RSS

Pupus


hai!
kamu tau apa yang sedang aku rasakan sekarang? aku sedang benar benar merasa hancur... aku menjadi lebih sering melamun... aku menghabiskan waktuku hanya untuk memandang kosong ke satu titik tanpa memikirkan apa apa. aku menjadi diam dan tidak bersemangat. otakku selalu meronta jika aku berpikir terlalu keras. mataku menjadi lebih sering berkaca kaca. mungkin saking seringnya sehingga orang orang dapat berkaca di mataku... dan aku lebih sering mengeluarkan air mata tanpa sengaja. kamu tau kenapa? kamu tau sejak kapan aku seperti ini? ini semua karena kamu hey. aku seperti ini karena kejadian yang terjadi kemarin malam. kamu yang memulai semuanya. dan kamu lihat apa yang kamu telah perbuat kepadaku? selamat! kamu sukses besar! aku benar benar merasa hancur sekarang.

sebelum kejadian kemarin malam, aku kira semuanya kan kembali normal. aku kira aku akan mendapatkan kadar kedekatanku lagi denganmu. aku kira kamu akan seperti dulu. seperti saat kita pertama kali dekat. aku baru saja merasa bahagia karena kadar kedekatan kita menjadi sangat membaik. tapi semua kebahagian itu dengan mudahnya dijungkir balikan dan digantikan dengan kesedihan karena ucapanmu malam itu.


malam itu, kamu dengan sangat tiba tibanya berterimakasih padaku karena aku telah sangat baik padamu dan kamu meminta maaf karena kebaikan yang aku berikan padamu tidak kamu balas dengan semestinya. itu katamu. tapi di akhir semua perkataanmu itu, kamu meminta satu hal padaku. satu hal yang membuatku sangat ingin menghukum dirimu karena telah memintanya dariku. kamu mengatakan 'jangan baik baik lagi sama aku mulai nanti'. kamu tau apa yang aku rasakan saat aku membaca itu? ada air yang mengalir di bawah mataku tanpa bisa aku kendalikan. kamu tau apa itu? ya, itu air mataku. kamu tau kenapa dia tiba tiba mengalir tanpa seijinku? itu karena aku merasakan sakit di bagian paling dalam. sakit yang mungkin kamu belum pernah rasakan.


kita tenggelam dalam beribu kata kata malam itu. aku sering kali bertanya padamu kenapa kamu tiba tiba menjadi seperti itu. tapi kamu tidak pernah mau menjawab itu. kamu hanya mengatakan kamu merasa malu pada dirimu sendiri karena telah melakukan ini padaku. kamu berjanji padaku kalau kamu akan memberitahuku nanti, di saat yang tepat, yang entah kapan akan datangnya saat itu. hingga saat ini, hingga aku menulis ini, aku masih tidak mengerti mengapa kamu menjadi seperti ini. kamu membuatku bingung. sangat.


kemarin, sesering apapun aku mencoba memahami semua yang kamu katakan, aku tidak menemukan titik terang. yang aku temukan hanyalah otakku yang memprotes diriku agar tidak memikirkan itu terlalu keras. hingga saat ini, setiap kali aku mengingat kejadian kemarin, otak ini memberontak. kepala ini terasa sakit. pusing. semuanya buram. gelap...


sekarang, aku mencoba untuk mengerti. mungkin kamu memang sedang memberi aku ruang. kamu sedang membuat jarak di antara kita. satu hal yang pasti, kamu melakukan ini karena seseorang. dan yang pasti seseorang itu adalah wanitamu. ya dia semacam herdermu...


kamu pasti sangat sayang padanya. begitupun dia padamu. kalian mungkin memang diciptakan untuk saling mengisi satu sama lain. maka dari itu kamu tidak mau menyakiti dia. kamu membuat jarak padaku agar dia tidak aku sentuh sama sekali. agar dia tidak tergantikan olehku. agar hanya dia yang tetap ada di hatimu. kamu melakukan ini karena kamu sangat menjaga perasaan dia. tapi apakah kamu menjaga perasaanku? bisa saja aku menjawab tidak. tapi bisa juga iya. mengapa iya? karena kamu memberiku tanda agar aku tidak terlalu berharap padamu dengan cara memeberi jarak diantara kita. agar aku tidak terlalu jatuh terlalu dalam. lalu kenapa juga tidak? karena kamu melakukan ini secara tiba tiba. dan kamu dengan mudahnya berbicara ini padaku tanpa memikirkannya dua kali. 


aahhh aku tidak mengerti semuanya. semuanya menjadi kabur di mata dan otakku. aku sudah tidak bisa berpikir dengan sewajarnya. semua kata katamu malam itu selalu teringat olehku tanpa bisa aku usir. kenapa seperti ini? kenapa sesakit ini? kenapa semendadak ini? kenapa kamu tidak mau memberiku alasan yang pasti? kenapa kamu tidak memberitauku apa yang sebenarnya terjadi? kenapa kamu membuatku sangat bingung? kenapa... kenapa... dan kenapa aku bayak bertanya pada pertanyaan yang tidak bisa aku jawab. mungkin kamu yang mengetahui semua jawaban itu. cuma kamu...


mungkin sekarang aku akan menjalani sebagaimana semestinya. aku akan menganggap kemarin tidak terjadi apa apa diantara kita. aku akan menganggap bahwa kita masih seperti dulu. bahwa aku masih bisa berlaku baik padamu. aku punya hak untuk melakukan itu semua. sama sepertimu yang mempuai hak untuk mengatakan itu padaku.


malam ini, aku menulis ini semua ditemani oleh air mata, dan fotomu. ya aku memiliki beberapa fotomu. aku memang memilikinya tanpa seijinmu dan tanpa sepengetahuanmu. setiap aku melihat fotomu, nafasku langsung tertahan. aku tidak mengerti kenapa. itu terasa sangat sakit bagiku. karena dibalik nafas yang tertahan itu, ada perasaanku yang tertahan pula...

aku mengulang lagu ini berkali kali. ini sangat menggambarkan apa yang aku rasakan sekarang. sekarang aku akan menjalani apa yang menurutku benar. aku akan menjalani permainanku sendiri seperti kamu menjalani permainanmu. aku tidak tau apa yang akan terjadi kedepannya. tapi aku tidak peduli. aku tidak akan semudah ini menyerah padamu. aku akan tetap berusaha dalam diam. berusaha untuk mengembalikanmu seperti dulu. berusaha untuk menjadi masamu. berusaha melawan sakit ini. berusaha walaupun kamu tidak merasa aku sedang berusaha untukmu. berusaha memperjuangkanmu walaupun kamu tidak ingin diperjuangkan.
aku tau apapun yang berlebihan dan dipaksakan itu tidak baik. tapi aku tidak merasa memaksakan kehendakku. aku hanya mengikuti kata hatiku. aku hanya ikut bermain dalam permainan yang sedang kamu mainkan. walaupun aku hanya sebagai figuran, bukan pemeran utama yang dapat bersanding denganmu...


untuk kesekian kalinya
diperuntukan untuk bangku kananku
di kamar yang penuh dengan kaca kaca abstrak
yang ditimbulkan oleh mata

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment