RSS

Dapatkah Halaman Baru itu Dimulai?

kamu adalah apa yang aku tulis, sedangkan aku bukanlah apa yang kamu baca.

dulu, sering sekali aku mengatakan itu. karena aku menganggap mereka semua tidak mengerti aku karena mereka tidak membaca apa yang aku tulis tentang mereka. tapi sekarang, setelah bertemu denganmu, kamu mengubah pandanganku..

kata kata itu tidak berpengaruh pada dirimu. karena kata kata yang tepat untukmu adalah:
kamu adalah apa yang aku tulis dan aku adalah apa yang kamu baca.

hanya kamu yang memiliki kata kata itu. aku memberikan kata kata itu untukmu karena memang kenyataannya seperti itu. tapi ada beberapa hal dalam pandanganku dan pola pikirku yang telah kamu rubah lagi sekarang..

aku mengungkapkan semuanya dengan menulis dalam diam. menulis dan tenggelam dalam fatamorgana yang telah aku alami sendiri. menulis dalam kegelapan malam dan heningnya hembusan angin. mengalirkan kata kata layanknya waterfall yang tanpa henti terlintas di benakku.

apa yang aku tulis, selalu aku sembunyikan dan tidak ingin orang yang ku maksudkan untuk membacanya. tapi terkadang aku hanya ingin orang itu mengetahui tanpa aku katakan. orang itu mengetahui hanya dengan membaca apa yang aku tulis tentangnya. lalu kamu datang dan melakukannya..

dan sekarang, kamu menyadarkanku kembali akan satu hal, seseorang tidak cukup hanya dengan membaca. tapi dia harus memahami. seorang penulis harus bisa membuat pembacanya memahami, bukan hanya membaca. mungkin apa yang aku tulis tidak dapat membuat orang yang ku maksudkan memahami maksudnya. karena aku tau, aku hanya penulis yang masih sangat amat amatir. atau mungkin orang yang membacanya hanya sekedar membaca dan tidak memiliki niat untuk memahami. atau mungkin dia memang tidak ingin memahami. atau mungkin dia berpura pura tidak memahami. atau ada beberapa hal di masa lalu nya yang membuatnya tidak mempercayai sebuah tulisan. tulisan tentang rasa..

aku tidak tau jawabannya mana yang tepat. karena setiap orang yang membacanya memiliki pola pikir dan latar belakang yang berbeda-beda. tapi satu hal yang aku tau mana yang tepat adalah:
aku menulis dan itu cukup bagiku. tidak perlu memikirkan orang lain memahaminya atau tidak. karena saat aku menulis, aku hanya ingin berbagi cerita yang ku punya. dan jika aku tidak memiliki cerita maka aku tidak akan menulis, kata kata itu tidak akan mengalir dengan sendirinya. orang lain tidak perlu memahaminya jika mereka tidak ingin. cukup aku yang memahaminya. mungkin lebih tepatnya rasaku yang memahaminya.

sepertinya aku salah telah menganggapmu kunang. karena kunang memiliki batasan masa. kunang hanya terlihat malam hari. kunang hanya terlihat dalam gelap. dan gelap memiliki masanya sendiri, memiliki batasannya sendiri. sehingga lihat sekarang apa yang terjadi? kamu memiliki batasan masamu sendiri dalam masaku. mungkin masamu memang lebih lama dari yang lain. tapi tetap saja masamu akan berakhir, cepat atau lambat.

aku tau kamu orang yang baik. dibalik semua hal yang kamu tunjukan pada orang lain agar mereka dapat melihatmu sebagaimana dengan keinginanmu, aku tau kamu orang yang baik. terkadang kamu bertindak layaknya anak kecil yang tidak ingin kehilangan masa bermainnya, tapi di waktu yang tepat kamu bisa mengubah dirimu menjadi seseorang yang memiliki pola pikir yang bisa dikatakan dewasa. dan itu yang aku kagum akan dirimu, sehingga aku yakin aku tidak salah menganggapmu sebagai kunanng. karena kunang selalu dapat menyesuaikan diri dengan baik.

aku yakin, kamu tau bagaimana caranya memperlakukan seorang wanita kan? kamu pasti memiliki etika yang baik. aku yakin itu. tapi apa yang telah kamu dan temanmu lakukan kemarin, itu sudah diluar batas bagiku. itu bukan hal yang baik yang dapat kamu lakukan pada seorang wanita. itu sudah diluar batas dengan apa yang namanya sebuah candaan. aku tidak akan memberitahumu bagaimana rasanya diperlakukan seperti itu oleh seseorang, kamu pasti dapat menebaknya sendiri.

sebenarnya, aku tidak terlalu menyayangkan kamu melakukan itu. aku tau kamu bermaksud baik. hanya terkadang ada yang harus kamu ingat, sesuatu hal yang baik itu harus disampaikan dengan baik pula agar apa yang kamu maksudkan tidak menjadi ambigu.

aku tdak akan menyalahkanmu karena telah melakukannya. mungkin memang ada beberapa hal dalam diriku yang salah sehingga membuatmu melakukannya. atau mungkin semua hal tentang diriku memang salah. karena sepertinya alasan setiap orang pergi dalam hidupku adalah diriku sendiri. setiap hari nya yang dapat aku lakukan hanyalah menunggu setiap orang dalam keseharianku untuk pergi. mungkin terdengar menyedihkan, tapi memang seperti itu kenyataannya. masa setiap orang akan ada akhirnya kan? masa setiap orang akan berubah kan? dan yang aku tau, hanya ada dua hal yang tidak berubah, yaitu foto dan memori. tulisan ini layaknya gabungan antar keduanya yang tidak akan pernah berubah..

setiap tulisanku memiliki halamannya tersendiri. dan berbicara soal halaman, bolehkah aku menanyakan padamu satu pertanyaan? dapatkah kita kembali ke halaman awal dimana aku menulis tentangmu? aku akan memperbaikinya jika kamu mau, walaupun aku tidak yakin akan hal ini. atau dapatkah kita membuka halaman baru dan memulai semuanya dari awal? memulai semuanya dengan pertemanan dan berakhir menjadi teman? karena aku tidak ingin kita menjadi orang asing yang memiliki kenangan. maka dari itu, tak ada salahnya untuk berteman bukan?

hal terakhir yang aku mohon pada dirimu adalah:
tetaplah menjadi kunang. menjadi kunang yang aku kenal. kunang yang dapat membuat semua orang tersenyum dengan cahayanya. kunang yang selalu datang disaat seseorang merasa kehilangan keseimbangan akan dirinya sendiri. bahkan, kunang yang selalu menerangi seseorang disaat dia sedang tersesat. apapun yang terjadi pada dirimu, jangan biarkan cahayamu hilang. jangan biarkan dirimu sendiri menjadi redup. tetaplah berpijar, karena tidak semua kunang memiliki cahaya seindah yang kamu miliki..
ah satu hal lagi, tetaplah terbang, terbang kemanapun kamu mau. wujudkan semua hal yang ada dalam anganmu. jangan hiraukan apa yang orang katakan tentangmu, jadilah dirimu sendiri. dan..
tetaplah menjadi fireflies..

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Menemukan Tetapi Tidak Ditemukan

kamu tau bagaimana rasanya menemukan sesuatu yang kamu cari selama ini? disaat semua terasa berada dititik terlelah untuk mencari, lalu kamu menemukannya tanpa pernah kamu kira sebelumnya. kamu menemukannya dengan semua keajaiban yang ada. kamu menemukan sesuatu yang lebih dari apa yang kamu cari. lalu kamu tau bahwa apa yang kamu temukan itu, menyadarkan sesuatu dalam dirimu. ia menyadarkanmu bahwa sekarang sudah saatnya untukmu untuk berhenti mencari, karena apa yang selama ini kamu cari sudah kamu temukan, sudah ada di depan matamu.

untuk beberapa saat kamu sadar bahwa kamu telah mendapatkan apa yang seharusnya kamu dapatkan. tidak ada kata yang dapat menjelaskan bagaimana rasanya menemukan. disaat kata kata tidak dapat menjelaskan bagaimana rasanya, kamu menemukan bahwa hanya kamu yang merasakannya, karena orang lain tidak ada yang dapat merasakan hal yang sama seperti apa yang kamu rasakan hingga mereka mengalaminya sendiri. ya.. tidak ada orang lain yang dapat merasakannya. hanya kamu dan rasamu..

lalu beberapa saat kemudian, dia membangunkanmu kembali dari mimpi indahmu. ia menyadarkanmu. menyadarkanmu bahwa kamu telah menemukan tapi kamu merasa tidak ditemukan. kamu menemukannya tapi apa yang dia cari tidak ada di dalam dirimu. dan itu lebih sakit dibanding kamu tidak menemukannya sama sekali. sakit itu membuatmu selalu terjaga setiap malam karena terlelap pun tidak sanggup untuk melawan sakitnya sendiri. kamu terjaga hingga sang fajar kembali membuka mata setiap harinya. sehingga kamu hanya bisa diam merasa lelah. lelah yang sangat.

sekarang, kamu tidak tau apa yang seharusnya kamu lakukan. kamu hanya bisa menutup mata dan berpura-pura. berpura pura buta akan kejadian yang telah lalu. berpura pura tidak terjadi apa apa. berpura pura semuanya baik baik saja. ya.. berpura pura adalah temanmu sekarang.
kesendirian.. ya hanya itu yang kamu inginkan. kamu hanya ingin diam dan sendiri. merasakan semuanya sendiri tanpa melakukan apa apa dan bertemu dengan siapapun. kamu tidak ingin melibatkan banyak orang dalam hal ini sehingga kamu hanya memendamnya sendiri. atau kamu hanya menceritakannya pada benda mati yang menjadi saksi bisu apa yang kamu rasakan. tapi ternyata, jauh di lubuk hatimu, kamu hanya ingin bertemu dengannya. kamu hanya ingin bersamanya, melakukan semua hal seperti yang pernah kamu lakukan dengannya. membagi masanya denganmu, seperti kamu membagi masamu dengannya. yang kamu inginkan hanyalah dia tetap tinggal. tapi bagian terpenting dari semua yang ada di dalam pikiranmu adalah.. kamu hanya ingin ditemukan olehnya seperti kamu menemukannya..

semua kenyataan yang telah terjadi, akhirnya menyadarkanmu. bahwa untuk ditemukan olehnya itu tidak mungkin. itu hanya harapan yang kamu gantungkan terlalu tinggi, hingga kamu sendiripun tidak dapat mencapainya walaupun sebelumnya kamu sendiri yang menyimpannya disana. bahkan tidak ada seorangpun yang dapat membantumu. hanya dia yang dapat merubahnya..

bisakah aku merasakan bagaimana rasanya ditemukan olehmu?

Note:
Hari ini aku bertemu dengan kunang. sudah lama aku tidak melihatnya. apakah ini sebuah pertanda tentang dirimu? atau itu hanya kebetulan saja? aah sudahlah itu pasti hanya kebetulan saja..
kunang yang aku lihat tadi, ia sendirian. menurutmu apakah ia tersesat? tapi aku rasa tidak. karena yang aku tau, kunang selalu tau arah mana yang dia tuju kan?
saat kunang itu menghampiriku, kamu tau apa yang aku katakan padanya? aku mengatakan:
"hai kunang, sudah lama tidak bertemu. apa yang kamu lakukan disini? bagaimana kabarmu? sepertinya aku merindukanmu. maksudku, aku merindukan kamu yang dulu. tapi aku sadar, aku tidak dapat memaksamu kembali. sepertinya memang ada yang salah dengan diriku. aku minta maaf. selamat malam kunang. take care."
setelah aku mengucapkannya, kunang itu hilang dari peredaran mataku. aku tidak dapat menemukannya. sepertinya dia sudah pergi. atau ia hanya meredupkan cahayanya agar mataku tidak dapat menangkap cahayanya. aku tidak tau pasti. aku hanya berharap, dia menghampirimu dengan membawa cahayanya dan membawa pesanku untukmu.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Pesanku untuk Sang Malam

masa ini sudah berbeda. mata ini sudah tau apa yang dituju. tangan ini sudah tau pada siapa dia akan berpegang. hati ini sudah bertuan sekarang..

haha berani sekali aku mengatakan bahwa hati ini sudah bertuan sekarang. seharusnya aku tidak boleh mengatakan seperti itu. kamu tau kenapa? karena itu sama saja seperti aku menjerumuskan diriku sendiri, terutama hati ini, kedalam satu hal yang tidak tau akan berujung kemana. kedalam satu hal yang aku sendiripun tidak tau akan berakhir seperti apa. dan jika aku mempercayakan hatiku padamu, itu sama seperti aku memberikanmu peluang untuk menghancurkanku dengan mudahnya. tapi boleh kah aku percaya padamu bahwa kamu tidak akan menghancurkannya?

awalnya aku menyangka ini tidak akan terjadi selama ini. aku dan kamu tidak akan terus seperti ini. karena aku kira, kamu akan sama seperti yanglain. yang hanya datang untuk singgah sesaat lalu pergi lagi dan tidak tau kapan akan kembali, bahkan mungkin tidak akan pernah kembali. awalnya, aku kira, kamu tidak akan menyentuh masaku selama ini. aku kira kamu tidak mau melihat ku sejauh ini. tapi ternyata..
aku tidak menyangka. benar benar tidak menyangka. aku sangat senang. mungkin bisa dikatakan lebih dari senang. tidak ada kata yang bisa mengungkapkannya. itu semua hanya bisa dirasakan. dirasakan oleh hati ini..

seseorang mengatakan padaku bahwa aku tidak boleh terlalu percaya padamu. aku tidak boleh seperti ini padamu. sebenarnya sisi lainku pun mengatakan seperti itu. aku sadar bahwa aku belum terlalu mengenalmu. aku tidak tau banyak tentangmu tapi aku sudah berani mengatakan hati ini telah bertuan padamu. seharusnya, dinding yang sedari awal aku bangun tidak aku hancurkan untukmu. seharusnya dinding pertahananku tidak aku hancurkan begitu saja. seharusnya dinding itu masih ada agar hati ini terlindungi. agar aku tidak terlalu berharap. agar aku tau batasannya. agar hati ini tidak sakit nantinya. tapi dinding ini sudah terlanjur aku hancurkan. hati ini sudah tidak memiliki pertahanan lagi.

semakin banyak waktu yang aku habiskan denganmu, semakin banyak masaku yang tersentuh olehmu, semakin membuatku takut. takut akan dirimu. aku tidak bisa membaca pikiranmu. aku tidak tau apa tujuanmu mempelakukanku seperti ini. aku takut semuanya akan berakhir sama seperti yang sebelum sebelumnya.

ingin sekali aku membangun kembali dinding ini. ingin sekali membuat diriku sadar akan batasan yang seharusnya aku punya. ingin sekali membuat diriku sendiri tau diri. tapi tidak semudah itu. hal kecil yang kamu lakukan untukku, selalu membuatku terbang. mungkin kamu akan beranggapan bahwa yang kamu lakukan selama ini adalah hal biasa. hal biasa yang biasa kamu lakukan terhadapa teman wanitamu yang lain. tapi bagiku itu semua berbeda. hal sekecil apapun itu.
kamu pasti bertanya tanya mengapa aku seperti ini. ya mungkin ini semua karena aku sudah terlalu lama sendiri. aku sudah terlalu lama menutup diri. sudah terlalu lama memperkokoh dinding itu. sudah terlalu lama tidak merasakan bagaimana rasanya diperjuangkan oleh seseorang. terkadang, aku hanya ingin diperjuangkan seperti aku memperjuangkan seseorang yang aku sayang. aku hanya ingin ditunggu, seperti aku menunggu seseorang. aku hanya ingin dibutuhkan, seperti aku membutuhkan seseorang. tapi bagaimana bisa aku merasakan itu semua bila dinding yang ada hanya aku perkokoh dan tidak mengijinkan siapapun masuk?

dan sekarang aku telah mengijinkanmu masuk. aku telah menghancurkan dinding yang dengan susah payahnya yang membutuhkan waktu yang tidak singkat yang ku buat sendiri. mungkin aku memang orang bodoh yang percaya begitu saja pada dirimu, pada seseorang yang bahkan mungkin dindingnya pun tidak dihancurkannya untukku.

semakin hari, rasa takut ini semakin nyata. semakin sering kamu meninggalkanku dengan kesibukan yang kamu punya, semakin aku berpikir bahwa aku salah telah mempercayakan hatiku padamu. ya awalnya aku tidak biasa seperti itu. tapi sekarang aku sudah mulai terbiasa. aku sudah mulai mengerti akan dirimu. aku tidak akan melarangmu dengan semua kesibukanmu. aku sadar aku bukan siapa siapa. aku sadar aku tidak memiliki hak untuk terus kamu kabari dalam setiap kegiatanmu. aku sudah bisa menerima itu semua sekarang. hanya terkadang aku khawatir pada dirimu. walaupun aku yakin kamu akan baik baik saja disana. kamu akan selalu baik disana.

kamu tau? aku masih sering menyesali jarak yang kita punya. terkadang aku hanya ingin menjadi bagian dari keseharianmu, bukan seseorang yang hanya bisa mendengar tentang keseharianmu. aku hanya ingin menjadi bagian dari kegiatanmu. aku ingin mengenalmu lebih dekat. aku ingin mengenal teman temanmu. mengenal orang orang yang selalu ada dikeseharianmu. aku hanya ingin kamu berbagi masamu denganku..  tapi dengan jarak yang kita punya? itu semua terdengar tidak mungkin. apalagi hanya satu pihak yang memiliki harapan seperti itu. ya.. hanya aku...

aku cukup tau diri. aku sadar aku bukan siapa siapa. aku hanya seorang perempuan biasa yang tidak memiliki sesuatu hal yang istimewa. aku hanya seseorang yang tidak bisa kamu banggakan di depan teman temanmu. aku hanya seorang perempuan yang tidak terlihat. aku memang tidak mengetahui semua tentangmu. aku memang tidak mengetahui bagaimana masa lalumu. aku memang tidak mengetahui perempuan seperti apa yang kamu butuhkan. aku memang tidak mengetahui siapa orang yang kamu pikirkan saat kamu akan tidur dan bangun dari tidurmu. aku memang tidak mengetahui siapa orang yang selalu ada di setiap doamu. aku memang tidak mengetahui apapun tentangmu. tapi satu hal yang aku tau.. disini, di dalam dada ini, hati ini telah mengakui keberadaan seseorang.

aku hanya berharap semoga kamu baik baik disana. mungkin aku tidak bisa setiap hari memastikan bagaimana keadaanmu, menjadi bagian dari kegiatanmu, menjadi seseorang yang kamu butuhkan setiap harinya, tapi aku akan selalu ada untukmu. aku berharap jarak yang kita punya tidak membuat apa yang aku takutkan terjadi. aku tidak ingin menyesal karena telah menghancurkan dinding pertahananku sendiri. aku percaya padamu..

untuk hatiku, maaf telah menghancurkan pertahananmu. maaf aku mempercayakanmu pada seseorang. aku tau kamu lelah, sangat lelah. sebenarnya akupun sama sepertimu, aku lelah dengan semua hal yang telah kita alami. dengan semua hal yang selalu berujung denganmu yang selalu mengorbankan dirimu. aku tau kamu sudah menjadi serpihan dan tidak mau untuk dihancurkan kembali. tapi seseorang yang aku percayakan sekarang, aku yakin dia dapat membuatmu kembali utuh. mungkin sekarang kamu masih terlalu lelah tapi aku yakin dia bisa memperbaikimu. dia bisa membuatmu merasa tercukupi dengan serpihan yang tersisa yang kamu punya. sekali lagi aku meminta maaf padamu. tanpa dinding itu aku tau kamu sangat rapuh. tapi semoga langkah ini tidak salah. semoga kamu dapat terjaga walaupun tanpa dinding itu.


untukmu, hai! kamu pasti sedang membaca ini kan?haha ya aku yakin kamu pasti membacanya karena ternyata kamu juga telah membaca tulisanku untukmu yang sebelumnya, aku hanya berharap jangan jadikan tulisan ini beban untukmu. sebenarnya aku pun tidak mengerti apa yang harus aku lakukan, karena sebelumnya memang tidak pernah ada orang yang membaca tulisanku sedangkan dia sendiri adalah orang yang kumaksud kan. aku mohon padamu, jangan jadikan tulisan ini alasan bagimu untuk memaksakan dirimu sendiri. jangan membuat dirimu sendiri tidak nyaman akan ini semua. lakukan saja apa yang ingin kamu lakukan. lakukan saja apa kata hatimu. anggap saja ini hanya tulisan biasa. anggap saja ini hanya tulisan seorang perempuan yang tidak terlihat. anggap saja ini hanya tulisan seorang anak kecil yang tidak tau apa yang dia tulis. sekali lagi aku mohon padamu, jangan jadikan tulisan ini beban bagimu. aku percaya padamu. aku ingin mengucapkan terimakasih. terimakasih telah mau menyentuh masaku selama ini. terimakasih telah membuat mata ini kembali bercahaya. maaf jika aku tidak bisa menjadi seseorang yang kamu butuhkan. maaf jika aku tidak bisa menjadi seseorang yang kamu inginkan. tapi asal kamu tau, aku mencoba. aku berusaha untuk itu. kamu telah memiliki masaku sekarang.

untuk bintang dan bulan yang telah meneranginya setiap malam, terimakasih telah melakukannya, karena aku tau aku tidak bisa melakukannya sendiri. aku mohon tolong jaga dia dalam setiap kegiatannya. terutama dalam setiap tidurnya. jagalah dia seperti kalian menjaga cahaya kalian sendiri. setiap kali kalian berpijar, kalian tau pasti apa yang aku harap bukan? kalian tau pasti apa isi setiap doaku. aku membutuhkan kalian untuk menjaganya, karena jarak yang aku dan dia punya tidak bisa membuatku selalu menjaganya. tolong pastikan bahwa dia akan selalu baik baik saja disana.

selamat malam, boleh kah aku berharap kamu ada disini?

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS