RSS

Pesanku untuk Sang Malam

masa ini sudah berbeda. mata ini sudah tau apa yang dituju. tangan ini sudah tau pada siapa dia akan berpegang. hati ini sudah bertuan sekarang..

haha berani sekali aku mengatakan bahwa hati ini sudah bertuan sekarang. seharusnya aku tidak boleh mengatakan seperti itu. kamu tau kenapa? karena itu sama saja seperti aku menjerumuskan diriku sendiri, terutama hati ini, kedalam satu hal yang tidak tau akan berujung kemana. kedalam satu hal yang aku sendiripun tidak tau akan berakhir seperti apa. dan jika aku mempercayakan hatiku padamu, itu sama seperti aku memberikanmu peluang untuk menghancurkanku dengan mudahnya. tapi boleh kah aku percaya padamu bahwa kamu tidak akan menghancurkannya?

awalnya aku menyangka ini tidak akan terjadi selama ini. aku dan kamu tidak akan terus seperti ini. karena aku kira, kamu akan sama seperti yanglain. yang hanya datang untuk singgah sesaat lalu pergi lagi dan tidak tau kapan akan kembali, bahkan mungkin tidak akan pernah kembali. awalnya, aku kira, kamu tidak akan menyentuh masaku selama ini. aku kira kamu tidak mau melihat ku sejauh ini. tapi ternyata..
aku tidak menyangka. benar benar tidak menyangka. aku sangat senang. mungkin bisa dikatakan lebih dari senang. tidak ada kata yang bisa mengungkapkannya. itu semua hanya bisa dirasakan. dirasakan oleh hati ini..

seseorang mengatakan padaku bahwa aku tidak boleh terlalu percaya padamu. aku tidak boleh seperti ini padamu. sebenarnya sisi lainku pun mengatakan seperti itu. aku sadar bahwa aku belum terlalu mengenalmu. aku tidak tau banyak tentangmu tapi aku sudah berani mengatakan hati ini telah bertuan padamu. seharusnya, dinding yang sedari awal aku bangun tidak aku hancurkan untukmu. seharusnya dinding pertahananku tidak aku hancurkan begitu saja. seharusnya dinding itu masih ada agar hati ini terlindungi. agar aku tidak terlalu berharap. agar aku tau batasannya. agar hati ini tidak sakit nantinya. tapi dinding ini sudah terlanjur aku hancurkan. hati ini sudah tidak memiliki pertahanan lagi.

semakin banyak waktu yang aku habiskan denganmu, semakin banyak masaku yang tersentuh olehmu, semakin membuatku takut. takut akan dirimu. aku tidak bisa membaca pikiranmu. aku tidak tau apa tujuanmu mempelakukanku seperti ini. aku takut semuanya akan berakhir sama seperti yang sebelum sebelumnya.

ingin sekali aku membangun kembali dinding ini. ingin sekali membuat diriku sadar akan batasan yang seharusnya aku punya. ingin sekali membuat diriku sendiri tau diri. tapi tidak semudah itu. hal kecil yang kamu lakukan untukku, selalu membuatku terbang. mungkin kamu akan beranggapan bahwa yang kamu lakukan selama ini adalah hal biasa. hal biasa yang biasa kamu lakukan terhadapa teman wanitamu yang lain. tapi bagiku itu semua berbeda. hal sekecil apapun itu.
kamu pasti bertanya tanya mengapa aku seperti ini. ya mungkin ini semua karena aku sudah terlalu lama sendiri. aku sudah terlalu lama menutup diri. sudah terlalu lama memperkokoh dinding itu. sudah terlalu lama tidak merasakan bagaimana rasanya diperjuangkan oleh seseorang. terkadang, aku hanya ingin diperjuangkan seperti aku memperjuangkan seseorang yang aku sayang. aku hanya ingin ditunggu, seperti aku menunggu seseorang. aku hanya ingin dibutuhkan, seperti aku membutuhkan seseorang. tapi bagaimana bisa aku merasakan itu semua bila dinding yang ada hanya aku perkokoh dan tidak mengijinkan siapapun masuk?

dan sekarang aku telah mengijinkanmu masuk. aku telah menghancurkan dinding yang dengan susah payahnya yang membutuhkan waktu yang tidak singkat yang ku buat sendiri. mungkin aku memang orang bodoh yang percaya begitu saja pada dirimu, pada seseorang yang bahkan mungkin dindingnya pun tidak dihancurkannya untukku.

semakin hari, rasa takut ini semakin nyata. semakin sering kamu meninggalkanku dengan kesibukan yang kamu punya, semakin aku berpikir bahwa aku salah telah mempercayakan hatiku padamu. ya awalnya aku tidak biasa seperti itu. tapi sekarang aku sudah mulai terbiasa. aku sudah mulai mengerti akan dirimu. aku tidak akan melarangmu dengan semua kesibukanmu. aku sadar aku bukan siapa siapa. aku sadar aku tidak memiliki hak untuk terus kamu kabari dalam setiap kegiatanmu. aku sudah bisa menerima itu semua sekarang. hanya terkadang aku khawatir pada dirimu. walaupun aku yakin kamu akan baik baik saja disana. kamu akan selalu baik disana.

kamu tau? aku masih sering menyesali jarak yang kita punya. terkadang aku hanya ingin menjadi bagian dari keseharianmu, bukan seseorang yang hanya bisa mendengar tentang keseharianmu. aku hanya ingin menjadi bagian dari kegiatanmu. aku ingin mengenalmu lebih dekat. aku ingin mengenal teman temanmu. mengenal orang orang yang selalu ada dikeseharianmu. aku hanya ingin kamu berbagi masamu denganku..  tapi dengan jarak yang kita punya? itu semua terdengar tidak mungkin. apalagi hanya satu pihak yang memiliki harapan seperti itu. ya.. hanya aku...

aku cukup tau diri. aku sadar aku bukan siapa siapa. aku hanya seorang perempuan biasa yang tidak memiliki sesuatu hal yang istimewa. aku hanya seseorang yang tidak bisa kamu banggakan di depan teman temanmu. aku hanya seorang perempuan yang tidak terlihat. aku memang tidak mengetahui semua tentangmu. aku memang tidak mengetahui bagaimana masa lalumu. aku memang tidak mengetahui perempuan seperti apa yang kamu butuhkan. aku memang tidak mengetahui siapa orang yang kamu pikirkan saat kamu akan tidur dan bangun dari tidurmu. aku memang tidak mengetahui siapa orang yang selalu ada di setiap doamu. aku memang tidak mengetahui apapun tentangmu. tapi satu hal yang aku tau.. disini, di dalam dada ini, hati ini telah mengakui keberadaan seseorang.

aku hanya berharap semoga kamu baik baik disana. mungkin aku tidak bisa setiap hari memastikan bagaimana keadaanmu, menjadi bagian dari kegiatanmu, menjadi seseorang yang kamu butuhkan setiap harinya, tapi aku akan selalu ada untukmu. aku berharap jarak yang kita punya tidak membuat apa yang aku takutkan terjadi. aku tidak ingin menyesal karena telah menghancurkan dinding pertahananku sendiri. aku percaya padamu..

untuk hatiku, maaf telah menghancurkan pertahananmu. maaf aku mempercayakanmu pada seseorang. aku tau kamu lelah, sangat lelah. sebenarnya akupun sama sepertimu, aku lelah dengan semua hal yang telah kita alami. dengan semua hal yang selalu berujung denganmu yang selalu mengorbankan dirimu. aku tau kamu sudah menjadi serpihan dan tidak mau untuk dihancurkan kembali. tapi seseorang yang aku percayakan sekarang, aku yakin dia dapat membuatmu kembali utuh. mungkin sekarang kamu masih terlalu lelah tapi aku yakin dia bisa memperbaikimu. dia bisa membuatmu merasa tercukupi dengan serpihan yang tersisa yang kamu punya. sekali lagi aku meminta maaf padamu. tanpa dinding itu aku tau kamu sangat rapuh. tapi semoga langkah ini tidak salah. semoga kamu dapat terjaga walaupun tanpa dinding itu.


untukmu, hai! kamu pasti sedang membaca ini kan?haha ya aku yakin kamu pasti membacanya karena ternyata kamu juga telah membaca tulisanku untukmu yang sebelumnya, aku hanya berharap jangan jadikan tulisan ini beban untukmu. sebenarnya aku pun tidak mengerti apa yang harus aku lakukan, karena sebelumnya memang tidak pernah ada orang yang membaca tulisanku sedangkan dia sendiri adalah orang yang kumaksud kan. aku mohon padamu, jangan jadikan tulisan ini alasan bagimu untuk memaksakan dirimu sendiri. jangan membuat dirimu sendiri tidak nyaman akan ini semua. lakukan saja apa yang ingin kamu lakukan. lakukan saja apa kata hatimu. anggap saja ini hanya tulisan biasa. anggap saja ini hanya tulisan seorang perempuan yang tidak terlihat. anggap saja ini hanya tulisan seorang anak kecil yang tidak tau apa yang dia tulis. sekali lagi aku mohon padamu, jangan jadikan tulisan ini beban bagimu. aku percaya padamu. aku ingin mengucapkan terimakasih. terimakasih telah mau menyentuh masaku selama ini. terimakasih telah membuat mata ini kembali bercahaya. maaf jika aku tidak bisa menjadi seseorang yang kamu butuhkan. maaf jika aku tidak bisa menjadi seseorang yang kamu inginkan. tapi asal kamu tau, aku mencoba. aku berusaha untuk itu. kamu telah memiliki masaku sekarang.

untuk bintang dan bulan yang telah meneranginya setiap malam, terimakasih telah melakukannya, karena aku tau aku tidak bisa melakukannya sendiri. aku mohon tolong jaga dia dalam setiap kegiatannya. terutama dalam setiap tidurnya. jagalah dia seperti kalian menjaga cahaya kalian sendiri. setiap kali kalian berpijar, kalian tau pasti apa yang aku harap bukan? kalian tau pasti apa isi setiap doaku. aku membutuhkan kalian untuk menjaganya, karena jarak yang aku dan dia punya tidak bisa membuatku selalu menjaganya. tolong pastikan bahwa dia akan selalu baik baik saja disana.

selamat malam, boleh kah aku berharap kamu ada disini?

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment