banyak partikel yang berbeda dalam cahayaku dan cahayanya. terlalu dekat jarakku dan dia pada awalnya sehingga sulit membedakan, apakah dia menerima cahayaku seperti aku menerima cahayanya?

aku sangat mendambakan cahayanya. aku ingin iramaku dapat membuatnya menari bersamaku, layaknya apa yang iramanya lakukan untukku. aku ingin membuat iramanya menjadi lebih indah. aku ingin membuat cahayanya menjadi lebih terang. aku tidak ingin merasakan semuanya sendiri. aku ingin dia merasakan apa yang aku rasakan..

aku takut aku menyalahkan arti kedekatan cahayaku dan cahayanya. tapi satu hal yang pasti, aku berterimakasih padanya, karenanya, cahayaku kembali bersinar kembali. karenanya, iramaku kembali mengalun. karenanya, aku telah tersadar dan tidak tersesat dengan kebutaan yang sempat ku alami. karenanya, semuanya menjadi lebih indah.

jika kalian menyadari, sedari tadi aku menulis, tidak sekalipun aku menyebutkan kata 'kita' sebagai pengganti aku dan dia. aku tidak berani. karena untuk sekarang dimensiku dan dia belum sepenuhnya sama. partikel pembeda kami belum menjadi satu. tapi itu semua belum terjadi, bukan tidak akan pernah terjadi..

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment