RSS

sepenggal masa

tanpa sadar
aku suka padamu
pada caramu tertawa
pada caramu tersipu malu
pada caramu memperhatikanku
dan pada caramu berbicara padaku

dengan sadar
aku sayang padamu

karenamu
aku ingin menjadi lebih baik
aku ingin menjadi yang kamu mau
aku ingin menjadi yang kamu butuhkan
aku berusaha merubah diriku menjadi lebih baik

tanpamu
aku mampu
tapi aku hanya tak mau
aku tak sanggup

aku berjalan menghampirimu
tapi kamu berlari
menjauh
aku berjuang untukmu
tapi kamu tak ingin diperjuangkan
aku menunggumu
tapi kamu tak ingin ditunggu
aku peduli padamu
tapi kamu tak ingin aku perdulikan
aku melakukan semuanya untukmu
tapi kamu melakukan semuanya untuknya
aku berharap padamu
tapi kamu menggenggam harapannya
bukan harapanku

aku lelah
aku bukan orang bodoh
aku tidak bisa terus menunggu
menunggu hal yang tidak pasti
menunggumu...

aku hanya ingin memastikan
jangan sampai kamu menyesal
jangan sampai nanti karma itu datang padamu
karena
saat nanti kamu memanggilku
bahkan meneriakan namaku
aku takkan menoleh
aku takkan mengikuti suaramu lagi
aku takkan membiarkan ketidakpastian ini terus menghantuiku

sekarang aku mundur
aku akan membiarkanmu berlari
berlari secepat yang kamu mau
akan takkan menahan langkahmu lagi
aku takkan menjadi benalu mu lagi
aku takkan mengejarmu lagi
aku takkan mengikuti mu lagi

sekarang
aku sedang berusaha
berusaha mundur darimu
ini tidak mudah
tapi aku mencoba

semoga tidak akan ada penyesalan
karena penyesalan selalu datang terlambat
jika kamu memang berniat untuk datang
datang lah sekarang
datanglah sebelum aku benar benar mundur darimu
datanglah
sebelum semuanya terlambat




teruntuk
 bangku kananku
di keheningan malam

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Karma Dibalik Kata "Mundur"

hai!
udah sebulan tangan ini gak ngalirin setiap kata yang gak bisa dialirin sama bibir. banyak kejadian yang terjadi selama sebulan ini. kejadian yang berarti dan ngasih pelajaran. kejadian yang bikin aku ngerasa bener bener cape sama semuanya. mungkin keliatannya bibir ini tidak mengucapkan sepatah katapun. mata ini tidak menunjukan kesedihan yang berarti. sikap ini tidak menunjukan kejenuhan yang membara. tapi hati ini menjerit. otak ini lebih sering berhenti bekerja. sorot mata ini menjadi kabur. nafas ini menjadi sering tercekat. suara ini lebih sering tertahan. pandangan ini menjadi lebih sering kosong. dan pikiran ini tidak memiliki kanvas yang berarti. semuanya kosong...
akhir akhir ini, kepura-puraan adalah teman sehari-hariku. berpura pura menjadi bagian dalam hidupku yang sulit untuk ditinggalkan secara sadar maupun tak sadar. mungkin kalian akan menganggap aku munafik. kalian akan menganggap aku bodoh. tapi aku tidak peduli pada apa yang kalian katakan tentangku. kalian tidak mengerti aku. kalian tidak tau aku. kalian hanya tau namaku tetapi tidak tau cerita dibalik semua sikapku sekarang. kalian tidak akan pernah tau dan bahkan mungkin memang tidak ingin tau. biarkan semuanya aku yang merasakan sendiri. benar benar sendiri...

oh ya... I'm done with Dar... haha mungkin memang langkah yang kemarin aku ambil emang salah. mungkin Dar emang bukan yang terbaik dan gakan pernah jadi yang terbaik. mau usaha macam apapun, perngorbanan sebesar apapun, dia memang gak pernah ditakdirin untuk jadi yang terbaik.
masa Dar di hidupku hanya bertahan 2 minggu. mungkin memang terlihat sebentar. tapi perjuangan yang aku lalui saat berjuang mengejarnya semenjak awal perkenalan kita di awal tahun itu usaha yang bisa dikategorikan tidak mudah. tapi di saat aku merelakannya pergi, dia datang, membangunkan kembali harapan yang sudah kukubur dalam dalam dan sudah dimiliki orang lain. mungkin itu memang menjadi kesalahan awal yang aku lakukan. aku membiarkan Dar membangunkan kembali harapan itu tanpa menanamkan kembali rasa sayang yang pernah untuknya saat dia mengacuhkanku.
ini karma... aku tau itu... dia datang di saat aku tidak mengharapkannya lagi. dia datang disaat hati ini sudah diperuntukan untuk orang lain. orang yang kurasa lebih baik darinya. aku tau aku salah. aku salah karena aku memaksakan hatiku untuk terbuka lagi baginya. aku mengira hati ini akan dengan mudah membuka pintu bagi orang yang dulu pernah membukanya. tapi ternyata aku salah. Dar sudah benar benar keluar dari pintu dan berjalan sangat jauh. bahkan berlari. dan disaat dia ingin masuk kembali, pintu ini tidak pernah terbuka. dia tidak memiliki lagi kuncinya. sehingga aku sadar kalau semua yang aku lakukan ini salah. aku tidak bisa membiarkan Dar menunggu depan pintu tanpa bisa masuk hingga aku tak tau kapan. akhirnya aku mengakhiri apa yang disebut dengan "kita". dia menerimanya. begitupun aku.
dan sekarang aku sendiri lagi untuk kesekian kalinya...

kalian tau sekarang masa ku milik siapa? masaku masih tetap dipegang oleh bangku kanan. kalian pasti heran mengapa sebegitu setianya aku terhadap bangku kanan. jujur akupun gak paham kenapa aku sebegitu setianya menunggu dia. semenjak aku bersama Dar, kadar kedekatanku dengan bangku kanan menjadi berkurang. kita sudah tidak seperti dulu lagi. sekarang pun di saat aku sudah tidak bersama Dar, kadar kedekatan kita tidak memiliki perubahan yang berarti. aku tidak mengerti kenapa dia bisa berubah seperti itu. mungkin memang dari awal dia hanya menganggapku teman. atau mungkin dia tidak suka saat aku menerima Dar kedalam masaku. atau mungkin lagi dia sedang akur bersama wanitanya. dia sedang merasakan sayang yang membara terhadap wanitanya. ya aku memang tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. tapi aku mengetahui bahwa aku terluka. aku benar benar dibuat galau olehnya. semua pikiran tentangnya melayang di hadapanku tanpa kenal waktu. dia yang selalu aku pikirkan. tapi apakah dia memikirkan ku? aku rasa tidak...
untuk apa aku menunggu dia sedangkan dia dengan senangnya mempererat pegangan tangannya dengan pasangannya? aku harus menunggunya sampai kapan? aku sudah lelah menunggu.
untuk beberapa saat aku memikirkan untuk mundur. mundur darinya dan membiarkan dia menjalani hidupnya dengan pasangannya. tapi ternyata untuk mundur pun tidak semudah yang aku duga. hingga detik ini, aku masih menaruh harapan padanya. sulit sekali rasanya untuk mundur. sebenarnya bila aku benar benar usaha aku bisa mundur darinya. tapi aku menolak. hati ini meronta. aku tidak. hati ini menolak untuk mundur darinya. aku tidak mau. hati ini memaksa untuk tetap mengaharap padanya. dan hingga detik ini aku masih berharap...

dibalik semua harapan yang masih aku tanamkan untuknya, aku takut... aku takut karma itu akan datang untuknya. aku takut di saat nanti aku sudah merelekannya pergi, dia datang padaku. dia memohon masanya yang telah aku janjikan. aku takut semuanya terlambat... sangat takut...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS